Kasus dokter gadungan yang terbongkar di Bantul menjadi pengingat krusial tentang pentingnya mencari second opinion dalam dunia medis. FE (26), seorang perempuan asal Sragen, Jawa Tengah, berhasil menipu korbannya dengan memberikan diagnosis palsu, termasuk vonis HIV dan masalah kesehatan mental mythomania. Ironisnya, FE yang hanya lulusan SMA, mengaku memperoleh ‘pengetahuan’ medisnya dari internet. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan dan menyoroti bahaya informasi yang tidak terverifikasi yang beredar di dunia maya.
Modus operandi FE terungkap setelah korban merasa curiga dengan diagnosis yang diberikan. Beruntung, korban tersebut kemudian mencari second opinion di RSUP dr. Sardjito dan terbukti negatif HIV. Kasus ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya memiliki pemikiran kritis dan tidak mudah percaya pada diagnosis atau saran medis yang diberikan oleh satu sumber saja, terutama jika sumber tersebut tidak memiliki kredensial yang jelas.
Dalam dunia medis yang kompleks, second opinion bukan hanya sekadar opsi, tetapi seringkali menjadi kebutuhan. Mencari pendapat kedua dari profesional medis lain dapat memberikan perspektif yang berbeda, memperkuat diagnosis, atau bahkan mengungkap kesalahan diagnosis. Hal ini sangat penting untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif.
Marina Virko PhD, Head of Medical Department CMP Germed GmbH, Moenchengladbach, Jerman, menjelaskan bahwa second opinion dapat diajukan kapan saja dan untuk diagnosis apa pun, terutama jika terdapat keraguan tentang keakuratannya. Namun, ada situasi tertentu di mana second opinion sangat dibutuhkan. Beberapa skenario yang disarankan oleh Virko antara lain:
-
Diagnosis penyakit langka atau kompleks: Penyakit langka atau kompleks seringkali sulit didiagnosis dan diobati. Mencari second opinion dari spesialis yang memiliki pengalaman dalam menangani penyakit tersebut dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan membantu menentukan rencana perawatan yang paling tepat.
-
Rekomendasi operasi atau prosedur invasif: Operasi atau prosedur invasif selalu membawa risiko. Sebelum memutuskan untuk menjalani tindakan tersebut, penting untuk mendapatkan second opinion untuk memastikan bahwa tindakan tersebut benar-benar diperlukan dan merupakan pilihan terbaik untuk kondisi pasien. Second opinion dapat membantu pasien memahami risiko dan manfaat dari operasi atau prosedur tersebut, serta mempertimbangkan alternatif lain yang mungkin tersedia.
-
Ketika pengobatan yang diberikan tidak efektif: Jika pengobatan yang diberikan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, mencari second opinion dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya. Dokter lain mungkin memiliki pendekatan yang berbeda atau dapat menemukan masalah lain yang belum terdiagnosis.
-
Ketika ada ketidakpastian tentang diagnosis atau rencana perawatan: Jika pasien merasa tidak yakin atau tidak nyaman dengan diagnosis atau rencana perawatan yang diberikan oleh dokter pertama, mencari second opinion dapat memberikan ketenangan pikiran. Dokter lain dapat memberikan penjelasan yang lebih detail, menjawab pertanyaan pasien, dan membantu mereka memahami pilihan yang tersedia.

Selain itu, Virko juga menekankan bahwa second opinion berguna ketika penjelasan dokter tidak cukup jelas dan informatif. Pasien berhak mendapatkan penjelasan yang mudah dipahami tentang kondisi mereka dan rencana perawatan yang direkomendasikan. Jika dokter tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai, mencari second opinion dapat membantu pasien mendapatkan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan mereka.
Namun, Virko juga memberikan catatan penting tentang situasi terkecuali untuk mencari second opinion. Ia menyatakan bahwa second opinion jarak jauh tidak diperlukan untuk situasi akut yang membutuhkan perawatan mendesak. Dalam situasi darurat, pasien harus segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit atau klinik terdekat. Second opinion lebih cocok untuk konsultasi medis yang lebih rinci dengan spesialis, terutama pada periode pemulihan dan rehabilitasi.
Kasus dokter gadungan di Bantul ini juga menyoroti pentingnya verifikasi kredensial dokter. Masyarakat harus lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih dokter atau tenaga medis. Pastikan dokter tersebut memiliki izin praktik yang sah dan terdaftar di organisasi profesi yang berwenang. Jangan ragu untuk meminta informasi tentang pendidikan, pengalaman, dan spesialisasi dokter sebelum berkonsultasi.
Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan literasi kesehatan. Informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan mereka. Hindari mencari informasi kesehatan dari sumber yang tidak terpercaya, seperti media sosial atau forum online yang tidak terverifikasi. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten untuk mendapatkan informasi dan saran yang akurat.
Kasus FE, yang mengaku belajar ilmu kedokteran dari internet, adalah contoh ekstrem dari bahaya informasi yang tidak terverifikasi. Internet memang menyediakan akses mudah ke berbagai informasi, tetapi tidak semua informasi tersebut akurat dan terpercaya. Informasi kesehatan yang salah dapat membahayakan kesehatan dan bahkan nyawa seseorang.
Penting untuk diingat bahwa diagnosis dan pengobatan penyakit harus dilakukan oleh profesional medis yang terlatih dan berpengalaman. Jangan pernah mencoba mendiagnosis atau mengobati diri sendiri berdasarkan informasi yang diperoleh dari internet. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Kasus dokter gadungan di Bantul ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para profesional medis. Dokter harus selalu menjunjung tinggi etika profesi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien. Dokter juga harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat memberikan diagnosis dan perawatan yang akurat dan efektif.
Selain itu, sistem pengawasan dan penegakan hukum juga perlu diperketat untuk mencegah kasus serupa terulang kembali. Pihak berwenang harus lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap praktik kedokteran dan menindak tegas pelaku praktik ilegal. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam melaporkan praktik kedokteran yang mencurigakan kepada pihak berwenang.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, memperketat pengawasan, dan menjunjung tinggi etika profesi, kita dapat mencegah kasus dokter gadungan dan memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas. Kasus di Bantul ini harus menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan melindungi masyarakat dari praktik kedokteran yang ilegal dan berbahaya.
Sebagai penutup, kasus dokter gadungan di Bantul ini adalah pengingat penting tentang pentingnya second opinion, verifikasi kredensial dokter, literasi kesehatan, dan pengawasan yang ketat terhadap praktik kedokteran. Dengan mengambil pelajaran dari kasus ini, kita dapat menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang lebih aman, berkualitas, dan terpercaya bagi seluruh masyarakat. Jangan ragu untuk mencari second opinion jika Anda merasa tidak yakin atau tidak nyaman dengan diagnosis atau rencana perawatan yang diberikan oleh dokter Anda. Kesehatan Anda adalah prioritas utama, dan Anda berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.