Inter Milan, yang bermain di hadapan pendukung setianya di San Siro, harus menelan pil pahit kekalahan 1-2 dari Udinese dalam lanjutan pertandingan Serie A musim 2025/2026. Pertandingan yang berlangsung pada Senin (1/9) dini hari WIB ini menyajikan drama dan kejutan, di mana Inter, yang sempat memimpin, harus mengakui keunggulan tim tamu yang tampil solid dan efektif.
Pertandingan dimulai dengan tempo sedang, kedua tim berusaha untuk membangun serangan dengan sabar. Inter Milan, sebagai tim tuan rumah, lebih banyak menguasai bola dan mencoba untuk menekan pertahanan Udinese. Namun, Udinese juga tidak tinggal diam dan sesekali melancarkan serangan balik yang berbahaya.
Pada menit ke-17, kebuntuan akhirnya pecah. Denzel Dumfries berhasil mencetak gol untuk Inter Milan. Gol ini berawal dari sebuah serangan yang dibangun dengan rapi oleh lini tengah Inter. Bola kemudian diumpankan kepada Dumfries yang berada di posisi yang tepat di depan gawang Udinese. Dengan tenang, Dumfries melepaskan tembakan yang tidak dapat dihalau oleh kiper Razvan Sava. Gol ini membuat Inter Milan unggul 1-0 dan meningkatkan semangat para pemain dan pendukung tuan rumah.
Namun, keunggulan Inter Milan tidak bertahan lama. Pada menit ke-29, Denzel Dumfries melakukan handball di dalam kotak penalti. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Keinan Davis, yang ditunjuk sebagai algojo, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Tembakannya ke arah kanan gawang tidak dapat dijangkau oleh kiper Yann Sommer. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Gol penyeimbang ini memberikan semangat baru bagi Udinese. Mereka mulai bermain lebih terbuka dan berani menyerang. Pada menit ke-40, Udinese berhasil membalikkan keadaan. Arthur Atta, yang bermain sebagai gelandang serang, berhasil mencetak gol indah dari luar kotak penalti. Tembakannya melengkung dan tidak dapat diantisipasi oleh Yann Sommer. Udinese unggul 2-1 dan membuat para pendukung Inter Milan terdiam.
Di babak kedua, Inter Milan berusaha untuk bangkit dan menyamakan kedudukan. Pelatih Simone Inzaghi melakukan beberapa perubahan taktik dan memasukkan pemain-pemain baru untuk meningkatkan daya gedor serangan. Inter Milan terus menekan pertahanan Udinese dan menciptakan beberapa peluang emas.
Pada menit ke-56, Federico Dimarco berhasil membobol gawang Udinese melalui tendangan keras kaki kirinya. Para pemain dan pendukung Inter Milan bersorak gembira. Namun, kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama. Setelah meninjau VAR, wasit memutuskan untuk menganulir gol tersebut karena terjadi pelanggaran sebelum gol tercipta. Keputusan ini membuat para pemain dan pendukung Inter Milan kecewa.
Setelah golnya dianulir, Inter Milan semakin gencar melancarkan serangan. Mereka terus berusaha untuk membongkar pertahanan Udinese yang bermain sangat disiplin dan solid. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada lagi gol yang tercipta. Inter Milan harus mengakui keunggulan Udinese dengan skor 1-2.
Kekalahan ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Inter Milan. Mereka kehilangan poin penting di kandang sendiri dan semakin tertinggal dari para pesaingnya di papan atas klasemen Serie A. Selain itu, kekalahan ini juga menunjukkan bahwa Inter Milan masih memiliki beberapa masalah yang perlu segera diatasi, terutama dalam hal konsistensi dan efektivitas serangan.
Analisis Pertandingan
Pertandingan antara Inter Milan dan Udinese ini berjalan cukup menarik dan menghibur. Kedua tim bermain dengan tempo tinggi dan saling menyerang. Inter Milan lebih banyak menguasai bola dan menciptakan peluang, namun Udinese lebih efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kekalahan Inter Milan adalah kurangnya konsentrasi di lini belakang. Gol pertama Udinese tercipta akibat handball yang dilakukan oleh Denzel Dumfries di kotak penalti. Sementara itu, gol kedua Udinese tercipta akibat kesalahan antisipasi dari lini pertahanan Inter Milan.
Selain itu, Inter Milan juga kurang efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada. Mereka menciptakan banyak peluang, namun hanya satu yang berhasil dikonversi menjadi gol. Hal ini menunjukkan bahwa Inter Milan masih perlu meningkatkan ketajaman lini depannya.
Di sisi lain, Udinese bermain sangat disiplin dan solid. Mereka mampu bertahan dengan baik dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mencetak gol. Selain itu, Udinese juga memiliki mentalitas yang kuat. Mereka tidak menyerah meskipun tertinggal terlebih dahulu dan mampu membalikkan keadaan.
Pemain Kunci
Dalam pertandingan ini, beberapa pemain tampil menonjol dari kedua tim. Di kubu Inter Milan, Denzel Dumfries mencetak gol pembuka dan tampil cukup aktif di sisi kanan serangan. Namun, ia juga melakukan handball yang berujung pada penalti untuk Udinese. Lautaro Martinez juga bermain cukup baik dan menciptakan beberapa peluang, namun ia gagal mencetak gol.
Sementara itu, di kubu Udinese, Arthur Atta menjadi pemain kunci dengan mencetak gol kemenangan yang indah. Selain itu, Keinan Davis juga tampil cukup baik dengan mencetak gol penalti dan merepotkan lini pertahanan Inter Milan. Kiper Razvan Sava juga bermain sangat baik dengan melakukan beberapa penyelamatan penting.
Susunan Pemain
Berikut adalah susunan pemain kedua tim dalam pertandingan ini:
- Inter Milan (3-5-2): Yann Sommer; Yann Bisseck, Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni; Denzel Dumfries, Nicolò Barella, Hakan Çalhanoğlu, Petar Sucic, Federico Dimarco; Marcus Thuram, Lautaro Martinez.
- Udinese (3-5-2): Razvan Sava; Nicolo Bertola, Thomas Thychosen Kristensen, Oumar Solet; Kingsley Ehizibue, Joseph Zemura, Arthur Atta, Jesper Karlström, Jakub Piotrowski; Vakoun Issouf Bayo, Keinan Davis.
Reaksi Pelatih
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengaku kecewa dengan kekalahan ini. Ia mengatakan bahwa timnya bermain kurang konsisten dan melakukan beberapa kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. Ia juga mengatakan bahwa timnya akan segera berbenah dan berusaha untuk bangkit di pertandingan selanjutnya.
Sementara itu, pelatih Udinese, Gabriele Cioffi, mengaku senang dengan kemenangan ini. Ia mengatakan bahwa timnya bermain sangat disiplin dan solid. Ia juga mengatakan bahwa kemenangan ini akan menjadi modal penting bagi timnya untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Dampak Klasemen
Kekalahan ini membuat Inter Milan tertahan di posisi ketiga klasemen sementara Serie A dengan koleksi 55 poin dari 25 pertandingan. Mereka tertinggal 7 poin dari pemuncak klasemen, Juventus, dan 4 poin dari AC Milan yang berada di posisi kedua.
Sementara itu, kemenangan ini membuat Udinese naik ke posisi ke-10 klasemen sementara Serie A dengan koleksi 33 poin dari 25 pertandingan. Mereka semakin menjauh dari zona degradasi dan memiliki peluang untuk bersaing memperebutkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.
Prospek ke Depan
Setelah pertandingan ini, Inter Milan akan menghadapi pertandingan penting melawan AS Roma di pekan selanjutnya. Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi Inter Milan untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari kekalahan ini.
Sementara itu, Udinese akan menghadapi pertandingan yang tidak kalah penting melawan Fiorentina di pekan selanjutnya. Pertandingan ini akan menjadi kesempatan bagi Udinese untuk melanjutkan tren positif mereka dan semakin menjauh dari zona degradasi.
Kesimpulan
Pertandingan antara Inter Milan dan Udinese ini berakhir dengan kemenangan mengejutkan bagi tim tamu. Udinese berhasil mengalahkan Inter Milan di kandangnya sendiri dengan skor 2-1. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Inter Milan dan menunjukkan bahwa mereka masih memiliki beberapa masalah yang perlu segera diatasi. Sementara itu, kemenangan ini menjadi modal penting bagi Udinese untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pertandingan ini juga menjadi bukti bahwa Serie A musim ini sangat kompetitif dan tidak ada tim yang bisa dianggap remeh. Setiap tim memiliki potensi untuk memberikan kejutan dan meraih kemenangan. Para penggemar sepak bola di seluruh dunia tentu saja akan terus menantikan pertandingan-pertandingan menarik lainnya di Serie A musim ini. Dengan persaingan yang ketat dan kualitas pemain yang semakin meningkat, Serie A diprediksi akan menjadi salah satu liga terbaik di dunia.