Geng ‘One Family’ Diduga di Balik Tewasnya Pegawai Kemlu Zetro Purba

  • Maskobus
  • Sep 05, 2025

Pembunuhan tragis Zetro Leonardo Purba, seorang pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia yang bertugas di Peru, telah menggemparkan publik. Insiden yang terjadi di dekat apartemennya di Lima ini memicu investigasi mendalam oleh kepolisian Peru. Perkembangan terbaru mengarah pada dugaan keterlibatan kelompok kriminal yang dikenal dengan nama ‘One Family’, sebuah geng yang ditengarai beroperasi di wilayah Lince, Lima. Dugaan ini semakin menguat setelah media lokal Peru melaporkan adanya indikasi keterkaitan antara pembunuhan Zetro dengan seorang individu yang dikenal dengan julukan ‘El Chino’, yang diyakini sebagai pemimpin geng ‘One Family’.

Menurut sumber kepolisian yang dikutip oleh La Republica, seorang dengan nama panggilan ‘El Chino’ sangat mungkin terlibat dalam kematian Zetro. Informasi ini menjadi titik terang dalam penyelidikan yang sedang berlangsung, membuka kemungkinan motif di balik pembunuhan tersebut dan mengungkap jaringan yang mungkin terlibat. Lantas, siapa sebenarnya geng ‘One Family’ ini, dan mengapa mereka dikaitkan dengan kematian seorang diplomat Indonesia?

Geng ‘One Family’, meskipun tidak begitu dikenal secara nasional di Peru, tampaknya memiliki pengaruh yang signifikan di distrik Lince, Lima. Berdasarkan catatan kepolisian, kelompok ini terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal, termasuk perdagangan manusia, eksploitasi seksual, promosi atau pembiayaan eksploitasi seksual, keterlibatan dalam geng kriminal, dan pemerasan. Pada tahun lalu, sejumlah anggota geng ini berhasil ditangkap dalam operasi yang melibatkan tim Kejaksaan untuk Kejahatan Perdagangan Manusia dan Kepolisian Nasional. Penggerebekan dilakukan di empat rumah yang berlokasi di Lince, La Victoria, dan San Juan de Miraflores, menunjukkan jangkauan operasional geng ini yang meluas di berbagai wilayah di Lima.

Danny Alexander Zapata Sosa, yang dikenal dengan nama panggilan ‘El Chino’, diidentifikasi sebagai otak di balik geng ‘One Family’. Ia diduga membentuk jaringan germo kriminal di wilayah Jiron Risso, memaksa perempuan untuk terlibat dalam prostitusi. Modus operandi geng ini sangat terorganisir, dengan anggota yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Ada yang bertugas merekrut perempuan, ada yang bertugas mengirim foto dan video perempuan kepada calon pelanggan, ada yang bertugas sebagai mata-mata untuk mengawasi aktivitas di sekitar wilayah operasional mereka, dan yang paling mengerikan, ada yang bertugas sebagai pembunuh bayaran untuk melenyapkan target yang dianggap mengancam keberadaan geng. Dalam menjalankan aksinya, ‘One Family’ dikenal tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka.

Geng 'One Family' Diduga di Balik Tewasnya Pegawai Kemlu Zetro Purba

Keterkaitan geng ‘One Family’ dengan pembunuhan Zetro Purba masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian Peru sedang berupaya mengumpulkan bukti-bukti yang kuat untuk mengkonfirmasi dugaan ini. Motif pembunuhan juga masih menjadi misteri. Apakah Zetro menjadi target karena pekerjaannya sebagai diplomat, ataukah ada faktor lain yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut? Semua kemungkinan masih terbuka, dan pihak kepolisian berjanji akan melakukan investigasi secara menyeluruh dan transparan untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini.

Sebagai langkah antisipasi, keluarga Zetro Purba telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima. Juru bicara Kemlu, Vahd Nabyl A. Mulachela, menyampaikan bahwa KBRI Lima memberikan perhatian yang tinggi terhadap keluarga korban, termasuk dengan memindahkan tempat tinggal mereka ke lokasi yang lebih aman serta mendapatkan pengawasan dan penjagaan oleh pihak keamanan setempat. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan keamanan keluarga Zetro, mengingat adanya dugaan keterlibatan kelompok kriminal yang dikenal memiliki reputasi kekerasan.

Selain itu, pihak kepolisian Peru juga sedang mengumpulkan barang bukti, termasuk mengamankan rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi penembakan. Rekaman ini diharapkan dapat memberikan petunjuk penting mengenai identitas pelaku dan kronologi kejadian. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak kejaksaan setempat untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kasus pembunuhan Zetro Purba ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Kemlu terus memantau perkembangan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak berwenang Peru untuk memastikan kasus ini diusut tuntas dan para pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Pemerintah Indonesia juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Zetro Purba dan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada mereka dalam menghadapi masa sulit ini.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai risiko yang dihadapi oleh para diplomat yang bertugas di luar negeri, terutama di negara-negara dengan tingkat kriminalitas yang tinggi. Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan langkah-langkah pengamanan bagi para diplomatnya, termasuk memberikan pelatihan khusus mengenai keamanan dan keselamatan, serta meningkatkan koordinasi dengan pihak keamanan setempat. Selain itu, penting juga untuk menjalin kerjasama yang erat dengan negara-negara sahabat dalam memerangi kejahatan transnasional, termasuk perdagangan manusia, eksploitasi seksual, dan kejahatan terorganisir lainnya.

Kasus pembunuhan Zetro Purba ini tidak hanya merupakan tragedi bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga menjadi pukulan bagi dunia diplomasi Indonesia. Zetro adalah seorang diplomat muda yang berdedikasi dan memiliki potensi besar. Kematiannya merupakan kehilangan yang besar bagi Kemlu dan negara Indonesia. Semoga kasus ini segera terungkap, para pelaku dihukum setimpal, dan keadilan dapat ditegakkan bagi Zetro Purba dan keluarganya.

Penting untuk dicatat bahwa informasi mengenai keterlibatan geng ‘One Family’ dalam kasus ini masih bersifat dugaan dan masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian Peru belum memberikan pernyataan resmi mengenai hal ini. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menyikapi informasi ini dan tidak membuat kesimpulan yang terburu-buru. Kita perlu memberikan waktu dan kesempatan kepada pihak kepolisian untuk melakukan investigasi secara menyeluruh dan mengungkap kebenaran di balik kasus ini.

Selain itu, penting juga untuk menghormati privasi keluarga Zetro Purba dan tidak menyebarkan informasi yang tidak akurat atau spekulatif yang dapat menambah penderitaan mereka. Mari kita bersama-sama mendoakan agar kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan bagi Zetro Purba dan keluarganya.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya peran media dalam memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada publik. Media perlu berhati-hati dalam memberitakan informasi mengenai kasus ini dan menghindari sensationalisme yang dapat menyesatkan publik. Media juga perlu memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk memberikan klarifikasi dan tidak menghakimi sebelum ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Semoga kasus pembunuhan Zetro Purba ini menjadi pelajaran bagi kita semua mengenai pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan, serta memerangi kejahatan dalam segala bentuknya. Mari kita bersama-sama menciptakan dunia yang lebih aman dan damai bagi semua orang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :