Seorang bayi di India lahir dengan kondisi medis yang sangat langka, dikenal sebagai foetus in foetu, di mana dua janin ditemukan tumbuh di dalam perutnya. Kasus ini, yang dilaporkan terjadi di sebuah rumah sakit di India, telah menarik perhatian dunia medis karena kelangkaannya dan kompleksitas penanganannya. Dokter di India berhasil mengangkat ‘kembar parasit’, dua janin yang tumbuh di dalam perut bayi berusia 20 hari. Kondisi ini dikenal sebagai foetus in foetu, kasus yang sangat langka. Hingga kini, tercatat kurang dari 200 kasus di seluruh dunia, sebagian kecil di antaranya terjadi di India.
Foetus in foetu adalah kondisi langka yang diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 500.000 kelahiran hidup. Kondisi ini terjadi ketika satu janin terserap ke dalam tubuh kembarannya selama tahap awal kehamilan. Janin yang terserap ini kemudian berkembang sebagai massa di dalam tubuh kembarannya, seringkali menyerupai janin yang tidak sempurna. Meskipun tidak hidup dan tidak memiliki kemampuan untuk berkembang secara normal, janin ini dapat terus tumbuh dan mendapatkan nutrisi dari tubuh inangnya.
Dalam kasus ini, sang ibu sebenarnya mengandung tiga bayi (kembar tiga). Namun, dua janin justru berkembang di dalam perut salah satu bayi. Kasus ini menjadi lebih kompleks karena adanya dua janin di dalam satu bayi, yang sangat jarang terjadi. Keberadaan dua janin ini memberikan tekanan tambahan pada organ internal bayi dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.
"Operasinya sulit, tetapi bayinya sehat dan baik-baik saja," kata dr Anand Sinha, dokter bedah anak yang memimpin operasi tersebut, kepada BBC. Dr. Anand Sinha, seorang ahli bedah anak yang memimpin tim medis yang menangani kasus ini, menjelaskan bahwa operasi pengangkatan janin merupakan tantangan besar. Ukuran bayi yang sangat kecil dan rapuh, serta lokasi janin yang melekat pada organ vital, membuat prosedur ini sangat berisiko.
Pada Juli lalu, orang tua dari bayi tersebut membawa sang anak ke Fortis Memorial Research Institute di Gurugram. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya dua massa mirip tumor di dalam perut, yang ternyata adalah janin tak berkembang. Orang tua bayi tersebut pertama kali menyadari adanya masalah ketika perut bayi mereka tampak membesar dan bayi menjadi rewel serta kesulitan makan. Setelah berkonsultasi dengan dokter, mereka dirujuk ke Fortis Memorial Research Institute di Gurugram, sebuah rumah sakit dengan fasilitas dan keahlian yang memadai untuk menangani kasus kompleks seperti ini. Pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemindaian ultrasound dan MRI, mengungkapkan adanya dua massa di dalam perut bayi yang kemudian diidentifikasi sebagai janin yang tidak berkembang.
"Perutnya tampak membesar, ia rewel, dan tidak bisa makan karena janin-janin itu menekan lambungnya," ujar Dr Anand. Dr. Sinha menjelaskan bahwa janin-janin tersebut menekan organ-organ internal bayi, termasuk lambung, sehingga menyebabkan kesulitan makan dan ketidaknyamanan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah pernapasan dan gangguan pencernaan.
Karena bayi dalam kondisi dehidrasi dan malnutrisi, operasi tidak bisa langsung dilakukan. Ia harus distabilkan terlebih dahulu. Mengingat kondisi bayi yang lemah akibat dehidrasi dan malnutrisi, tim medis memutuskan untuk menunda operasi dan fokus pada stabilisasi kondisi bayi terlebih dahulu. Bayi tersebut diberikan cairan intravena dan nutrisi untuk memperbaiki keseimbangan elektrolit dan meningkatkan kekuatan fisiknya.
Setelah dua hari perawatan intensif, tim berisi sekitar 15 dokter akhirnya melakukan operasi. Setelah dua hari perawatan intensif, tim medis yang terdiri dari sekitar 15 dokter dari berbagai spesialisasi, termasuk ahli bedah anak, ahli anestesi, dan perawat, melakukan operasi pengangkatan janin. Operasi ini membutuhkan koordinasi yang cermat dan keahlian khusus untuk memastikan keselamatan bayi.
"Operasi berlangsung sekitar dua jam," kata Dr Anand. "Kami menggunakan peralatan khusus karena tubuh bayi sangat kecil dan rapuh." Dr. Sinha menjelaskan bahwa operasi berlangsung selama sekitar dua jam dan menggunakan peralatan bedah khusus yang dirancang untuk bayi. Peralatan ini lebih kecil dan lebih halus daripada peralatan bedah standar, sehingga memungkinkan ahli bedah untuk melakukan prosedur dengan presisi yang lebih tinggi dan meminimalkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya.
Janin tersebut diketahui melekat pada hati, ginjal, dan usus, sehingga proses pengangkatan dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak merusak organ maupun pembuluh darah. Salah satu tantangan terbesar dalam operasi ini adalah lokasi janin yang melekat pada organ-organ vital seperti hati, ginjal, dan usus. Ahli bedah harus berhati-hati untuk memisahkan janin dari organ-organ ini tanpa merusak jaringan atau pembuluh darah. Prosedur ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.
"Selama operasi, suhu tubuh bayi terus dipantau. Kami juga memastikan tidak terjadi kehilangan darah yang berlebihan," tambahnya. Selama operasi, tim medis memantau suhu tubuh bayi secara ketat dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kehilangan darah yang berlebihan. Suhu tubuh bayi yang rendah dapat menyebabkan komplikasi serius, sementara kehilangan darah yang berlebihan dapat menyebabkan syok dan kegagalan organ.
Setelah melewati perawatan, bayi tersebut sudah dipulangkan dari rumah sakit sejak sebulan lalu dan hingga kini kondisinya stabil tanpa komplikasi. Setelah operasi yang sukses dan perawatan pasca operasi yang cermat, bayi tersebut dipulangkan dari rumah sakit sekitar sebulan setelah operasi. Hingga saat ini, kondisi bayi dilaporkan stabil dan tidak mengalami komplikasi.
dr Anand mengatakan masa pemulihan setelah operasi sangat penting. Infeksi atau komplikasi lain bisa berakibat fatal bagi bayi sekecil itu. Dr. Sinha menekankan pentingnya perawatan pasca operasi yang cermat untuk mencegah infeksi dan komplikasi lainnya. Bayi sekecil itu sangat rentan terhadap infeksi, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Orang tua bayi tersebut diberikan instruksi rinci tentang cara merawat bayi mereka di rumah dan tanda-tanda peringatan yang harus diwaspadai.
Kasus foetus in foetu ini memberikan wawasan berharga tentang kompleksitas perkembangan manusia dan pentingnya diagnosis dan penanganan yang tepat waktu. Meskipun kondisi ini sangat langka, keberhasilan operasi ini menunjukkan kemajuan dalam bidang kedokteran anak dan kemampuan dokter untuk menangani kasus-kasus yang paling menantang sekalipun.
Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat tentang kondisi medis yang langka dan perlunya dukungan bagi keluarga yang terkena dampak. Orang tua dari bayi dengan foetus in foetu seringkali menghadapi tekanan emosional dan finansial yang besar, dan dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas dapat sangat membantu mereka mengatasi tantangan ini.
Penelitian lebih lanjut tentang foetus in foetu diperlukan untuk memahami penyebab dan mekanisme yang mendasarinya. Hal ini dapat membantu dalam mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif di masa depan. Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan profesional medis tentang kondisi ini agar diagnosis dapat dilakukan lebih awal dan penanganan yang tepat dapat diberikan.
Kasus bayi di India ini merupakan contoh luar biasa dari ketahanan dan kekuatan semangat manusia. Meskipun menghadapi tantangan yang luar biasa, bayi ini berhasil bertahan hidup dan berkembang berkat perawatan dan keahlian tim medis yang berdedikasi. Kisah ini memberikan harapan bagi keluarga lain yang menghadapi kondisi medis yang langka dan kompleks.
Sebagai kesimpulan, kasus foetus in foetu pada bayi di India ini merupakan peristiwa medis yang luar biasa yang menyoroti kelangkaan kondisi ini, kompleksitas penanganannya, dan pentingnya diagnosis dan perawatan yang tepat waktu. Keberhasilan operasi ini menunjukkan kemajuan dalam bidang kedokteran anak dan memberikan harapan bagi keluarga lain yang menghadapi tantangan serupa. Penelitian lebih lanjut dan kesadaran yang lebih besar tentang foetus in foetu diperlukan untuk meningkatkan hasil bagi pasien dan keluarga yang terkena dampak. Kasus ini juga mengingatkan kita tentang keajaiban kehidupan dan kekuatan semangat manusia untuk mengatasi kesulitan.