Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru dilantik, langsung dihadapkan pada serangkaian tugas penting dan mendesak. Selain melanjutkan program yang sudah berjalan, Erick Thohir diharapkan mampu menghadirkan inovasi dan gebrakan baru, terutama dalam mempersiapkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan memprioritaskan pengembangan cabang olahraga (cabor) yang berpotensi meraih prestasi di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Penunjukan Erick Thohir sebagai Menpora menggantikan Dito Ariotedjo, yang di-reshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto, menandai babak baru dalam kepemimpinan olahraga Indonesia. Erick Thohir, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri BUMN dan saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, diharapkan membawa pengalaman dan jaringan luasnya untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di berbagai tingkatan.
Salah satu tugas utama yang menanti Erick Thohir adalah merampungkan dan mengimplementasikan DBON secara efektif. DBON merupakan cetak biru pengembangan olahraga Indonesia secara komprehensif, yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan dan menghasilkan atlet-atlet berprestasi di masa depan. DBON mencakup berbagai aspek, mulai dari pembibitan atlet usia dini, peningkatan kualitas pelatih dan infrastruktur olahraga, hingga pengembangan sport science dan penerapan teknologi dalam pelatihan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian, menekankan pentingnya DBON sebagai landasan untuk meraih prestasi di pentas dunia. "Kita harus memiliki DBON untuk cabor-cabor berprestasi yang akan dipertandingkan di pentas dunia," ujarnya. Lalu Hadrian juga menyoroti tantangan anggaran yang terbatas dan berharap Erick Thohir mampu berkreasi dan berinovasi dalam mengelola sumber daya yang ada. "Kami menunggu kreasi inovasi dan gebrakan-gebrakan Pak Erick di tengah minimnya anggaran yang dialokasikan," tambahnya.
Selain DBON, Erick Thohir juga diharapkan fokus pada pengembangan cabor-cabor yang memiliki potensi medali di SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Hal ini membutuhkan identifikasi cabor-cabor unggulan, penyusunan program pelatihan yang terarah dan intensif, serta dukungan fasilitas dan peralatan yang memadai. Prioritas harus diberikan kepada cabor-cabor yang memiliki tradisi kuat dan atlet-atlet potensial, serta cabor-cabor baru yang menunjukkan perkembangan pesat.
Dalam konteks ini, sport science memegang peranan penting dalam meningkatkan performa atlet. Penerapan sport science dalam pelatihan dapat membantu atlet mengoptimalkan teknik, meningkatkan kekuatan dan daya tahan, serta mencegah cedera. Selain itu, sport science juga dapat digunakan untuk memantau kondisi fisik dan mental atlet secara berkala, sehingga program pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Pengembangan infrastruktur olahraga juga menjadi perhatian penting. Ketersediaan fasilitas olahraga yang modern dan representatif sangat penting untuk mendukung program pelatihan atlet. Pemerintah perlu berinvestasi dalam pembangunan dan pemeliharaan fasilitas olahraga, serta memastikan akses yang mudah bagi atlet dan masyarakat umum. Selain itu, perlu juga diperhatikan pengembangan fasilitas olahraga di daerah-daerah, sehingga bibit-bibit atlet potensial dapat ditemukan dan dibina sejak dini.
Erick Thohir juga diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak terkait, termasuk federasi olahraga, KONI, KOI, atlet, pelatih, dan sponsor. Koordinasi yang efektif antara berbagai pihak akan menciptakan sinergi yang positif dan mendukung pencapaian tujuan bersama. Selain itu, Erick Thohir juga perlu membangun hubungan yang baik dengan media, sehingga informasi tentang perkembangan olahraga Indonesia dapat disebarluaskan kepada masyarakat.
Terkait dengan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI, Lalu Hadrian menilai Erick Thohir tidak perlu mundur, mengingat Timnas Indonesia saat ini berada di jalur yang benar untuk lolos ke Piala Dunia 2026. "Tidak ada aturan harus mundur dari PSSI jika merangkap jabatan. Kita berikan kesempatan beliau menuntaskan pekerjaan rumah membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia," katanya. Lalu Hadrian juga mengakui bahwa Erick Thohir telah berhasil meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia. "Beliau terbukti bisa meningkatkan prestasi sepak bola kita," ungkapnya.
Namun demikian, rangkap jabatan ini juga menimbulkan tantangan tersendiri. Erick Thohir perlu memastikan bahwa kedua jabatan tersebut dapat dijalankan secara profesional dan tidak saling mengganggu. Untuk itu, Erick Thohir perlu mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada orang-orang yang kompeten, serta membangun sistem kerja yang efisien dan transparan.
Selain fokus pada prestasi di ajang internasional, Erick Thohir juga diharapkan memperhatikan pengembangan olahraga di tingkat akar rumput. Pembinaan atlet usia dini merupakan fondasi penting untuk menciptakan generasi atlet yang berkualitas di masa depan. Pemerintah perlu mendukung program-program pembinaan atlet usia dini, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
Olahraga juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai positif pada generasi muda. Melalui olahraga, anak-anak dapat belajar tentang disiplin, kerja keras, kerjasama, sportivitas, danFair Play. Oleh karena itu, olahraga harus menjadi bagian integral dari pendidikan di sekolah-sekolah.
Selain itu, olahraga juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif di masyarakat. Pemerintah perlu mengkampanyekan pentingnya olahraga bagi kesehatan dan kesejahteraan, serta menyediakan fasilitas dan program olahraga yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat umum.
Erick Thohir memiliki visi yang jelas untuk memajukan olahraga Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, Erick Thohir telah menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di semua tingkatan, serta menjadikan olahraga sebagai bagian penting dari pembangunan nasional. Erick Thohir juga menekankan pentingnya tata kelola olahraga yang baik, transparan, dan akuntabel.
Dengan pengalaman, jaringan, dan komitmen yang dimilikinya, Erick Thohir diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi olahraga Indonesia. Namun, keberhasilan Erick Thohir juga bergantung pada dukungan dari semua pihak terkait. Pemerintah, federasi olahraga, KONI, KOI, atlet, pelatih, sponsor, media, dan masyarakat umum perlu bersatu padu untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang berprestasi di bidang olahraga.
Tantangan yang dihadapi Erick Thohir sebagai Menpora memang tidak ringan. Namun, dengan kerja keras, inovasi, dan kerjasama yang solid, Erick Thohir diharapkan mampu membawa olahraga Indonesia menuju era baru yang lebih gemilang. Masyarakat Indonesia menantikan gebrakan-gebrakan Erick Thohir yang akan membawa dampak positif bagi perkembangan olahraga di tanah air. Prestasi di SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade bukan hanya sekadar medali, tetapi juga kebanggaan dan kehormatan bagi bangsa Indonesia.