Fakta Menarik saat Arema FC Menekuk Bhayangkara FC: Laga Keras, Tim Tamu Kecewa karena Gol Penalti

  • Maskobus
  • Aug 22, 2025

Arema FC berhasil mengamankan tiga poin krusial dalam lanjutan pekan ketiga BRI Super League 2025/2026. Bertanding di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat (22/8/2025), tim berjuluk Singo Edan ini sukses menaklukkan Bhayangkara Presisi Lampung FC dengan skor tipis 2-1. Kemenangan ini mengantarkan Arema FC ke puncak klasemen sementara dengan raihan 7 poin, sebuah awal yang menjanjikan bagi tim kebanggaan Aremania ini.

Hasil positif ini disambut gembira oleh seluruh elemen Arema FC. Start apik ini menjadi yang terbaik dalam empat musim terakhir. Pada tiga musim sebelumnya, Arema FC selalu kesulitan untuk meraih kemenangan di tiga pertandingan awal kompetisi. Kemenangan ini menjadi momentum penting bagi Arema FC untuk terus menjaga konsistensi dan bersaing di papan atas klasemen.

Pertandingan melawan Bhayangkara FC sendiri berjalan tidak mudah bagi Arema FC. Tim tamu memberikan perlawanan sengit dan bahkan mampu unggul terlebih dahulu di menit ke-11 melalui gol Fareed Sadat. Namun, semangat juang Arema FC tidak luntur. Striker andalan mereka, Dalberto Luan, tampil sebagai pahlawan dengan mencetak dua gol yang membalikkan keadaan dan memastikan kemenangan bagi tim tuan rumah.

Laga ini diwarnai dengan tensi tinggi dan banyak terjadi gesekan antar pemain. Bhayangkara FC menerapkan permainan yang cenderung keras, yang membuat para pemain Arema FC merasa kurang nyaman saat menguasai bola. Wasit Muhammad Tri Santoso mengeluarkan empat kartu kuning untuk pemain Bhayangkara FC dan satu kartu kuning untuk pemain Arema FC.

Fakta Menarik saat Arema FC Menekuk Bhayangkara FC: Laga Keras, Tim Tamu Kecewa karena Gol Penalti

Kemenangan dramatis Arema FC atas Bhayangkara FC menyisakan sejumlah fakta menarik yang patut untuk disimak. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai fakta-fakta menarik tersebut:

1. Dalberto Luan Kokoh di Puncak Top Scorer

Striker asal Brasil, Dalberto Luan, tampil sangat impresif di awal musim ini. Tambahan dua gol ke gawang Bhayangkara FC semakin memantapkan posisinya di puncak daftar top scorer sementara BRI Super League 2025/2026. Hingga pekan ketiga, Dalberto telah mengoleksi 6 gol.

Dalberto Luan menjadi mesin gol Arema FC yang tak terhentikan. Ia selalu mencetak gol dalam tiga pertandingan awal musim ini. Pada pekan pertama, ia mencetak hattrick saat melawan PSBS Biak. Di pekan kedua, ia menyumbangkan satu gol ke gawang PSIM Yogyakarta. Ketajamannya di lini depan menjadi modal berharga bagi Arema FC untuk terus meraih kemenangan.

Dalam pertandingan melawan Bhayangkara FC, Dalberto Luan dinobatkan sebagai pemain terbaik. Meskipun tidak mendapatkan banyak peluang emas, ia mampu memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Gol pertamanya dicetak setelah memanfaatkan bola liar di depan gawang, sedangkan gol kedua dicetak melalui eksekusi penalti yang tenang dan akurat.

2. Hanya Lima Kartu Kuning di Partai Keras

Pertandingan antara Arema FC dan Bhayangkara FC berlangsung dengan tensi tinggi dan diwarnai dengan banyak pelanggaran. Kedua tim memiliki motivasi yang sama untuk meraih kemenangan, sehingga tidak ada yang mau mengalah.

Arema FC bertekad untuk melanjutkan tren positif dan tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan awal musim ini. Sementara itu, Bhayangkara FC sangat membutuhkan kemenangan pertama untuk mendongkrak moral tim.

Pertandingan baru berjalan tiga menit, pemain Bhayangkara FC, Christian Ilic, sudah diganjar kartu kuning. Pada menit ke-26, giliran Wahyu Subo yang menerima kartu kuning kedua. Kapten Arema FC, Ahmad Alfarizi, juga tidak luput dari kartu kuning pada menit ke-31.

Pada waktu yang sama, bek sayap Arema FC, Achmad Maulana, harus ditarik keluar lapangan karena mengalami cedera. Dua kartu kuning lainnya diberikan kepada pemain Bhayangkara FC pada babak kedua, yaitu Sani Rizky dan M. Ferarri.

Meskipun banyak terjadi pelanggaran keras dan protes terhadap keputusan wasit, jumlah kartu kuning yang dikeluarkan relatif sedikit. Jika dilihat lebih detail, seharusnya wasit bisa mengeluarkan lebih banyak kartu kuning untuk menjaga kondusivitas pertandingan.

3. Singo Edan Belum Terkalahkan

Arema FC menunjukkan performa yang solid di awal musim ini. Singo Edan berhasil meraih 7 poin dari tiga pertandingan dan belum terkalahkan. Hasil ini mengantarkan mereka ke puncak klasemen sementara BRI Super League 2025/2026.

Ahmad Alfarizi dan rekan-rekannya berhasil menunjukkan performa yang konsisten dan solid di setiap pertandingan. Mereka mampu bermain dengan disiplin dan efektif, sehingga sulit dikalahkan oleh lawan-lawannya.

Start apik ini menjadi yang terbaik bagi Arema FC sejak kompetisi bergulir pasca pandemi virus corona pada tahun 2021. Sebelumnya, Arema FC seringkali kesulitan untuk bersaing di papan atas klasemen pada awal musim.

Salah satu kunci sukses Arema FC di awal musim ini adalah kedalaman skuat yang mereka miliki. Mereka memiliki banyak pemain berkualitas di setiap lini, sehingga pelatih dapat melakukan rotasi pemain tanpa mengurangi kualitas tim. Selain itu, kehadiran 11 pemain asing juga memberikan dimensi baru dalam permainan Arema FC.

Dalam tiga pertandingan awal, Arema FC tampil dengan beberapa perubahan starting eleven dan strategi. Saat melawan Bhayangkara FC, mereka turun dengan tiga pemain belakang. Sedangkan pada dua pertandingan sebelumnya, mereka bermain dengan empat pemain belakang. Fleksibilitas strategi ini membuat lawan sulit untuk membaca permainan Arema FC.

4. Emosi Bhayangkara FC Meluap Jelang Konferensi Pers

Kekalahan di markas Arema FC terasa sangat menyakitkan bagi kubu Bhayangkara FC. Gol kedua Arema FC terjadi melalui penalti pada masa injury time, yang membuat mereka merasa tidak terima dengan keputusan wasit.

Emosi para pemain dan ofisial Bhayangkara FC meluap di luar lapangan. Jelang konferensi pers, terdengar makian dengan bahasa Inggris, yang diduga ditujukan kepada panitia pelaksana pertandingan.

Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji, sempat terlihat berusaha menenangkan situasi. Namun, konferensi pers kubu Bhayangkara FC harus tertunda. Sebagai tim tamu, seharusnya mereka melakukan konferensi pers lebih dulu.

Panitia pelaksana pertandingan akhirnya mengubah jadwal dan meminta Arema FC untuk melakukan konferensi pers terlebih dahulu. Setelah menunggu sekitar 15 menit, pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, hadir bersama sang kiper Awan Setho.

Kubu Bhayangkara FC berusaha meredam emosi mereka. Namun, pelatih Paul Munster terlihat lebih irit bicara dalam sesi konferensi pers tersebut. Kekecewaan atas kekalahan dan keputusan wasit masih terasa dalam sikap dan pernyataan yang mereka berikan.

5. Persaingan di BRI Super League Semakin Ketat

Kemenangan Arema FC atas Bhayangkara FC semakin memanaskan persaingan di BRI Super League 2025/2026. Setiap tim berjuang keras untuk meraih poin demi poin demi mencapai target masing-masing.

Arema FC berhasil menunjukkan performa yang menjanjikan di awal musim ini. Namun, mereka harus tetap waspada dan menjaga konsistensi permainan agar dapat terus bersaing di papan atas klasemen.

Bhayangkara FC, di sisi lain, harus segera bangkit dari kekalahan ini dan mencari cara untuk meraih kemenangan di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Mereka memiliki potensi yang besar, namun perlu meningkatkan mentalitas dan kekompakan tim agar dapat bersaing dengan tim-tim kuat lainnya.

BRI Super League 2025/2026 diprediksi akan menjadi musim yang sangat menarik dan kompetitif. Setiap tim akan berusaha memberikan yang terbaik untuk meraih gelar juara dan mengharumkan nama daerahnya masing-masing. Para penggemar sepak bola Indonesia tentu sangat antusias untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan seru dan berkualitas di musim ini.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :