Foto: Tim SAR Temukan Korban Toko Kain Ambrol Akibat Banjir di Bali

  • Maskobus
  • Sep 11, 2025

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah seorang korban yang tertimbun reruntuhan toko kain yang ambrol akibat terjangan banjir di bantaran Sungai atau Tukad Badung, Jalan Hasanuddin, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (11/9/2025). Peristiwa tragis ini menambah daftar panjang dampak buruk dari bencana hidrometeorologi yang kerap melanda wilayah Indonesia.

Korban, yang diketahui bernama Maimunah, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di antara puing-puing bangunan yang hancur lebur. Lokasi penemuan jenazah berada sekitar 50 meter dari lokasi awal toko kain tersebut, yang menunjukkan dahsyatnya kekuatan arus banjir yang menyeret bangunan dan isinya.

Proses pencarian dan evakuasi korban berlangsung dramatis dan penuh tantangan. Tim SAR gabungan, yang terdiri dari personel Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat, harus berjibaku dengan kondisi lapangan yang sulit. Arus sungai yang masih deras, tumpukan material bangunan yang berserakan, serta cuaca yang tidak menentu menjadi penghalang utama dalam upaya pencarian.

Pencarian dilakukan secara manual dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti sekop, linggis, dan tali. Kehati-hatian ekstra diperlukan untuk menghindari risiko terjadinya longsor susulan atau bahaya lainnya yang dapat mengancam keselamatan tim SAR.

Foto: Tim SAR Temukan Korban Toko Kain Ambrol Akibat Banjir di Bali

Setelah beberapa jam melakukan pencarian intensif, tim SAR akhirnya berhasil menemukan jenazah Maimunah. Jenazah kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Kejadian ini sontak menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, kerabat, dan masyarakat sekitar. Banyak yang tidak menyangka bahwa banjir yang sering melanda wilayah tersebut kali ini membawa dampak yang begitu fatal.

Banjir yang melanda Kota Denpasar dan sekitarnya pada hari Kamis tersebut memang tergolong ekstrem. Curah hujan yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama menyebabkan Sungai Badung meluap dan membanjiri kawasan di sekitarnya. Arus sungai yang deras menggerus fondasi bangunan-bangunan yang berada di bantaran sungai, termasuk toko kain tempat Maimunah berada.

Ambrolnya toko kain tersebut menambah daftar panjang kerusakan infrastruktur akibat banjir di Bali. Selain toko kain, beberapa bangunan lainnya seperti rumah warga, warung, dan fasilitas umum juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir, seperti normalisasi sungai, pembangunan drainase, dan penyediaan pompa air. Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya efektif mengatasi banjir, terutama saat curah hujan sangat tinggi.

Banjir di Bali ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan dan mewaspadai dampak perubahan iklim. Perilaku manusia yang merusak lingkungan, seperti penebangan hutan, pembangunan yang tidak terkendali, dan pembuangan sampah sembarangan, dapat memperparah risiko terjadinya banjir dan bencana lainnya.

Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana juga perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu mengetahui cara-cara untuk melindungi diri dan keluarga saat terjadi banjir, seperti mengungsi ke tempat yang lebih aman, menyimpan barang-barang berharga di tempat yang tinggi, dan memantau informasi dari pihak berwenang.

Pemerintah juga perlu meningkatkan sistem peringatan dini banjir agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana. Sistem peringatan dini yang akurat dan tepat waktu dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan evakuasi dan mengurangi risiko terjadinya korban jiwa.

Tragedi ambrolnya toko kain akibat banjir di Bali ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kita harus lebih peduli terhadap lingkungan, meningkatkan kesadaran akan mitigasi bencana, dan memperkuat sistem peringatan dini banjir. Dengan upaya bersama, kita dapat mengurangi risiko terjadinya bencana dan melindungi diri serta keluarga dari dampaknya.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait dengan peristiwa banjir dan ambrolnya toko kain di Bali:

  • Penyebab Banjir: Curah hujan tinggi dan berlangsung lama menyebabkan Sungai Badung meluap. Selain itu, kondisi drainase yang buruk dan penyempitan sungai akibat pembangunan juga memperparah banjir.
  • Dampak Banjir: Kerusakan infrastruktur seperti toko kain, rumah warga, warung, dan fasilitas umum. Selain itu, banjir juga menyebabkan aktivitas ekonomi terganggu dan menimbulkan kerugian материальные.
  • Korban Jiwa: Satu orang meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan toko kain yang ambrol.
  • Upaya Penanggulangan: Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir, seperti normalisasi sungai, pembangunan drainase, dan penyediaan pompa air.
  • Mitigasi Bencana: Pentingnya menjaga lingkungan, meningkatkan kesadaran akan mitigasi bencana, dan memperkuat sistem peringatan dini banjir.

Peristiwa ini juga menyoroti beberapa isu penting terkait dengan tata ruang dan pembangunan di wilayah perkotaan, khususnya di daerah rawan banjir:

  • Penegakan Hukum: Perlu adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran tata ruang, seperti pembangunan di bantaran sungai dan daerah resapan air.
  • Pengawasan Pembangunan: Pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan agar sesuai dengan rencana tata ruang dan tidak memperparah risiko banjir.
  • Relokasi Warga: Jika memungkinkan, warga yang tinggal di daerah rawan banjir perlu direlokasi ke tempat yang lebih aman.
  • Edukasi Masyarakat: Pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya banjir dan cara-cara untuk menghadapinya.

Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya penanggulangan banjir. Pemerintah pusat dapat memberikan bantuan teknis dan finansial kepada pemerintah daerah, sementara masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seperti pembersihan sungai dan penanaman pohon.

Tragedi ini juga membuka mata kita tentang pentingnya investasi dalam infrastruktur yang tahan terhadap bencana. Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk membangun dan memelihara infrastruktur seperti drainase, tanggul, dan bendungan.

Terakhir, mari kita semua berdoa agar keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Banjir di Bali ini bukan hanya sekadar bencana alam, tetapi juga cerminan dari permasalahan kompleks yang melibatkan faktor lingkungan, tata ruang, pembangunan, dan perilaku manusia. Untuk mengatasi masalah banjir secara komprehensif, diperlukan solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan semua pihak.

Berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi masalah banjir di Bali:

  • Evaluasi Tata Ruang: Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rencana tata ruang wilayah dan memastikan bahwa pembangunan sesuai dengan rencana tersebut.
  • Pengendalian Pembangunan: Memperketat izin pembangunan di daerah rawan banjir dan memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan.
  • Normalisasi Sungai: Melakukan normalisasi sungai secara berkala untuk memperlancar aliran air dan mencegah terjadinya banjir.
  • Pembangunan Drainase: Membangun dan memelihara drainase yang memadai untuk menampung dan mengalirkan air hujan.
  • Konservasi Lingkungan: Melakukan konservasi lingkungan dengan menanam pohon dan menjaga daerah resapan air.
  • Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mewaspadai dampak perubahan iklim.
  • Pengembangan Sistem Peringatan Dini: Mengembangkan sistem peringatan dini banjir yang akurat dan tepat waktu.
  • Peningkatan Kapasitas Tim SAR: Meningkatkan kapasitas tim SAR dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban banjir.
  • Kerjasama Lintas Sektor: Meningkatkan kerjasama lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam upaya penanggulangan banjir.

Dengan menerapkan rekomendasi-rekomendasi tersebut, diharapkan masalah banjir di Bali dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.

Kejadian ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan kembali nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini menjadi bagian dari budaya Bali. Konsep Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam, perlu diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menjaga keseimbangan antara ketiga aspek tersebut, diharapkan alam akan tetap lestari dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Sebaliknya, jika keseimbangan tersebut terganggu, maka akan timbul berbagai bencana yang merugikan manusia.

Oleh karena itu, mari kita kembali kepada nilai-nilai kearifan lokal dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menjaga lingkungan dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan demikian, kita dapat mencegah terjadinya bencana dan menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera.

Tragedi ambrolnya toko kain akibat banjir di Bali ini adalah sebuah tragedi yang memilukan. Namun, di balik tragedi ini, terdapat pula semangat gotong royong dan solidaritas yang tinggi dari masyarakat Bali.

Masyarakat setempat bahu membahu membantu tim SAR dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban. Mereka juga memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi dan membersihkan puing-puing bangunan yang hancur.

Semangat gotong royong dan solidaritas ini adalah modal sosial yang sangat berharga bagi masyarakat Bali. Dengan semangat ini, mereka dapat bangkit dari keterpurukan dan membangun kembali kehidupan yang lebih baik.

Oleh karena itu, mari kita terus menjaga dan memelihara semangat gotong royong dan solidaritas ini. Dengan semangat ini, kita dapat menghadapi berbagai tantangan dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Semoga arwah Maimunah diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :