Polemik mengenai rangkap jabatan Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus bergulir. Dukungan yang diberikan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, memicu spekulasi bahwa FIFA memberikan lampu hijau bagi Erick Thohir untuk merangkap jabatan. Namun, Erick Thohir sendiri memilih untuk tidak berspekulasi lebih jauh mengenai hal tersebut.
Dalam unggahannya pada Rabu (17/9/2025), Gianni Infantino memberikan ucapan selamat kepada Erick Thohir atas penunjukannya sebagai Menpora RI. Infantino menyebut Erick Thohir sebagai "sahabat" dan memberikan dukungan penuh atas peran barunya. Unggahan ini kemudian ditafsirkan oleh sebagian pihak sebagai sinyal persetujuan dari FIFA terhadap rangkap jabatan yang diemban oleh Erick Thohir.
Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir menyatakan bahwa dirinya telah menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai status rangkap jabatannya kepada FIFA sejak awal dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. "Nanti dijawab sama FIFA," ujarnya singkat saat ditemui di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta Pusat, pada Kamis (18/9/2025).
Erick Thohir juga menegaskan bahwa posisinya sebagai Ketua PSSI tidak akan membuatnya memprioritaskan cabang olahraga sepak bola di atas cabang olahraga lainnya. Ia mencontohkan pengalamannya sebagai Ketua Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) pada periode 2006-2010 dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada periode 2015-2019 sebagai bukti komitmennya untuk memajukan seluruh cabang olahraga di Indonesia.
"Saya tidak tahu. Saya tadi malam hanya ada statement resmi dari Presiden Gianni," jawab Erick Thohir ketika ditanya mengenai kapan FIFA akan memberikan keputusan terkait rangkap jabatannya. Ia juga menolak untuk berspekulasi mengenai apakah unggahan Infantino di Instagram merupakan sinyal restu dari FIFA. "Saya tidak tahu, saya tidak mengerti soal itu. Karena masing-masing federasi internasional ada aturannya. Jadi saya tidak mau…," imbuhnya.
Erick Thohir menekankan pentingnya menyelaraskan aturan antara kementerian, PSSI, dan FIFA. Ia menyadari bahwa masing-masing pihak memiliki regulasi dan wilayah teritorial sendiri. "Mesti teman-teman ingat bahwa kita punya wilayah teritorial kementerian, tapi federasi internasional juga punya wilayah teritorial," kata Erick Thohir. "Yang penting bagaimana internasional harus mengerti Indonesia, Indonesia juga harus mengerti internasional. Itu yang selama ini kita berhasil selaraskan," terangnya.
Penunjukan Erick Thohir sebagai Menpora RI memang menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai potensi konflik kepentingan dan efektivitasnya dalam menjalankan kedua jabatan tersebut secara bersamaan. Beberapa pihak menilai bahwa rangkap jabatan ini dapat mengganggu fokus Erick Thohir dalam memajukan sepak bola Indonesia, sementara pihak lain berpendapat bahwa pengalamannya di berbagai organisasi olahraga dapat memberikan nilai tambah bagi Kemenpora.
Namun, Erick Thohir telah membuktikan kemampuannya dalam memimpin berbagai organisasi dengan sukses. Ia dikenal sebagai sosok yang profesional, memiliki visi yang jelas, dan mampu bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Hal ini menjadi modal penting baginya untuk menjalankan tugas sebagai Menpora RI dan Ketua PSSI secara efektif.
Sebagai Menpora RI, Erick Thohir memiliki tugas yang berat untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di berbagai cabang olahraga. Ia juga harus memastikan bahwa pembinaan atlet dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Selain itu, Erick Thohir juga bertanggung jawab untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga dan mempromosikan gaya hidup sehat.
Sementara itu, sebagai Ketua PSSI, Erick Thohir memiliki tanggung jawab untuk membenahi sepak bola Indonesia dari berbagai permasalahan yang selama ini menghantui. Ia harus meningkatkan kualitas kompetisi, memberantas praktik korupsi dan pengaturan skor, serta meningkatkan pembinaan pemain muda. Erick Thohir juga harus bekerja keras untuk meningkatkan citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Dengan dukungan dari FIFA dan pengalaman yang dimilikinya, Erick Thohir memiliki peluang besar untuk sukses dalam menjalankan kedua jabatan tersebut. Namun, ia juga harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang tidak mudah. Erick Thohir harus mampu menjaga independensinya sebagai Menpora RI dan Ketua PSSI, serta menghindari potensi konflik kepentingan yang dapat merugikan salah satu pihak.
Selain itu, Erick Thohir juga harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan seluruh stakeholder olahraga di Indonesia, termasuk pemerintah, federasi olahraga, atlet, pelatih, dan masyarakat. Dengan kerjasama yang solid, Erick Thohir dapat mewujudkan visi dan misinya untuk memajukan olahraga Indonesia dan sepak bola Indonesia.
Publik tentu berharap Erick Thohir dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan olahraga Indonesia. Keputusan FIFA mengenai status rangkap jabatannya akan menjadi penentu apakah Erick Thohir dapat fokus sepenuhnya pada kedua jabatan tersebut atau harus memilih salah satu.
Terlepas dari keputusan FIFA, Erick Thohir harus tetap berkomitmen untuk memajukan olahraga Indonesia dan sepak bola Indonesia. Ia harus mampu membuktikan bahwa dirinya mampu menjalankan kedua jabatan tersebut secara profesional dan bertanggung jawab. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari seluruh stakeholder olahraga di Indonesia, Erick Thohir dapat membawa olahraga Indonesia dan sepak bola Indonesia menuju era yang lebih baik.
Acara serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) dari Dito Ariotedjo kepada Erick Thohir telah dilaksanakan pada Kamis (18/09/2025) di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan. Prosesi tersebut dihadiri oleh para mantan Menpora seperti Hayono Isman, Agung Laksono, Andi Mallarangeng, dan Roy Suryo. Ini menandakan babak baru kepemimpinan di Kemenpora, dengan harapan besar diletakkan di pundak Erick Thohir untuk membawa perubahan positif bagi perkembangan olahraga di tanah air.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha sukses dan pengalaman memimpin berbagai organisasi olahraga, Erick Thohir diharapkan dapat membawa inovasi dan terobosan baru dalam pengelolaan dan pengembangan olahraga di Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Selain masalah rangkap jabatan yang masih menunggu keputusan FIFA, Erick Thohir juga harus menghadapi berbagai permasalahan klasik dalam dunia olahraga Indonesia, seperti minimnya anggaran, kurangnya fasilitas, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu, Erick Thohir harus mampu merumuskan strategi yang tepat dan efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Ia harus mampu membangun kerjasama yang solid dengan seluruh stakeholder olahraga, termasuk pemerintah, federasi olahraga, atlet, pelatih, dan masyarakat. Selain itu, Erick Thohir juga harus mampu memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan pengembangan olahraga di Indonesia.
Salah satu fokus utama Erick Thohir sebagai Menpora RI adalah meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional. Ia harus mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan atlet-atlet berprestasi, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Erick Thohir juga harus mampu memastikan bahwa para atlet mendapatkan dukungan yang memadai, baik dari segi finansial, fasilitas, maupun pelatihan.
Selain itu, Erick Thohir juga harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga. Ia harus mampu mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif melalui berbagai program dan kegiatan olahraga. Erick Thohir juga harus mampu menjadikan olahraga sebagai sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan visi yang jelas, strategi yang tepat, dan dukungan dari seluruh stakeholder olahraga, Erick Thohir memiliki peluang besar untuk sukses dalam menjalankan tugas sebagai Menpora RI. Namun, ia juga harus tetap rendah hati dan terbuka terhadap kritik dan saran. Dengan demikian, Erick Thohir dapat membawa olahraga Indonesia menuju era yang lebih gemilang.
Keputusan FIFA terkait rangkap jabatan Erick Thohir akan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilannya dalam menjalankan tugas sebagai Menpora RI dan Ketua PSSI. Jika FIFA memberikan izin, Erick Thohir harus mampu mengatur waktu dan energi dengan sebaik-baiknya agar tidak ada satu pun jabatan yang terbengkalai. Namun, jika FIFA tidak memberikan izin, Erick Thohir harus siap untuk memilih salah satu jabatan yang akan diembannya.
Apapun keputusannya, Erick Thohir harus tetap berkomitmen untuk memajukan olahraga Indonesia dan sepak bola Indonesia. Ia harus mampu membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang profesional, bertanggung jawab, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.