Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengambil langkah proaktif dalam memastikan perlindungan hak cipta lagu-lagu Indonesia, terutama yang sering digunakan untuk membangkitkan semangat Timnas Indonesia. Langkah ini diwujudkan melalui koordinasi intensif dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, di Jakarta pada (tanggal berita yang sebenarnya, jika ada). Pertemuan ini menjadi sinyal kuat komitmen PSSI dalam menghormati hak kekayaan intelektual (HKI) para musisi dan pencipta lagu di tanah air.
Erick Thohir menyadari betul bahwa lagu-lagu memiliki peran sentral dalam membangun atmosfer pertandingan, membangkitkan nasionalisme, dan menyatukan dukungan suporter. Lagu kebangsaan "Indonesia Raya," misalnya, selalu berkumandang khidmat sebelum setiap pertandingan, menggetarkan jiwa para pemain dan penonton. Lagu-lagu nasional lainnya, seperti "Tanah Airku," kerap menjadi luapan kegembiraan setelah kemenangan diraih, menciptakan momen-momen emosional yang tak terlupakan.
Namun, di balik euforia tersebut, Erick Thohir tidak ingin mengabaikan aspek legal dan etika terkait penggunaan karya cipta. Ia memahami bahwa para musisi dan pencipta lagu berhak mendapatkan apresiasi dan kompensasi yang layak atas karya mereka. Oleh karena itu, koordinasi dengan Menkumham menjadi krusial untuk memastikan bahwa PSSI menjalankan praktik yang sesuai dengan undang-undang dan regulasi yang berlaku.
Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan selalu mendukung kebijakan pemerintah terkait perlindungan HKI. Ia juga menyampaikan bahwa PSSI akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa penggunaan lagu-lagu Indonesia dalam kegiatan sepak bola, khususnya yang melibatkan Timnas Indonesia, dilakukan dengan menghormati hak cipta dan memperoleh izin yang diperlukan.
"PSSI berkomitmen penuh untuk menghormati hak cipta para musisi dan pencipta lagu Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa setiap lagu yang digunakan untuk mendukung Timnas Indonesia dilakukan secara legal dan etis," ujar Erick Thohir.
Menkumham Yasonna H. Laoly menyambut baik inisiatif Erick Thohir dan PSSI. Ia mengapresiasi komitmen PSSI dalam menghormati HKI dan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada PSSI dalam menjalankan praktik yang sesuai dengan undang-undang.
"Pemerintah sangat mengapresiasi langkah PSSI dalam menghormati hak cipta para musisi dan pencipta lagu. Kami akan terus mendukung PSSI dalam memastikan bahwa penggunaan lagu-lagu Indonesia dilakukan secara legal dan memberikan manfaat yang adil bagi para pencipta," kata Yasonna H. Laoly.
Lebih lanjut, Yasonna menjelaskan bahwa lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan lagu-lagu perjuangan lainnya yang bersifat nasional sudah menjadi domain publik. Artinya, penggunaan lagu-lagu tersebut untuk kepentingan nasional tidak memerlukan izin khusus atau pembayaran royalti. Namun, untuk lagu-lagu komersial yang digunakan dalam kegiatan sepak bola, PSSI tetap harus menghormati hak cipta dan memperoleh izin dari pemilik hak cipta.
Koordinasi antara PSSI dan Kemenkumham ini bukan hanya sekadar formalitas. Lebih dari itu, ini adalah langkah konkret untuk membangun ekosistem sepak bola yang lebih profesional dan bertanggung jawab. PSSI ingin menunjukkan bahwa olahraga dan seni dapat berjalan beriringan, saling mendukung, dan saling menghormati.
Erick Thohir menyadari bahwa penggunaan lagu-lagu komersial dalam mendukung Timnas Indonesia dapat memberikan dampak positif bagi para musisi dan industri musik tanah air. Oleh karena itu, PSSI akan berupaya menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan para musisi dan pemilik hak cipta.
"Kami ingin menciptakan win-win solution bagi semua pihak. PSSI dapat menggunakan lagu-lagu yang membangkitkan semangat Timnas Indonesia, sementara para musisi dan pemilik hak cipta mendapatkan apresiasi dan kompensasi yang layak," jelas Erick Thohir.
Sebagai contoh konkret, Erick Thohir menyebutkan kolaborasi PSSI dengan band legendaris God Bless dalam membawakan lagu "Rumah Kita." Kolaborasi ini dilakukan dengan proses yang jelas, melibatkan langsung pemilik karya, dan memberikan apresiasi yang layak kepada para pencipta lagu.
"Kami percaya bahwa para pencipta lagu harus mendapatkan apresiasi yang layak. Oleh karena itu, setiap kali PSSI menggunakan lagu komersial, kami selalu berupaya untuk melibatkan langsung pemilik karya dan memberikan kompensasi yang adil," tegas Erick Thohir.
Selain itu, Erick Thohir juga mengungkapkan rencana PSSI untuk bertemu dengan keluarga almarhumah Ibu Sud, pencipta lagu "Tanah Airku," yang sangat populer dan sering dinyanyikan oleh suporter maupun pemain Timnas Indonesia. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan penghormatan atas karya Ibu Sud yang begitu abadi dan mengingatkan bahwa para pahlawan pencipta lagu juga memiliki kontribusi besar yang tidak boleh dilupakan.
"Insya Allah, dalam waktu dekat kami bersama Menteri Hukum akan menemui keluarga Ibu Sud. Kita ingin memberikan penghormatan atas karya beliau yang begitu abadi, sekaligus mengingatkan bahwa para pahlawan pencipta lagu juga punya kontribusi besar yang tidak boleh dilupakan," kata Erick Thohir.
Erick Thohir berharap bahwa langkah-langkah yang diambil PSSI ini dapat menjadi contoh bagi organisasi dan lembaga lain di Indonesia untuk lebih menghormati hak cipta dan memberikan apresiasi yang layak kepada para musisi dan pencipta lagu. Ia juga berharap bahwa hal ini dapat mendorong pertumbuhan industri musik tanah air dan menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi para pelaku seni.
Penggunaan lagu kebangsaan dan lagu perjuangan di stadion, menurut Erick Thohir, tidak hanya menghadirkan euforia, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan nasionalisme. Lagu-lagu tersebut menjadi simbol identitas bangsa dan mengingatkan kita akan sejarah perjuangan para pahlawan.
"Ketika pemain menyanyikan ‘Tanah Airku’ di lapangan, euforianya luar biasa. Bahkan ada yang sampai meneteskan air mata. Lagu-lagu seperti ini bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi pemersatu bangsa," ujar Erick Thohir.
Namun, Erick Thohir juga menyadari bahwa mekanisme penggunaan lagu-lagu tersebut harus dijalankan secara benar dan proporsional. PSSI akan berupaya untuk memastikan bahwa penggunaan lagu-lagu nasional dilakukan dengan menghormati nilai-nilai luhur bangsa dan tidak menimbulkan kontroversi atau kesalahpahaman.
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa PSSI akan membentuk tim khusus yang bertugas untuk mengelola hak cipta lagu-lagu yang digunakan dalam kegiatan sepak bola. Tim ini akan bertugas untuk mengidentifikasi pemilik hak cipta, memperoleh izin yang diperlukan, dan memastikan bahwa kompensasi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kami akan membentuk tim khusus yang akan mengelola hak cipta lagu-lagu yang digunakan dalam kegiatan sepak bola. Tim ini akan bekerja secara profesional dan transparan untuk memastikan bahwa semua pihak mendapatkan haknya," kata Erick Thohir.
Erick Thohir berharap bahwa dengan adanya tim khusus ini, PSSI dapat menjalankan praktik yang lebih tertib dan akuntabel dalam penggunaan lagu-lagu Indonesia. Ia juga berharap bahwa hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati hak cipta dan memberikan apresiasi kepada para musisi dan pencipta lagu.
Selain itu, Erick Thohir juga berencana untuk mengadakan sosialisasi dan edukasi tentang hak cipta kepada para pemain, pelatih, dan ofisial Timnas Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menghormati HKI dan menghindari pelanggaran hak cipta.
"Kami akan mengadakan sosialisasi dan edukasi tentang hak cipta kepada para pemain, pelatih, dan ofisial Timnas Indonesia. Kami ingin mereka menjadi agen perubahan dalam menghormati HKI," jelas Erick Thohir.
Erick Thohir yakin bahwa dengan langkah-langkah yang komprehensif ini, PSSI dapat berkontribusi positif dalam melindungi hak cipta lagu-lagu Indonesia dan menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih profesional, bertanggung jawab, dan berkeadilan. Ia juga berharap bahwa hal ini dapat menginspirasi para pelaku olahraga dan seni lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Koordinasi antara Erick Thohir dan Menkumham ini menjadi momentum penting bagi dunia sepak bola Indonesia. Ini adalah sinyal kuat bahwa PSSI tidak hanya fokus pada prestasi di lapangan, tetapi juga peduli terhadap aspek legal, etika, dan sosial yang terkait dengan olahraga. Dengan menghormati hak cipta lagu-lagu Indonesia, PSSI turut berkontribusi dalam memajukan industri musik tanah air dan menghargai karya para pahlawan seni. Langkah ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.