Literasi keuangan menjadi fokus utama dalam acara Kreasi Anak untuk Negeri yang diselenggarakan oleh Okezone.com di Kandank Jurank Doank, Tangerang Selatan. Acara ini, yang juga dimeriahkan dengan Meet & Greet KIKO, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada para ibu agar lebih cakap dalam mengelola keuangan keluarga. Pentingnya pengelolaan keuangan yang baik bagi keluarga tidak bisa dipungkiri, terutama di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah. Kemampuan untuk merencanakan anggaran, memprioritaskan pengeluaran, dan mengelola tabungan serta investasi menjadi kunci untuk mencapai stabilitas finansial dan mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjang.
Priority Banking Manager BRI, Fitri Yunita Hamim, hadir sebagai narasumber untuk berbagi tips dan trik pengelolaan keuangan yang efektif. Dalam presentasinya, Fitri menekankan peran strategis ibu rumah tangga sebagai Chief Financial Officer (CFO) dalam keluarga. Layaknya seorang CFO di perusahaan, ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh atas pengelolaan arus kas keluarga, memastikan bahwa kebutuhan pokok terpenuhi, dana darurat tersedia, dan investasi masa depan terkelola dengan baik.
Fitri menjelaskan bahwa kunci utama dalam perencanaan keuangan adalah kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan hal-hal yang esensial untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan keluarga, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan anak, dan perlindungan kesehatan. Sementara itu, keinginan adalah hal-hal yang bersifat tambahan atau hiburan, seperti nongkrong di kafe, belanja pakaian baru, atau berlibur. Memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan adalah langkah awal yang krusial dalam membangun fondasi keuangan yang kokoh.
"Jangan panik, yang penting mau belajar," ujar Fitri. "Pertama, harus tahu dulu mana kebutuhan, mana keinginan. Kebutuhan itu mencakup sandang, pangan, papan, pendidikan anak, hingga perlindungan kesehatan. Sementara keinginan bisa berupa nongkrong di kafe, belanja baju baru, atau traveling." Pernyataan ini menekankan bahwa pengelolaan keuangan bukanlah hal yang menakutkan atau rumit. Dengan kemauan untuk belajar dan mempraktikkan prinsip-prinsip dasar, setiap orang dapat meningkatkan kemampuan finansialnya.
Fitri kemudian memperkenalkan metode sederhana yang dapat diterapkan dalam mengatur keuangan rumah tangga, yaitu konsep 50-30-20. Konsep ini membagi alokasi pendapatan menjadi tiga kategori utama: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Alokasi 50% untuk kebutuhan pokok mencakup semua pengeluaran esensial yang telah disebutkan sebelumnya. Alokasi 30% untuk keinginan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hiburan atau kesenangan pribadi, namun tetap dengan mempertimbangkan kemampuan finansial. Sementara itu, alokasi 20% untuk tabungan atau investasi bertujuan untuk mempersiapkan masa depan dan mencapai tujuan-tujuan finansial jangka panjang.
"50 persen dialokasikan untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Tapi jangan lupa, sebelum menabung untuk keinginan, dana darurat harus disiapkan dulu," jelas Fitri. Pesan ini menekankan pentingnya memiliki dana darurat sebelum memenuhi keinginan pribadi. Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang dapat digunakan untuk mengatasi kejadian tak terduga, seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan.
Fitri juga mengingatkan pentingnya memiliki dana darurat yang idealnya sebesar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Dana darurat ini harus disimpan dalam bentuk yang mudah dicairkan, seperti rekening tabungan atau deposito. Dengan memiliki dana darurat yang memadai, keluarga akan lebih siap menghadapi tantangan finansial yang mungkin timbul di masa depan.
Selain membahas tentang perencanaan anggaran dan dana darurat, Fitri juga memberikan tips tentang cara mengelola utang dengan bijak. Utang dapat menjadi beban finansial yang berat jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menghindari utang konsumtif yang tidak produktif, seperti utang kartu kredit untuk belanja barang-barang mewah. Sebaliknya, utang produktif, seperti utang untuk modal usaha atau pendidikan, dapat memberikan manfaat jangka panjang jika dikelola dengan hati-hati.
Fitri menyarankan untuk selalu membayar tagihan tepat waktu dan menghindari pembayaran minimum kartu kredit. Pembayaran minimum hanya akan memperpanjang masa utang dan meningkatkan jumlah bunga yang harus dibayar. Selain itu, penting untuk membandingkan suku bunga dan biaya-biaya lain sebelum mengambil utang. Pilihlah produk pinjaman yang menawarkan условия yang paling menguntungkan.
Dalam sesi tanya jawab, para peserta активно mengajukan pertanyaan tentang berbagai aspek pengelolaan keuangan, mulai dari cara berinvestasi yang aman hingga tips menghemat pengeluaran sehari-hari. Fitri dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan solusi yang praktis dan mudah diterapkan.
Salah seorang peserta, Ibu Ani, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh Fitri. "Saya selama ini bingung bagaimana cara mengatur keuangan keluarga yang benar. Setelah mengikuti acara ini, saya jadi lebih paham tentang pentingnya membedakan kebutuhan dan keinginan, serta bagaimana cara membuat anggaran yang efektif," ujarnya.
Peserta lain, Ibu Rina, juga mengungkapkan hal senada. "Saya jadi termotivasi untuk mulai menabung dan berinvestasi demi masa depan keluarga. Tips tentang dana darurat juga sangat bermanfaat, karena saya selama ini belum punya dana darurat sama sekali," katanya.
Acara Kreasi Anak untuk Negeri ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pengelolaan keuangan, tetapi juga menginspirasi para ibu untuk menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan keluarga. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, keluarga dapat mencapai stabilitas finansial, mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjang, dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.
Selain sesi literasi keuangan, acara Kreasi Anak untuk Negeri juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti lomba mewarnai, игры, dan pertunjukan seni. Anak-anak juga berkesempatan untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan karakter KIKO, tokoh animasi yang sangat digemari. Acara ini menjadi wadah bagi keluarga untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama dan meningkatkan kreativitas anak-anak.
Okezone.com sebagai penyelenggara acara berharap bahwa Kreasi Anak untuk Negeri dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan literasi keuangan dan mendukung perkembangan anak-anak. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari acara ini, para ibu diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan ekonomi bangsa.
Keberhasilan acara Kreasi Anak untuk Negeri ini menunjukkan bahwa literasi keuangan merupakan isu penting yang perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan, diharapkan dapat mengurangi masalah keuangan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
Pentingnya peran ibu dalam pengelolaan keuangan keluarga tidak bisa dipandang sebelah mata. Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan keluarga dan memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan finansial. Oleh karena itu, memberikan edukasi dan pelatihan tentang pengelolaan keuangan kepada para ibu adalah investasi yang sangat berharga.
Dengan ibu yang cerdas dan cakap dalam mengelola keuangan, keluarga akan lebih устойчив terhadap guncangan ekonomi dan mampu mencapai tujuan-tujuan finansial jangka panjang. Selain itu, ibu juga dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam hal pengelolaan keuangan, sehingga mereka akan tumbuh menjadi generasi yang sadar finansial dan bertanggung jawab.
Acara Kreasi Anak untuk Negeri ini menjadi bukti nyata bahwa media dapat berperan aktif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Dengan menyelenggarakan acara-acara edukatif dan informatif seperti ini, media dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan dan mengambil keputusan finansial yang lebih baik.
Diharapkan semakin banyak media yang tergerak untuk menyelenggarakan acara-acara serupa, sehingga literasi keuangan masyarakat dapat terus meningkat dan kesejahteraan ekonomi bangsa dapat terus ditingkatkan. Dengan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan media, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar finansial dan sejahtera.