Harga Komoditas: Minyak Mentah Turun 2,31 Persen, Batu Bara Naik 0,14 Persen

  • Maskobus
  • Sep 04, 2025

Harga komoditas energi menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada perdagangan Rabu (4/9), dengan minyak mentah mengalami penurunan signifikan sementara batu bara mencatatkan kenaikan tipis. Penurunan harga minyak mentah dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap potensi peningkatan produksi oleh OPEC+ pada bulan Oktober, sementara kenaikan harga batu bara didorong oleh permintaan yang stabil dan faktor-faktor musiman.

Penurunan Harga Minyak Mentah Akibat Ekspektasi Peningkatan Produksi OPEC+

Harga minyak mentah mengalami penurunan yang cukup tajam pada penutupan perdagangan Rabu, dengan harga minyak mentah Brent turun sebesar USD 1,6 atau 2,31 persen menjadi USD 67,54 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami penurunan sebesar USD 1,68 atau 2,56 persen menjadi USD 63,91 per barel.

Penurunan harga minyak mentah ini terutama disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap potensi peningkatan produksi oleh OPEC+ pada bulan Oktober. Pasar memperkirakan bahwa OPEC+ akan meningkatkan target produksi mereka dalam upaya untuk mendapatkan kembali pangsa pasar yang telah hilang akibat pemangkasan produksi sebelumnya.

Harga Komoditas: Minyak Mentah Turun 2,31 Persen, Batu Bara Naik 0,14 Persen

OPEC+ sendiri dijadwalkan untuk melakukan pertemuan pada akhir pekan ini untuk membahas kebijakan produksi mereka. Pasar akan memantau dengan seksama hasil pertemuan ini untuk mendapatkan kejelasan mengenai arah kebijakan produksi OPEC+ di masa depan.

"Prospek kenaikan produksi OPEC+ makin menguat menjelang rapat. Padahal, sebelumnya pelaku pasar memperkirakan kelompok ini tetap pada rencana awal," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Sebelumnya, OPEC+ telah sepakat untuk menambah target produksi sekitar 2,2 juta barel per hari sepanjang April hingga September. Kesepakatan ini juga mencakup kuota kenaikan 300 ribu barel per hari khusus untuk Uni Emirat Arab.

"Jika produksi naik sesuai kuota baru, pasar akan berbalik ke surplus mulai September 2025 hingga 2026 dengan stok menumpuk kecuali ada pembatasan baru," kata Ole Hvalbye, analis SEB Bank.

Harga CPO Turut Mengalami Penurunan

Selain minyak mentah, harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) juga terpantau mengalami penurunan. Berdasarkan situs Barchart, harga CPO untuk kontrak November 2025 turun 0,45 persen menjadi MYR 4.422 per ton. Penurunan harga CPO ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan permintaan dari negara-negara pengimpor utama dan peningkatan produksi CPO di negara-negara produsen.

Kenaikan Tipis Harga Batu Bara

Berbeda dengan minyak mentah dan CPO, harga batu bara justru terpantau mengalami kenaikan tipis. Berdasarkan situs Barchart, harga batu bara untuk kontrak Oktober 2025 naik 0,14 persen ke level USD 109,85 per ton. Kenaikan harga batu bara ini dapat didorong oleh permintaan yang stabil dari negara-negara konsumen utama, seperti China dan India, serta faktor-faktor musiman seperti peningkatan permintaan untuk pembangkit listrik selama musim panas.

Pergerakan Harga Nikel dan Timah

Selain komoditas energi dan pertanian, harga logam juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) terpantau naik 0,47 persen ke posisi USD 15.304 per ton. Sementara itu, harga timah berdasarkan situs London Metal Exchange (LME) terpantau turun 0,20 persen ke posisi USD 34.662 per ton.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Komoditas

Pergerakan harga komoditas dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Dari sisi penawaran, faktor-faktor seperti kondisi cuaca, kebijakan produksi, dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi ketersediaan komoditas. Sementara dari sisi permintaan, faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi global, perubahan preferensi konsumen, dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi komoditas.

Selain faktor-faktor fundamental tersebut, sentimen pasar dan spekulasi juga dapat memainkan peran penting dalam pergerakan harga komoditas. Sentimen pasar dapat dipengaruhi oleh berbagai berita dan peristiwa, seperti laporan ekonomi, pengumuman kebijakan, dan kejadian geopolitik. Spekulasi, di sisi lain, didorong oleh harapan para pelaku pasar terhadap pergerakan harga komoditas di masa depan.

Implikasi Pergerakan Harga Komoditas

Pergerakan harga komoditas memiliki implikasi yang luas bagi perekonomian global. Kenaikan harga komoditas dapat menyebabkan inflasi, mengurangi daya beli konsumen, dan meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan. Sebaliknya, penurunan harga komoditas dapat membantu menekan inflasi, meningkatkan daya beli konsumen, dan menurunkan biaya produksi bagi perusahaan.

Selain itu, pergerakan harga komoditas juga dapat mempengaruhi neraca perdagangan dan investasi suatu negara. Negara-negara pengekspor komoditas akan diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas, sementara negara-negara pengimpor komoditas akan dirugikan. Sebaliknya, negara-negara pengekspor komoditas akan dirugikan oleh penurunan harga komoditas, sementara negara-negara pengimpor komoditas akan diuntungkan.

Prospek Harga Komoditas ke Depan

Prospek harga komoditas ke depan sangat bergantung pada perkembangan ekonomi global dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan organisasi internasional. Jika ekonomi global terus tumbuh dengan kuat, permintaan terhadap komoditas diperkirakan akan tetap tinggi, yang dapat mendukung harga komoditas. Namun, jika ekonomi global mengalami perlambatan atau resesi, permintaan terhadap komoditas diperkirakan akan menurun, yang dapat menekan harga komoditas.

Selain itu, kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan organisasi internasional juga dapat mempengaruhi harga komoditas. Misalnya, kebijakan yang mendorong penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi permintaan terhadap bahan bakar fosil, yang dapat menekan harga minyak mentah dan batu bara. Sebaliknya, kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri dapat meningkatkan permintaan terhadap logam, yang dapat mendukung harga nikel dan timah.

Kesimpulan

Pergerakan harga komoditas pada perdagangan Rabu (4/9) menunjukkan bahwa pasar komoditas masih rentan terhadap berbagai faktor, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Penurunan harga minyak mentah akibat ekspektasi peningkatan produksi OPEC+ menunjukkan bahwa pasar sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan produksi. Sementara itu, kenaikan tipis harga batu bara menunjukkan bahwa permintaan terhadap komoditas ini masih stabil.

Pergerakan harga komoditas ke depan akan sangat bergantung pada perkembangan ekonomi global dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan organisasi internasional. Para pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan-perkembangan ini untuk dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

Analisis Lebih Mendalam Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Komoditas

Untuk memahami lebih dalam mengenai pergerakan harga komoditas, penting untuk menganalisis secara lebih rinci faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berikut adalah analisis lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas:

  1. Faktor Penawaran:
  • Kondisi Cuaca: Kondisi cuaca yang ekstrem, seperti kekeringan, banjir, dan badai, dapat mengganggu produksi komoditas pertanian, seperti CPO, dan pertambangan, seperti batu bara dan nikel. Gangguan produksi ini dapat menyebabkan penurunan pasokan dan kenaikan harga.
  • Kebijakan Produksi: Kebijakan produksi yang diambil oleh negara-negara produsen utama, seperti OPEC+ untuk minyak mentah dan Indonesia dan Malaysia untuk CPO, dapat mempengaruhi ketersediaan komoditas di pasar global. Pemangkasan produksi dapat menyebabkan penurunan pasokan dan kenaikan harga, sementara peningkatan produksi dapat menyebabkan peningkatan pasokan dan penurunan harga.
  • Perkembangan Teknologi: Perkembangan teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi komoditas, yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan dan penurunan harga. Misalnya, pengembangan teknologi fracking telah meningkatkan produksi minyak mentah di Amerika Serikat, yang telah menekan harga minyak mentah global.
  • Gangguan Rantai Pasokan: Gangguan rantai pasokan, seperti masalah logistik dan konflik geopolitik, dapat menghambat distribusi komoditas, yang dapat menyebabkan penurunan pasokan dan kenaikan harga.
  1. Faktor Permintaan:
  • Pertumbuhan Ekonomi Global: Pertumbuhan ekonomi global yang kuat akan meningkatkan permintaan terhadap komoditas, terutama komoditas industri seperti minyak mentah, batu bara, nikel, dan timah. Peningkatan permintaan ini dapat mendukung harga komoditas.
  • Perubahan Preferensi Konsumen: Perubahan preferensi konsumen, seperti peningkatan permintaan terhadap energi terbarukan, dapat mengurangi permintaan terhadap bahan bakar fosil, seperti minyak mentah dan batu bara. Penurunan permintaan ini dapat menekan harga komoditas.
  • Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti subsidi untuk energi terbarukan dan standar emisi yang lebih ketat, dapat mempengaruhi permintaan terhadap komoditas. Kebijakan yang mendorong penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi permintaan terhadap bahan bakar fosil, sementara kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri dapat meningkatkan permintaan terhadap logam.
  • Faktor Musiman: Beberapa komoditas, seperti batu bara, mengalami peningkatan permintaan selama musim panas karena digunakan untuk pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan pendinginan. Peningkatan permintaan musiman ini dapat mendukung harga komoditas.
  1. Faktor Sentimen Pasar dan Spekulasi:
  • Berita dan Peristiwa: Berita dan peristiwa, seperti laporan ekonomi, pengumuman kebijakan, dan kejadian geopolitik, dapat mempengaruhi sentimen pasar dan memicu spekulasi. Sentimen pasar yang positif dapat mendorong kenaikan harga komoditas, sementara sentimen pasar yang negatif dapat mendorong penurunan harga komoditas.
  • Harapan Pelaku Pasar: Harapan para pelaku pasar terhadap pergerakan harga komoditas di masa depan dapat mendorong spekulasi. Jika pelaku pasar mengharapkan harga komoditas akan naik, mereka akan membeli komoditas tersebut, yang dapat mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, jika pelaku pasar mengharapkan harga komoditas akan turun, mereka akan menjual komoditas tersebut, yang dapat mendorong penurunan harga.

Strategi Investasi di Pasar Komoditas

Investasi di pasar komoditas dapat menjadi cara yang menarik untuk diversifikasi portofolio dan mendapatkan potensi keuntungan yang tinggi. Namun, pasar komoditas juga dikenal sangat volatil dan berisiko. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi investasi yang matang sebelum berinvestasi di pasar komoditas. Berikut adalah beberapa strategi investasi yang dapat dipertimbangkan:

  1. Diversifikasi: Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko dalam investasi komoditas. Jangan hanya berinvestasi pada satu jenis komoditas saja, tetapi sebarkan investasi Anda ke berbagai jenis komoditas, seperti energi, pertanian, dan logam.
  2. Riset yang Mendalam: Lakukan riset yang mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas yang ingin Anda investasikan. Pahami faktor penawaran, permintaan, sentimen pasar, dan spekulasi yang dapat mempengaruhi harga komoditas tersebut.
  3. Manajemen Risiko: Tentukan tingkat risiko yang dapat Anda toleransi dan gunakan strategi manajemen risiko yang tepat, seperti stop-loss order, untuk melindungi investasi Anda dari kerugian yang besar.
  4. Investasi Jangka Panjang: Investasi komoditas sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang untuk mengurangi dampak volatilitas pasar. Jangan panik jika harga komoditas turun dalam jangka pendek, tetapi tetaplah fokus pada fundamental dan prospek jangka panjang komoditas tersebut.
  5. Gunakan Produk Investasi yang Tepat: Pilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Ada berbagai jenis produk investasi komoditas yang tersedia, seperti futures, options, ETFs, dan mutual funds.

Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas dan memiliki strategi investasi yang matang, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam berinvestasi di pasar komoditas. Namun, selalu ingat bahwa investasi komoditas memiliki risiko yang tinggi, dan Anda harus berinvestasi sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :