Geger Amuba Pemakan Otak di India, 19 Meninggal Termasuk Bayi

  • Maskobus
  • Sep 20, 2025

Lonjakan kasus infeksi ameba pemakan otak atau Naegleria fowleri di Kerala, India, telah memicu kewaspadaan serius di kalangan otoritas kesehatan setempat. Sejak awal tahun, negara bagian di India selatan tersebut mencatat 69 kasus meningoensefalitis amuba primer (PAM), sebuah penyakit yang sangat mematikan, dan yang lebih mengkhawatirkan, 19 di antaranya berujung pada kematian. Angka ini, terutama kematian yang mencakup seorang bayi berusia tiga bulan, telah meningkatkan kekhawatiran dan memicu tindakan mitigasi yang lebih ketat.

Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, mengungkapkan bahwa pola penyebaran infeksi kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. "Tidak seperti tahun lalu, kami tidak melihat klaster yang terkait dengan satu sumber air. Ini adalah kasus tunggal dan terisolasi, yang telah mempersulit investigasi epidemiologi kami," ujarnya, seperti dikutip NDTV, Jumat (19/9/2025). Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi para ahli dalam melacak sumber infeksi dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Kematian akibat PAM di Kerala pada Agustus tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, tercatat 36 kasus dengan sembilan kematian. Lonjakan ini menyoroti urgensi situasi dan kebutuhan untuk tindakan pencegahan yang lebih efektif.

Ensefalitis amuba, secara umum, adalah infeksi sistem saraf pusat yang sangat langka tetapi sangat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh amuba yang hidup bebas di air tawar, seperti danau, sungai, dan bahkan sumber air yang kurang terjaga. Naegleria fowleri, jenis amuba yang terdeteksi di Kerala, adalah penyebab utama PAM. Amuba ini masuk ke tubuh manusia melalui hidung, biasanya saat berenang atau menyelam di air yang terkontaminasi. Dari hidung, amuba bergerak menuju otak, menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan yang parah.

Pemerintah negara bagian Kerala telah mengambil langkah-langkah mitigasi yang lebih ketat untuk mengatasi ancaman ini. Langkah-langkah tersebut meliputi klorinasi sumur, tangki air, fasilitas pemandian umum, dan area rekreasi air. Klorinasi adalah proses penambahan klorin ke air untuk membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya lainnya, termasuk amuba. Dengan memastikan bahwa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan rekreasi aman dari kontaminasi, pemerintah berharap dapat mengurangi risiko infeksi.

Geger Amuba Pemakan Otak di India, 19 Meninggal Termasuk Bayi

Meskipun PAM adalah penyakit yang sangat mematikan, Kerala telah menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global. "Berkat pengujian dan diagnosis yang lebih canggih, tingkat kelangsungan hidup di Kerala telah mencapai 24 persen, jauh di atas rata-rata global 3 persen," kata Menteri Kesehatan Veena George. Peningkatan ini menunjukkan pentingnya investasi dalam infrastruktur kesehatan dan pelatihan tenaga medis untuk mendeteksi dan mengobati penyakit langka dan mematikan seperti PAM.

Sebuah dokumen pemerintah yang dirilis tahun lalu menyoroti bahwa perubahan iklim, yang menyebabkan peningkatan suhu air, dan tingginya aktivitas rekreasi berbasis air dapat memperbesar risiko penularan patogen mematikan ini. Air yang lebih hangat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan amuba, sementara peningkatan aktivitas rekreasi di air meningkatkan kemungkinan manusia terpapar amuba.

Peningkatan kasus PAM di Kerala bukan hanya masalah kesehatan masyarakat lokal, tetapi juga masalah global yang membutuhkan perhatian serius. Perubahan iklim, urbanisasi, dan peningkatan perjalanan internasional dapat berkontribusi pada penyebaran penyakit infeksius, termasuk yang disebabkan oleh amuba pemakan otak.

Untuk mengatasi ancaman ini, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai sektor, termasuk kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Pemerintah perlu berinvestasi dalam infrastruktur air bersih dan sanitasi, memantau kualitas air secara teratur, dan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat tentang risiko dan pencegahan infeksi amuba.

Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih baik biologi Naegleria fowleri, faktor-faktor yang berkontribusi pada penyebarannya, dan cara-cara untuk mencegah dan mengobati infeksi. Kerja sama internasional juga penting untuk berbagi informasi, sumber daya, dan keahlian dalam memerangi ancaman penyakit infeksius.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mencegah infeksi amuba. Beberapa langkah yang dapat diambil individu untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka meliputi:

  1. Menghindari berenang atau menyelam di air tawar yang hangat: Air tawar yang hangat, seperti danau dan sungai, merupakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan Naegleria fowleri. Jika Anda harus berenang atau menyelam di air tawar, hindari memasukkan air ke dalam hidung Anda.
  2. Menggunakan klip hidung saat berenang atau menyelam: Klip hidung dapat membantu mencegah air masuk ke dalam hidung Anda, sehingga mengurangi risiko infeksi.
  3. Menghindari mengaduk-aduk sedimen di dasar air: Amuba Naegleria fowleri sering ditemukan di sedimen di dasar air. Menghindari mengaduk-aduk sedimen dapat membantu mengurangi risiko paparan.
  4. Memastikan air kolam renang dan sumber air lainnya diklorinasi dengan benar: Klorinasi adalah cara yang efektif untuk membunuh amuba dan mikroorganisme berbahaya lainnya di air. Pastikan bahwa air kolam renang dan sumber air lainnya yang Anda gunakan diklorinasi dengan benar.
  5. Mencari perhatian medis segera jika Anda mengalami gejala ensefalitis amuba: Gejala ensefalitis amuba dapat meliputi sakit kepala, demam, mual, muntah, leher kaku, kebingungan, dan kejang. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini setelah berenang atau menyelam di air tawar, segera cari perhatian medis.

Peningkatan kasus infeksi amuba pemakan otak di Kerala adalah pengingat yang kuat tentang ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit infeksius yang muncul. Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan berinvestasi dalam infrastruktur kesehatan masyarakat, kita dapat mengurangi risiko infeksi dan melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita. Situasi ini memerlukan kewaspadaan berkelanjutan, tindakan cepat, dan kerjasama yang erat antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat untuk mengatasi ancaman ini dan melindungi kesehatan masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa meskipun PAM adalah penyakit yang sangat mematikan, penyakit ini juga sangat langka. Risiko terinfeksi amuba pemakan otak sangat rendah, terutama jika Anda mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Namun, penting untuk tetap waspada dan mencari perhatian medis segera jika Anda mengalami gejala ensefalitis amuba setelah terpapar air tawar. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat membantu melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita dari ancaman penyakit infeksius yang muncul.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :