Galon Lama Bisa Jadi Masalah Baru untuk Kesehatan Anak

  • Maskobus
  • Aug 26, 2025

Asosiasi Pemasok dan Distributor Depot Air Minum Indonesia (Apdamindo) mengungkapkan kekhawatiran mendalam mengenai penggunaan galon air minum isi ulang yang sudah lama dan berpotensi membahayakan kesehatan, khususnya bagi anak-anak. Data yang dihimpun menunjukkan bahwa sekitar 30-40 persen rumah tangga di Indonesia mengandalkan air galon isi ulang sebagai sumber air minum sehari-hari. Ironisnya, lebih dari separuh dari jumlah tersebut masih menggunakan galon dengan kondisi yang memprihatinkan, bahkan beberapa di antaranya berusia lebih dari sepuluh tahun. Kondisi galon yang buruk, seperti perubahan warna menjadi kuning atau kecoklatan, meningkatkan risiko kontaminasi zat berbahaya seperti bisphenol A (BPA).

Kontaminasi BPA menjadi perhatian utama karena galon yang sudah lama cenderung lebih rentan melepaskan zat kimia tersebut ke dalam air minum. Proses pencucian galon di depot isi ulang juga dapat memperburuk kondisi ini. Banyak depot menggunakan sikat kasar untuk membersihkan galon, yang dapat mengikis permukaan bagian dalam dan mempercepat peluruhan BPA. Spesialis anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, menjelaskan bahwa peluruhan BPA dari kemasan plastik dapat mencemari makanan atau minuman yang kita konsumsi.

BPA merupakan senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan berbagai produk plastik, termasuk galon air minum. Paparan BPA dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat mengganggu sistem hormonal dalam tubuh. Dr. Kanya menjelaskan bahwa BPA memiliki sifat yang dapat merusak sistem hormonal, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

Salah satu dampak negatif BPA adalah risiko hipertensi dan diabetes. Paparan BPA dapat mengganggu regulasi gula darah dan tekanan darah, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit tersebut. Selain itu, BPA juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara. BPA dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker payudara.

Bagi remaja perempuan, paparan BPA dapat menyebabkan pubertas dini. BPA dapat mempercepat perkembangan seksual, yang dapat menimbulkan masalah psikologis dan sosial bagi remaja perempuan. Pada ibu hamil, paparan BPA dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. BPA dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga meningkatkan risiko kelahiran prematur dan masalah kesehatan lainnya.

Galon Lama Bisa Jadi Masalah Baru untuk Kesehatan Anak

Selain itu, paparan BPA juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan saraf pada anak-anak. BPA dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf, yang dapat menyebabkan masalah belajar, perilaku, dan kognitif. Anak-anak yang terpapar BPA sejak dalam kandungan cenderung lebih agresif dan hiperaktif.

BPA juga dapat memengaruhi hormon seksual, yang dapat menyebabkan disfungsi seksual pada laki-laki dan penurunan jumlah sel telur pada perempuan. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesuburan dan meningkatkan risiko kemandulan.

Mengingat bahaya jangka panjang yang ditimbulkan oleh BPA, dr. Kanya mengimbau masyarakat untuk meminimalisir paparan BPA dari benda-benda yang dikonsumsi sehari-hari, termasuk galon air minum isi ulang. Salah satu cara untuk mengurangi paparan BPA adalah dengan menggunakan wadah kaca sebagai pengganti galon plastik. Wadah kaca lebih aman karena tidak mengandung BPA dan tidak akan melepaskan zat kimia ke dalam air minum.

Selain itu, dr. Kanya juga menyarankan untuk meminimalisir penggunaan kemasan plastik guna ulang. Jika memungkinkan, gunakan air minum kemasan sekali pakai yang terbuat dari bahan yang lebih aman, seperti PET atau HDPE. Pastikan untuk membuang kemasan plastik bekas dengan benar agar tidak mencemari lingkungan.

Selain memilih wadah air minum yang aman, penting juga untuk memperhatikan kebersihan galon air minum isi ulang. Pastikan galon dicuci dengan bersih sebelum digunakan. Hindari menggunakan sikat kasar yang dapat mengikis permukaan bagian dalam galon. Gunakan sabun yang lembut dan bilas galon dengan air bersih hingga tidak ada sisa sabun.

Selain itu, perhatikan juga kondisi depot air minum isi ulang tempat Anda membeli air. Pastikan depot tersebut memiliki izin resmi dan mengikuti standar kebersihan dan keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pilih depot yang menggunakan air baku yang berkualitas dan melakukan proses penyaringan dan sterilisasi air dengan benar.

Pemerintah juga memiliki peran penting dalam melindungi masyarakat dari bahaya BPA. Pemerintah perlu memperketat pengawasan terhadap produksi dan peredaran galon air minum isi ulang. Pemerintah juga perlu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya BPA dan cara meminimalisir paparan BPA.

Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong produsen galon air minum untuk menggunakan bahan yang lebih aman dan ramah lingkungan. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada produsen yang menggunakan bahan alternatif pengganti BPA.

Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran mengenai bahaya BPA dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dan keluarga dari paparan BPA. Dengan memilih wadah air minum yang aman, menjaga kebersihan galon, dan memilih depot air minum isi ulang yang terpercaya, kita dapat meminimalisir risiko terpapar BPA dan menjaga kesehatan kita.

Bahaya BPA pada galon lama memang menjadi ancaman serius, terutama bagi kesehatan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari bahaya BPA dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang.

Selain langkah-langkah yang telah disebutkan, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir paparan BPA dari galon air minum isi ulang:

  1. Perhatikan Kode Daur Ulang: Periksa kode daur ulang pada galon. Hindari galon dengan kode 3 atau 7, karena kode ini seringkali menunjukkan adanya BPA. Pilih galon dengan kode 1, 2, 4, atau 5, yang umumnya lebih aman.

  2. Jangan Panaskan Galon: Jangan pernah memanaskan galon air minum isi ulang, baik di microwave maupun di bawah sinar matahari langsung. Panas dapat mempercepat peluruhan BPA dan meningkatkan risiko kontaminasi.

  3. Ganti Galon Secara Berkala: Meskipun terlihat masih bagus, galon air minum isi ulang sebaiknya diganti secara berkala, misalnya setiap 2-3 tahun. Semakin lama galon digunakan, semakin besar risiko peluruhan BPA.

  4. Gunakan Filter Air: Jika Anda khawatir tentang kontaminasi BPA, pertimbangkan untuk menggunakan filter air di rumah. Filter air dapat membantu menyaring BPA dan zat-zat berbahaya lainnya dari air minum.

  5. Dukung Inisiatif Bebas BPA: Dukung produsen dan depot air minum yang berkomitmen untuk menggunakan bahan bebas BPA. Dengan memilih produk dan layanan yang ramah lingkungan, kita dapat mendorong industri untuk beralih ke alternatif yang lebih aman.

Selain BPA, ada juga zat kimia lain yang mungkin terdapat dalam galon air minum isi ulang, seperti ftalat dan timbal. Zat-zat kimia ini juga dapat membahayakan kesehatan jika terpapar dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk memilih galon yang terbuat dari bahan yang aman dan menjaga kebersihannya.

Penting juga untuk diingat bahwa bahaya BPA tidak hanya berasal dari galon air minum isi ulang. BPA juga terdapat dalam berbagai produk lain, seperti botol susu bayi, wadah makanan, dan lapisan dalam kaleng makanan. Oleh karena itu, penting untuk meminimalisir paparan BPA dari semua sumber.

Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari bahaya BPA dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. Kesehatan adalah investasi yang paling berharga, dan kita harus melakukan segala upaya untuk menjaganya.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian mengenai dampak BPA terhadap kesehatan masih terus berlanjut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat membahayakan kesehatan, sementara penelitian lain tidak menemukan dampak yang signifikan. Namun, mengingat potensi risiko yang ada, lebih baik untuk berhati-hati dan meminimalisir paparan BPA sebisa mungkin.

Sebagai konsumen yang cerdas, kita memiliki hak untuk mengetahui informasi mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam produk yang kita konsumsi. Kita juga memiliki hak untuk memilih produk yang aman dan sehat bagi diri kita dan keluarga. Dengan menggunakan hak-hak kita sebagai konsumen, kita dapat mendorong produsen untuk menghasilkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Penting juga untuk mengajarkan anak-anak mengenai bahaya BPA dan cara meminimalisir paparan BPA. Ajarkan mereka untuk memilih wadah air minum yang aman, menghindari memanaskan wadah plastik, dan mencuci tangan sebelum makan. Dengan memberikan edukasi kepada anak-anak, kita dapat membantu mereka untuk tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat dan peduli terhadap lingkungan.

Dengan kerjasama antara pemerintah, produsen, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi semua. Mari kita bersama-sama berjuang untuk mengurangi paparan BPA dan zat-zat kimia berbahaya lainnya, demi kesehatan generasi sekarang dan mendatang.

đź’¬ Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :