Fadli Zon Wacanakan Pemugaran Candi Panataran: Candi Terbesar di Jatim

  • Maskobus
  • Sep 15, 2025

Kunjungan Fadli Zon ke Candi Panataran ini bukan hanya sekadar kunjungan seremonial. Lebih dari itu, kunjungan ini merupakan wujud nyata komitmen Kementerian Kebudayaan dalam merawat memori kolektif bangsa, sebuah upaya untuk memastikan bahwa sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa tidak lekang oleh waktu. Fadli Zon menegaskan bahwa warisan budaya seperti Candi Panataran memiliki peran krusial sebagai sumber inspirasi, pendidikan, dan identitas bangsa. Warisan budaya bukan hanya sekadar artefak atau bangunan kuno, tetapi juga merupakan cerminan dari jati diri bangsa, sumber pengetahuan yang tak ternilai harganya, dan fondasi yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Agenda kunjungan ini juga menjadi momentum penting dalam upaya penguatan pelestarian serta pengembangan destinasi budaya dan wisata sejarah di Blitar. Blitar, sebuah kabupaten yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan melestarikan dan mengembangkan Candi Panataran, Blitar dapat menarik lebih banyak wisatawan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

"Candi Panataran adalah candi yang terbesar di wilayah Jawa Timur dan kita tahu bahwa candi ini sangat penting karena memuat banyak relief," ujar Fadli Zon dalam keterangannya pada Minggu, 14 September 2025. Pernyataan ini menegaskan betapa pentingnya Candi Panataran sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga dengan baik. Relief-relief yang terdapat di Candi Panataran bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga merupakan sumber informasi yang berharga tentang sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat pada masa lampau.

Kompleks Candi Panataran terletak di sebelah barat daya lereng Gunung Kelud, sebuah lokasi yang strategis dan memiliki nilai spiritual yang tinggi. Kompleks candi ini memiliki luas yang sangat besar, mencapai 12.946 meter persegi, menjadikannya salah satu kompleks candi terluas di Indonesia. Candi Panataran merupakan percandian yang istimewa, bukan hanya karena ukurannya yang luas, tetapi juga karena didirikan di atas tanah yang dianggap sakral sejak zaman Kerajaan Kediri. Kesakralan tanah ini diyakini memberikan kekuatan spiritual dan keberkahan bagi candi dan seluruh wilayah sekitarnya.

Selama kunjungannya, Fadli Zon juga meninjau area candi dengan sejumlah relief yang menggambarkan catatan historis nusantara. Relief-relief ini menceritakan berbagai kisah penting, mulai dari cerita Panji yang penuh dengan petualangan dan cinta, cerita Ramayana yang epik dan sarat akan nilai-nilai moral, hingga cerita Kresnayana yang menggambarkan kebijaksanaan dan keadilan. Relief-relief ini merupakan sumber pengetahuan yang tak ternilai harganya, memberikan wawasan tentang kehidupan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat pada masa lampau.

Fadli Zon Wacanakan Pemugaran Candi Panataran: Candi Terbesar di Jatim

"Terdapat pula Prasasti Palah, yang menceritakan tentang tahun awal pembuatan candi ini pada abad ke-12," jelas Fadli Zon. Prasasti Palah merupakan salah satu prasasti penting yang memberikan informasi tentang sejarah Candi Panataran. Prasasti ini menyebutkan bahwa candi ini mulai dibangun pada abad ke-12, pada masa pemerintahan Kerajaan Kediri. Prasasti ini menjadi bukti sejarah yang tak terbantahkan tentang keberadaan dan pentingnya Candi Panataran sebagai pusat keagamaan dan kebudayaan pada masa lampau.

Dalam rangkaian acara kunjungan tersebut, juga ditayangkan video profil Museum Penataran serta destinasi wisata unggulan di Kabupaten Blitar. Penayangan video ini bertujuan untuk memperlihatkan potensi besar yang dimiliki daerah dalam mengembangkan sektor kebudayaan, spiritualitas, dan pariwisata sebagai kekuatan identitas sekaligus daya tarik ekonomi. Museum Penataran menyimpan berbagai artefak dan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Candi Panataran dan sejarah Blitar. Destinasi wisata unggulan lainnya di Blitar juga menawarkan pengalaman yang menarik dan beragam bagi wisatawan, mulai dari wisata alam hingga wisata kuliner.

Pemerintah daerah Kabupaten Blitar, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Adi Andaka, turut menyerahkan dokumen proposal pengembangan Museum Panataran kepada Fadli Zon. Prosesi penyerahan yang berlangsung di halaman utama candi ini disambut oleh puluhan tamu dengan tepuk tangan meriah. Proposal ini berisi rencana pengembangan Museum Panataran agar menjadi museum yang lebih modern, informatif, dan menarik bagi pengunjung. Pengembangan museum ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mempelajari sejarah dan budaya Blitar.

Menyambut baik usulan ini, Fadli Zon menyatakan dukungannya terhadap rencana pemugaran Candi Panataran. "Jadi ini merupakan bagian dari warisan budaya kita sebagai cagar budaya dan kita berharap nanti akan ada pemugaran juga terhadap Candi Panataran," tambahnya. Pemugaran Candi Panataran merupakan upaya penting untuk melestarikan dan menjaga kondisi fisik candi agar tetap utuh dan lestari. Pemugaran ini akan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian cagar budaya, sehingga tidak merusak nilai sejarah dan keaslian candi.

Pemugaran rencananya akan dilakukan dalam beberapa waktu ke depan, yakni setelah pemugaran Candi Jago yang kini telah dimulai dan akan selesai pada bulan November mendatang. Pemugaran Candi Jago merupakan proyek prioritas yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum memulai pemugaran Candi Panataran. Pemugaran Candi Jago diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pelestarian cagar budaya di Jawa Timur.

Melalui pelestarian warisan budaya dan pengembangan museum, Kementerian Kebudayaan meneguhkan komitmennya menjadikan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan nasional yang berakar pada jati diri bangsa. Upaya ini tidak hanya memastikan nilai-nilai luhur tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang, tetapi juga mendorong kebudayaan sebagai binding power bangsa. Kebudayaan merupakan identitas bangsa yang membedakan kita dari bangsa lain. Dengan melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, kita dapat memperkuat jati diri bangsa dan meningkatkan rasa cinta tanah air.

Sebagai informasi, turut mendampingi Fadli Zon dalam kunjungan ini adalah Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayudha; Direktur Film, Musik, dan Seni, Syaifullah Agam; Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur, Endah Budi Heryani; dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana. Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan betapa seriusnya Kementerian Kebudayaan dalam memperhatikan dan mendukung pelestarian warisan budaya di Indonesia.

Lebih lanjut, hadir pula Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, dan sejumlah pejabat daerah Kabupaten Blitar di antaranya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Eko Susanto; Kepala Dinas Pendidikan, Agus Santosa; dan perwakilan Forum Komunitas Pimpinan Kecamatan Nglegok. Kehadiran para pejabat daerah ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya. Sinergi ini sangat penting untuk memastikan bahwa upaya pelestarian warisan budaya dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Dengan wacana pemugaran Candi Panataran ini, diharapkan Candi Panataran dapat terus menjadi pusat perhatian dan menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Pemugaran ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. Candi Panataran bukan hanya sekadar bangunan kuno, tetapi juga merupakan cerminan dari sejarah, budaya, dan jati diri bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :