Ekonom Sebut Gejolak Pasar Saham Akibat Reshuffle Menkeu Bersifat Sementara

  • Maskobus
  • Sep 09, 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi signifikan pada penutupan perdagangan Selasa (9/9), memicu kekhawatiran di kalangan investor. IHSG ditutup pada zona merah dengan penurunan sebesar 138,244 poin atau 1,78 persen, berada di level 7.628,604. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan serah terima jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampak reshuffle tersebut terhadap stabilitas pasar modal Indonesia.

Menanggapi situasi ini, Global Market Economist Maybank, Myrdal Gunarto, memberikan pandangannya. Ia meyakini bahwa gejolak yang terjadi di pasar saham akibat pergantian Menteri Keuangan ini hanya bersifat sementara. Menurutnya, Purbaya Yudhi Sadewa bukanlah sosok baru dalam pemerintahan. Pengalaman panjangnya di berbagai posisi strategis diyakini akan mempermudah sinergi kebijakan dan komunikasi antar lembaga, sehingga mendukung kelanjutan kebijakan fiskal yang telah berjalan.

"Beliau (Purbaya) juga cukup lama berkarier di market, jadi seharusnya masih akan market friendly, sehingga kalaupun ada shock di sisi nilai tukar maupun pasar keuangan hanya akan bersifat temporary," ujar Myrdal, memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar.

Myrdal menambahkan bahwa Purbaya Yudhi Sadewa perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan bidang fiskal yang relatif baru baginya. Hal ini menuntut koordinasi yang erat dengan para wakil menteri dan jajaran eselon terkait di Kementerian Keuangan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan fiskal ke depan. Tantangan ini menjadi perhatian utama untuk memastikan transisi yang mulus dan menjaga kepercayaan pasar.

Ekonom Sebut Gejolak Pasar Saham Akibat Reshuffle Menkeu Bersifat Sementara

Sementara itu, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, mengakui bahwa pergantian Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dapat memicu kekecewaan di kalangan investor. Sri Mulyani selama ini dikenal sebagai sosok yang mampu menjaga kepercayaan pasar terhadap Indonesia, bahkan menjadi salah satu faktor utama yang menarik investor asing, terutama di tengah kekhawatiran terhadap risiko fiskal.

"Ketika kekecewaan itu datang, selanjutnya pelaku pasar dan investor akan melihat apakah pengganti Ibu Sri Mulyani mampu memberikan keyakinan terhadap pelaku pasar dan investor atau tidak," kata Nico, menekankan pentingnya Purbaya Yudhi Sadewa untuk segera membangun kredibilitas di mata investor.

Namun, Nico juga meyakini bahwa reaksi pasar ini hanya bersifat sementara dalam jangka pendek. Ia berharap dalam jangka menengah dan panjang, pasar akan kembali pulih, terutama jika The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya pada bulan ini. Pemangkasan suku bunga The Fed diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi pasar keuangan global, termasuk Indonesia.

"Kita berharap ini akan menjadi koreksi sehat, di mana titik terendah ada di 7.600 untuk menjaga asa untuk kembali ke 8.000," tutur Nico, memberikan proyeksi optimis terhadap prospek IHSG.

Pada penutupan perdagangan Selasa (9/9), data menunjukkan bahwa 222 saham mengalami kenaikan, 465 saham mengalami penurunan, dan 118 saham stagnan. Frekuensi perdagangan saham mencapai 2.368.928 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 39,595 miliar saham senilai Rp 24,846 triliun. Data ini mencerminkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi di tengah gejolak pasar.

Selain pasar saham, nilai tukar rupiah juga mengalami tekanan. Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 172 poin atau 1,05 persen ke level Rp 16.481 terhadap dolar AS. Pelemahan ini menunjukkan bahwa sentimen negatif terhadap reshuffle Menteri Keuangan juga berdampak pada pasar valuta asing.

Analisis Mendalam dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar

Untuk memahami lebih dalam mengenai gejolak pasar saham dan nilai tukar rupiah, perlu diperhatikan beberapa faktor kunci yang mempengaruhinya:

  1. Sentimen Pasar: Reshuffle Menteri Keuangan secara inheren menciptakan ketidakpastian di pasar. Investor cenderung bereaksi negatif terhadap perubahan mendadak, terutama jika tokoh yang digantikan memiliki reputasi yang kuat dan dipercaya oleh pasar. Sentimen pasar sangat berpengaruh dalam jangka pendek, dan dapat memicu aksi jual yang berlebihan (overselling).

  2. Kredibilitas Menteri Keuangan Baru: Kemampuan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membangun kredibilitas di mata investor akan menjadi kunci pemulihan pasar. Investor akan mengamati kebijakan-kebijakan yang diambil, kemampuan koordinasi dengan lembaga lain, dan komitmen terhadap stabilitas fiskal. Komunikasi yang efektif dan transparan dengan pasar juga sangat penting untuk meredakan kekhawatiran.

  3. Faktor Ekonomi Global: Kondisi ekonomi global, terutama kebijakan moneter The Fed, memiliki dampak signifikan terhadap pasar keuangan Indonesia. Pemangkasan suku bunga The Fed dapat memicu aliran modal masuk ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yang pada gilirannya dapat mendukung penguatan nilai tukar rupiah dan pasar saham. Sebaliknya, kenaikan suku bunga The Fed dapat memicu aliran modal keluar dan memberikan tekanan pada pasar.

  4. Fundamental Ekonomi Indonesia: Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan defisit anggaran, juga akan memengaruhi sentimen investor. Jika fundamental ekonomi tetap kuat, investor akan lebih percaya diri untuk kembali berinvestasi di pasar Indonesia.

  5. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, terutama di bidang fiskal dan moneter, akan menjadi faktor penentu arah pasar. Kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi dan iklim investasi akan memberikan sentimen positif bagi pasar.

Langkah-Langkah yang Perlu Diambil Pemerintah

Untuk meredakan gejolak pasar dan memulihkan kepercayaan investor, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis, antara lain:

  1. Komunikasi Intensif: Pemerintah, terutama Menteri Keuangan yang baru, perlu melakukan komunikasi intensif dengan para pelaku pasar, investor, dan analis ekonomi. Komunikasi ini harus dilakukan secara transparan dan terbuka, menjelaskan visi dan strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan.

  2. Menjaga Stabilitas Fiskal: Pemerintah perlu berkomitmen untuk menjaga stabilitas fiskal dan disiplin anggaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengelola pengeluaran pemerintah secara efisien, meningkatkan penerimaan negara, dan menjaga defisit anggaran tetap terkendali.

  3. Mendorong Investasi: Pemerintah perlu terus mendorong investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Hal ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan perizinan, memberikan insentif pajak, dan meningkatkan infrastruktur.

  4. Koordinasi Antar Lembaga: Pemerintah perlu meningkatkan koordinasi antar lembaga, terutama antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan ekonomi. Koordinasi yang baik akan memastikan kebijakan yang konsisten dan efektif.

  5. Reformasi Struktural: Pemerintah perlu terus melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Reformasi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperbaiki infrastruktur, dan mengurangi birokrasi.

Kesimpulan

Gejolak pasar saham dan nilai tukar rupiah akibat reshuffle Menteri Keuangan merupakan reaksi sementara yang dipicu oleh ketidakpastian. Kemampuan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membangun kredibilitas di mata investor, dukungan dari fundamental ekonomi yang kuat, dan kebijakan pemerintah yang tepat akan menjadi kunci pemulihan pasar. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meredakan kekhawatiran investor, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Investor juga perlu tetap tenang dan rasional dalam menghadapi gejolak pasar, serta mempertimbangkan prospek jangka panjang ekonomi Indonesia. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan terus tumbuh sebagai negara yang menarik bagi investor global.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :