Halte Senen Sentral di Jakarta Pusat, yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat aksi demonstrasi yang berujung ricuh, kini telah rampung diperbaiki dan siap dioperasikan kembali dengan identitas baru. Halte ini akan berganti nama menjadi "Halte Jaga Jakarta," sebuah simbol yang diharapkan dapat mengingatkan seluruh warga Jakarta akan pentingnya menjaga fasilitas publik dan nilai-nilai kebersamaan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, bersama dengan Staf Khusus Gubernur Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Joga, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada hari Minggu, 7 September 2025, untuk memastikan kesiapan halte tersebut. Peninjauan ini merupakan bagian dari gladi bersih menjelang peresmian yang dijadwalkan pada hari berikutnya.
Dalam keterangan yang diunggah melalui akun Instagram resmi Dishub DKI Jakarta, disebutkan bahwa perubahan nama ini memiliki makna yang mendalam. "Kadishub mengecek langsung kondisi Halte Senen Sentral yang sedang diperbaiki dan dipersiapkan untuk digunakan kembali dengan penamaan baru, yaitu Halte Jaga Jakarta," tulis keterangan tersebut. Pergantian nama ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Jakarta untuk senantiasa menjaga fasilitas publik yang telah dibangun dengan susah payah.
Selain perubahan nama, peresmian Halte Jaga Jakarta juga akan menjadi momentum peluncuran armada bus listrik baru. Bus-bus ramah lingkungan ini akan melengkapi layanan transportasi publik di Jakarta dan memberikan kontribusi positif terhadap kualitas udara di ibu kota. "Di halte ini juga akan diluncurkan armada bus listrik baru untuk menunjang kebutuhan masyarakat," lanjut keterangan dari Dishub DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dijadwalkan akan meresmikan langsung Halte Jaga Jakarta pada hari Senin. Dalam keterangannya di Balai Kota Jakarta pada hari Minggu, Pramono menyampaikan harapannya agar halte ini dapat menjadi simbol persatuan dan kesadaran bagi seluruh warga Jakarta. "Kami sudah melakukan perbaikan dan Alhamdulillah sampai hari ini semua moda transportasi terutama Transjakarta dan MRT sudah berjalan normal. Dan beberapa yang mengalami kerusakan salah satunya yang ada di Senen InsyaAllah besok saya akan meresmikan," ujar Pramono. Ia menambahkan bahwa nama "Jaga Jakarta" dipilih sebagai pengingat bagi seluruh warga agar bisa saling menjaga dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kota Jakarta.
Perbaikan dan revitalisasi Halte Senen Sentral merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat aksi demonstrasi. Selain halte ini, sejumlah fasilitas umum lainnya juga tengah diperbaiki agar masyarakat Jakarta dapat kembali memanfaatkannya sebagai sarana penunjang aktivitas sehari-hari.
Peresmian Halte Jaga Jakarta bukan hanya sekadar peresmian sebuah fasilitas transportasi, tetapi juga merupakan simbol kebangkitan dan semangat baru bagi kota Jakarta. Halte ini diharapkan dapat menjadi tempat yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh warga Jakarta, serta menjadi titik temu yang menghubungkan berbagai wilayah di ibu kota.
Makna Simbolis "Jaga Jakarta"
Pemilihan nama "Jaga Jakarta" untuk halte ini mengandung makna simbolis yang sangat kuat. Nama ini tidak hanya sekadar identitas baru, tetapi juga merupakan ajakan bagi seluruh warga Jakarta untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap kota tempat mereka tinggal. "Jaga Jakarta" mengandung pesan-pesan berikut:
- Menjaga Fasilitas Publik: Nama ini mengingatkan warga untuk senantiasa menjaga dan merawat fasilitas publik yang telah dibangun dengan uang rakyat. Fasilitas publik seperti halte, taman, jalan, dan jembatan merupakan aset berharga yang harus dijaga bersama agar dapat terus memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
- Menjaga Kebersihan dan Keindahan Kota: "Jaga Jakarta" juga berarti menjaga kebersihan dan keindahan kota. Warga diharapkan dapat membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan vandalisme, dan turut serta dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan asri.
- Menjaga Keamanan dan Ketertiban: Nama ini juga mengajak warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kota Jakarta. Warga diharapkan dapat saling menghormati, tidak melakukan tindakan kriminal, dan melaporkan segala bentuk gangguan keamanan kepada pihak berwajib.
- Menjaga Nilai-Nilai Kebersamaan: "Jaga Jakarta" juga berarti menjaga nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarwarga. Jakarta adalah kota yang multikultural dengan berbagai suku, agama, dan ras. Warga diharapkan dapat saling menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara harmonis.
- Menjaga Semangat Gotong Royong: Nama ini juga mengingatkan warga akan pentingnya semangat gotong royong dalam membangun kota Jakarta. Warga diharapkan dapat saling membantu dan bekerja sama dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi kota.
Peluncuran Bus Listrik: Komitmen Jakarta Terhadap Lingkungan
Selain peresmian Halte Jaga Jakarta, acara ini juga akan menjadi momentum peluncuran armada bus listrik baru. Langkah ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara di ibu kota.
Bus listrik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bus konvensional, di antaranya:
- Emisi Nol: Bus listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga sangat ramah lingkungan dan tidak berkontribusi terhadap polusi udara.
- Suara Lebih Halus: Bus listrik memiliki suara yang lebih halus dibandingkan bus konvensional, sehingga dapat mengurangi kebisingan di jalan raya.
- Biaya Operasional Lebih Rendah: Bus listrik memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan bus konvensional karena tidak memerlukan bahan bakar fosil.
- Perawatan Lebih Mudah: Bus listrik memiliki komponen yang lebih sedikit dibandingkan bus konvensional, sehingga perawatannya lebih mudah dan murah.
Penggunaan bus listrik diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat Jakarta. Selain itu, langkah ini juga dapat mendukung program pemerintah dalam mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca.
Harapan untuk Halte Jaga Jakarta
Peresmian Halte Jaga Jakarta diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi perubahan positif di kota Jakarta. Halte ini diharapkan dapat menjadi:
- Tempat yang Aman dan Nyaman: Halte Jaga Jakarta harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna transportasi publik. Pemerintah harus memastikan bahwa halte ini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti penerangan yang cukup, tempat duduk yang nyaman, dan sistem keamanan yang terjamin.
- Tempat yang Inklusif: Halte Jaga Jakarta harus menjadi tempat yang inklusif bagi seluruh warga Jakarta, tanpa memandang usia, jenis kelamin, disabilitas, atau latar belakang sosial. Pemerintah harus memastikan bahwa halte ini mudah diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas.
- Tempat yang Informatif: Halte Jaga Jakarta harus menjadi tempat yang informatif bagi para pengguna transportasi publik. Pemerintah harus menyediakan informasi yang jelas dan akurat mengenai rute bus, jadwal keberangkatan, dan tarif.
- Tempat yang Bersih dan Terawat: Halte Jaga Jakarta harus menjadi tempat yang bersih dan terawat. Pemerintah harus secara rutin membersihkan dan merawat halte ini agar tetap nyaman digunakan oleh masyarakat.
- Simbol Kebersamaan: Halte Jaga Jakarta harus menjadi simbol kebersamaan dan rasa memiliki terhadap kota Jakarta. Warga diharapkan dapat menjaga dan merawat halte ini bersama-sama agar dapat terus memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Dengan diresmikannya Halte Jaga Jakarta, diharapkan semangat untuk menjaga dan membangun kota Jakarta semakin meningkat. Halte ini bukan hanya sekadar tempat menunggu bus, tetapi juga merupakan simbol harapan dan semangat baru bagi seluruh warga Jakarta. Semoga Halte Jaga Jakarta dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam menjaga dan membangun kota Jakarta menjadi lebih baik.