Eks Menlu Retno-Eks Menkeu SMI Hadiri Wisuda Spesialis FK UI Putra-putranya

  • Maskobus
  • Sep 15, 2025

Persahabatan erat antara dua mantan menteri, Retno Marsudi dan Sri Mulyani Indrawati (SMI), kembali menjadi sorotan publik. Ikatan yang terjalin sejak bangku SMA 3 Semarang itu kini berlanjut hingga mengantarkan putra-putra mereka meraih gelar dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Momen membahagiakan ini diabadikan dan dibagikan oleh Retno Marsudi melalui akun Instagram pribadinya, @retno_marsudi, pada Sabtu, 13 September 2025.

"Alhamdulillah, saya dan @smindrawati bertemu pagi ini dalam suasana bahagia. Anak-anak kami pagi ini dilepas sebagai dokter spesialis di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia," tulis Retno dalam unggahannya, sembari menyebutkan akun Instagram Sri Mulyani.

Kebahagiaan terpancar jelas dari kedua sahabat itu. Putra Sri Mulyani, Adwin Sumartono, berhasil menyelesaikan pendidikan dan diwisuda sebagai dokter spesialis penyakit dalam. Sementara putra Retno Marsudi, Bagas A. Marsudi, meraih gelar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

"Proficiat untuk Adwin dan Bagas! Semoga ilmu mereka berguna bagi kemanusiaan," lanjut Retno dalam unggahannya, menyampaikan ucapan selamat dan harapan terbaik untuk kedua putra mereka.

Retno juga menjelaskan bahwa Bagas adalah seorang dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kemudian melanjutkan studi S2 di bidang Cardiovascular Science di University College London. Setelah menempuh pendidikan di luar negeri, Bagas kembali ke Indonesia untuk mengambil spesialisasi jantung dan pembuluh darah di FKUI.

Eks Menlu Retno-Eks Menkeu SMI Hadiri Wisuda Spesialis FK UI Putra-putranya

"Three steps well done, and many more to go! Bismillah," tulis Retno, mengungkapkan rasa bangga dan memberikan doa serta harapan untuk perjalanan karir Bagas ke depannya.

Kisah persahabatan Retno Marsudi dan Sri Mulyani memang telah lama menjadi inspirasi. Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab) pada 19 November 2022, persahabatan mereka berawal sejak keduanya bersekolah di SMAN 3 Semarang.

"Kita udah berteman, berapa ya. Kalau sekarang [tahun] 2022, kita berteman dari [tahun] ’79. Kita SMA kan bareng, terus kemudian Ani, Ibu SMI, Ibu Menkeu, aku manggilnya Ani, Ani ke UI [Universitas Indonesia], saya ke UGM [Universitas Gadjah Mada]," ungkap Retno, mengenang awal mula persahabatan mereka.

Sri Mulyani menambahkan bahwa meskipun bersekolah di SMA yang sama, mereka memilih jurusan yang berbeda dan memiliki kesibukan masing-masing.

"SMA memang kegiatan saya banyak banget, Retno juga kegiatannya banyak. Dia ke Pramuka segala macam, kalau saya OSIS. Saya pernah jadi ketua OSIS, saya paskibraka, dan yang lain-lain, olahraga, tim voli sekolah, karate saya ikut, jadi saya segala macam. Tapi saya tahu Retno sama saya, walaupun enggak pernah satu kelas," jelas Sri Mulyani.

Meskipun memiliki perbedaan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan jurusan yang diambil, keduanya tetap menjalin persahabatan yang erat. Ikatan tersebut semakin kuat ketika mereka berdua dipercaya untuk bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Waktu saya dipanggil pulang sama Pak Jokowi lagi untuk gabung, dan saya tahu ada teman saya, Retno, kita jadi makin erat saja. Senang lah, kan jarang ya satu kabinet itu dari satu SMA yang sama, jadi kita merasa ada special relationship dan memang ya enak, ngobrol sama Retno enak," pungkas Sri Mulyani, mengungkapkan kebahagiaannya bisa bekerja bersama sahabatnya dalam pemerintahan.

Kisah persahabatan Retno Marsudi dan Sri Mulyani menjadi bukti bahwa persahabatan sejati dapat bertahan melewati berbagai rintangan dan perbedaan. Dukungan dan kebersamaan yang mereka berikan satu sama lain telah mengantarkan mereka berdua meraih kesuksesan dalam karir masing-masing. Kini, kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan keberhasilan putra-putra mereka meraih gelar dokter spesialis.

Momen wisuda ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga Retno Marsudi dan Sri Mulyani, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya persahabatan, dukungan, dan kerja keras dalam meraih impian.

Keberhasilan Adwin Sumartono dan Bagas A. Marsudi menjadi dokter spesialis juga merupakan kontribusi penting bagi dunia kesehatan Indonesia. Diharapkan, ilmu dan keahlian yang mereka miliki dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Retno Marsudi dan Sri Mulyani, dua sosok perempuan inspiratif yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara, kini tengah menikmati kebahagiaan sebagai ibu yang bangga akan prestasi putra-putra mereka. Kisah persahabatan mereka akan terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia.

Keberhasilan Adwin dan Bagas dalam meraih gelar dokter spesialis merupakan bukti nyata dari pendidikan yang berkualitas dan dukungan keluarga yang kuat. Diharapkan, mereka dapat menjadi dokter yang profesional, berdedikasi, dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pasien.

Momen wisuda ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peran tenaga medis dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dokter spesialis memiliki peran yang sangat penting dalam mendiagnosis, mengobati, dan mencegah berbagai penyakit. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi dokter spesialis sangatlah penting untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Kisah Retno Marsudi dan Sri Mulyani juga memberikan inspirasi bagi para orang tua untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada anak-anak mereka dalam meraih cita-cita. Pendidikan dan dukungan keluarga merupakan kunci utama dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan berprestasi.

Keberhasilan Adwin dan Bagas juga menjadi kebanggaan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). FKUI merupakan salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia yang telah menghasilkan banyak dokter dan tenaga medis yang berkualitas. Diharapkan, FKUI dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitiannya untuk menghasilkan lebih banyak lagi dokter dan tenaga medis yang mampu bersaing di tingkat global.

Momen wisuda ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para alumni FKUI. Para alumni dapat saling bertukar pengalaman dan mempererat tali persaudaraan. Jaringan alumni yang kuat dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan karir para dokter dan tenaga medis.

Kisah Retno Marsudi dan Sri Mulyani merupakan contoh nyata dari persahabatan sejati yang dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi banyak orang. Diharapkan, kisah ini dapat terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia.

Keberhasilan Adwin dan Bagas juga menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan keluarga, setiap orang dapat meraih impiannya. Diharapkan, mereka dapat menjadi dokter yang sukses dan memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat dan negara.

Momen wisuda ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peran pendidikan dalam membangun bangsa dan negara. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing di tingkat global.

Kisah Retno Marsudi dan Sri Mulyani merupakan kisah persahabatan yang abadi dan inspiratif. Diharapkan, kisah ini dapat terus menginspirasi dan memotivasi banyak orang untuk menjalin persahabatan yang tulus dan saling mendukung dalam meraih impian.

Keberhasilan Adwin dan Bagas juga menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Diharapkan, mereka dapat menjadi dokter yang berintegritas dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama.

Momen wisuda ini juga menjadi ajang untuk merayakan keberhasilan dan prestasi yang telah diraih. Diharapkan, para wisudawan dapat terus mengembangkan diri dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan negara.

Kisah Retno Marsudi dan Sri Mulyani merupakan kisah persahabatan yang menghangatkan hati dan memberikan harapan. Diharapkan, kisah ini dapat terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia.

Keberhasilan Adwin dan Bagas juga menjadi bukti bahwa dengan semangat pantang menyerah dan keyakinan yang kuat, setiap orang dapat meraih kesuksesan. Diharapkan, mereka dapat menjadi dokter yang inovatif dan mampu memberikan solusi bagi berbagai masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.

Momen wisuda ini juga menjadi ajang untuk mengucapkan terima kasih kepada para dosen, tenaga kependidikan, dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama masa studi. Diharapkan, para wisudawan dapat selalu mengingat jasa-jasa mereka dan memberikan kontribusi yang positif bagi almamater dan masyarakat.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :