Mulai hari ini, Senin (8/9/2025), warga Jakarta yang menggunakan moda transportasi umum seperti Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta akan kembali dikenakan tarif normal. Pemberlakuan tarif gratis atau Rp 1 yang diterapkan selama sepekan terakhir telah berakhir. Kebijakan tarif khusus ini sebelumnya diberlakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan layanan transportasi publik setelah serangkaian aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada tanggal 25 hingga 31 Agustus 2025 lalu. Aksi tersebut menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik, termasuk halte dan stasiun transportasi umum.
Keputusan untuk mengembalikan tarif normal ini diambil setelah evaluasi terhadap kondisi fasilitas yang terdampak demonstrasi. Sebagian besar halte dan stasiun yang mengalami kerusakan telah selesai diperbaiki dan siap untuk melayani penumpang dengan optimal. Meskipun demikian, beberapa halte masih dalam tahap perbaikan dan diharapkan segera rampung dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan tarif gratis atau Rp 1 untuk seluruh layanan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta mulai Minggu, 31 Agustus 2025, hingga Minggu, 7 September 2025. Langkah ini diambil sebagai bentuk kompensasi kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kerusakan fasilitas transportasi umum akibat aksi demonstrasi. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat kembali menggunakan transportasi umum setelah sempat terganggu akibat aksi tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa pemberlakuan tarif gratis atau Rp 1 selama sepekan terakhir telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah penumpang transportasi umum. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta masih mengandalkan transportasi umum sebagai sarana mobilitas sehari-hari.
"Kami melihat adanya peningkatan signifikan jumlah penumpang selama masa pemberlakuan tarif gratis atau Rp 1. Ini membuktikan bahwa transportasi umum masih menjadi pilihan utama bagi warga Jakarta," ujar Syafrin Liputo.
Lebih lanjut, Syafrin Liputo menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan transportasi umum di Jakarta agar semakin nyaman, aman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
"Kami akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem transportasi umum di Jakarta agar semakin baik lagi. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan operator transportasi umum untuk memastikan layanan yang optimal bagi masyarakat," kata Syafrin Liputo.
Sementara itu, terkait dengan perbaikan halte dan stasiun yang rusak akibat demonstrasi, Syafrin Liputo menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat proses perbaikan. Ia berharap seluruh fasilitas transportasi umum yang rusak dapat segera diperbaiki dan kembali beroperasi normal.
"Kami menargetkan seluruh halte dan stasiun yang rusak dapat segera diperbaiki dan kembali beroperasi normal. Kami juga akan meningkatkan pengamanan di seluruh fasilitas transportasi umum untuk mencegah terjadinya aksi vandalisme di kemudian hari," tegas Syafrin Liputo.
Salah satu halte Transjakarta yang mengalami kerusakan cukup parah akibat demonstrasi adalah Halte Senen Sentral. Halte ini bahkan sempat ditutup sementara waktu untuk proses perbaikan. Namun, setelah melalui proses perbaikan yang intensif, Halte Senen Sentral kini telah selesai diperbaiki dan siap untuk dioperasionalkan kembali.
Sebagai bagian dari upaya revitalisasi kawasan Senen, Pemprov DKI Jakarta berencana mengganti nama Halte Senen Sentral menjadi Halte Jaga Jakarta. Peresmian nama baru ini rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami berencana mengganti nama Halte Senen Sentral menjadi Halte Jaga Jakarta sebagai bagian dari upaya revitalisasi kawasan Senen. Kami berharap nama baru ini dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat Jakarta untuk menjaga fasilitas publik," ungkap Syafrin Liputo.
Pada hari Minggu, 7 September 2025, Syafrin Liputo bersama Staf Khusus Gubernur Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Joga, melakukan peninjauan langsung ke Halte Senen Sentral untuk memastikan kesiapan halte tersebut dalam melayani penumpang. Dalam kesempatan tersebut, Syafrin Liputo juga melakukan gladi peresmian Halte Jaga Jakarta dan peluncuran bus listrik.
Selain Halte Senen Sentral, sejumlah halte Transjakarta lainnya juga mengalami kerusakan akibat demonstrasi, di antaranya Halte Polda Metro Jaya dan Halte Senayan Bank Jakarta. Saat ini, kedua halte tersebut masih dalam tahap perbaikan.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa para pekerja masih terus berupaya membersihkan dan memperbaiki fasilitas yang rusak di Halte Polda Metro Jaya dan Halte Senayan Bank Jakarta. Beberapa bagian halte dicat ulang, sementara bagian lainnya diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
Akibat perbaikan halte yang belum selesai, para pengguna Transjakarta terpaksa menggunakan halte darurat yang berada di pinggir jalan. Meskipun demikian, para pengguna Transjakarta tetap antusias menggunakan layanan transportasi umum ini.
Salah seorang pengguna Transjakarta, Fahri (29), mengaku tidak masalah dengan pemberlakuan tarif normal asalkan perbaikan halte yang rusak segera diselesaikan. Ia berharap perbaikan halte dapat segera rampung agar para pengguna Transjakarta dapat merasa lebih nyaman saat menunggu bus.
"Ya harapannya semoga cepat selesai (perbaikan halte). Kurang nyaman juga nunggu di sini (halte sementara)," ujar Fahri.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebelumnya telah menyampaikan bahwa pihaknya akan segera meresmikan Halte Transjakarta Senen Sentral yang telah selesai diperbaiki. Ia juga menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan transportasi umum di Jakarta.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan transportasi umum di Jakarta agar semakin nyaman, aman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat," kata Pramono Anung.
Dengan kembalinya tarif normal untuk layanan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta, diharapkan masyarakat Jakarta dapat kembali menggunakan transportasi umum sebagai sarana mobilitas sehari-hari. Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas transportasi umum agar tetap nyaman dan aman digunakan.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga terus mendorong penggunaan transportasi umum sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum, diharapkan kemacetan di Jakarta dapat berkurang secara signifikan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan integrasi antar moda transportasi umum. Tujuannya adalah untuk memudahkan masyarakat dalam berpindah dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya. Integrasi ini mencakup integrasi fisik, integrasi tarif, dan integrasi informasi.
Integrasi fisik dilakukan dengan membangun halte dan stasiun yang terintegrasi antara Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Integrasi tarif dilakukan dengan menerapkan sistem pembayaran yang terintegrasi, sehingga masyarakat hanya perlu menggunakan satu kartu untuk membayar seluruh layanan transportasi umum. Integrasi informasi dilakukan dengan menyediakan informasi yang akurat dan terkini mengenai jadwal, rute, dan tarif seluruh layanan transportasi umum.
Dengan adanya integrasi antar moda transportasi umum, diharapkan masyarakat akan semakin tertarik untuk menggunakan transportasi umum. Hal ini akan berdampak positif terhadap pengurangan kemacetan dan peningkatan kualitas udara di Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus berupaya untuk memperluas jangkauan layanan transportasi umum. Hal ini dilakukan dengan menambah rute baru, memperpanjang rute yang sudah ada, dan menambah jumlah armada. Perluasan jangkauan layanan transportasi umum ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak wilayah di Jakarta dan sekitarnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas armada transportasi umum. Hal ini dilakukan dengan mengganti armada yang sudah tua dengan armada yang baru dan modern. Armada yang baru dilengkapi dengan fasilitas yang lebih nyaman dan aman, seperti pendingin udara, kursi yang empuk, dan sistem keamanan yang canggih.
Dengan adanya armada yang berkualitas, diharapkan masyarakat akan semakin nyaman dan aman menggunakan transportasi umum. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan jumlah penumpang transportasi umum.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan transportasi umum. Hal ini dilakukan dengan melakukan kampanye-kampanye yang menarik dan informatif. Kampanye-kampanye ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memberikan insentif kepada masyarakat yang menggunakan transportasi umum. Insentif ini berupa diskon tarif, hadiah, dan lain-lain. Dengan adanya insentif ini, diharapkan masyarakat akan semakin tertarik untuk menggunakan transportasi umum.
Dengan berbagai upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, diharapkan transportasi umum di Jakarta akan semakin baik dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Hal ini akan berdampak positif terhadap pengurangan kemacetan, peningkatan kualitas udara, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta.