IDGAI Beri Edukasi Kesehatan Gigi ke 180 Anak di Panti Asuhan Jaktim

  • Maskobus
  • Aug 23, 2025

Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan gigi yang menyasar 180 anak-anak di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1, Jakarta Timur. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan IDGAI untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi sejak dini dan mewujudkan generasi bebas karies di masa depan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga praktik langsung tentang cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang benar.

Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) DKI Jakarta, Dr. drg. Eva Fauziah, SpKGA, K-PKOA, menekankan bahwa pengabdian masyarakat ini merupakan langkah strategis untuk mencapai target ambisius, yaitu anak-anak Indonesia bebas karies pada tahun 2030. "Kami fokus pada upaya pencegahan karena dalam kesehatan gigi anak, tindakan preventif adalah kunci utama," ujarnya saat ditemui di Jakarta Timur, Jumat (22/8/2025). Drg. Eva menambahkan bahwa dengan mencegah kerusakan gigi sejak awal, tindakan kuratif yang lebih kompleks dan mahal dapat dihindari.

Edukasi yang diberikan kepada anak-anak mencakup berbagai aspek penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Materi yang disampaikan meliputi cara menyikat gigi yang benar dan efektif, frekuensi ideal menyikat gigi dalam sehari, serta faktor-faktor penyebab kerusakan gigi. Selain itu, anak-anak juga diberikan pemahaman tentang pentingnya memilih makanan yang sehat untuk gigi dan menghindari konsumsi makanan manis yang berlebihan.

Dalam kegiatan ini, IDGAI juga melakukan pemeriksaan gigi gratis untuk mendeteksi masalah gigi sejak dini. "Jika dalam pemeriksaan ditemukan karies atau lubang, atau bahkan diperlukan tindakan pencabutan, kami akan merujuk anak-anak tersebut ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," jelas drg. Eva. Langkah ini memastikan bahwa anak-anak yang membutuhkan perawatan gigi dapat segera mendapatkannya tanpa terkendala biaya atau akses.

Kegiatan penyuluhan ini juga menjadi momentum bagi IDGAI untuk mengampanyekan pentingnya peran orang tua dan pengasuh dalam menjaga kesehatan gigi anak-anak. Orang tua dan pengasuh diberikan informasi tentang cara mengajarkan anak-anak menyikat gigi dengan benar, memilih pasta gigi yang tepat, dan membiasakan anak-anak untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi. Dengan melibatkan orang tua dan pengasuh, diharapkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dapat terus berlanjut di rumah dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.

IDGAI Beri Edukasi Kesehatan Gigi ke 180 Anak di Panti Asuhan Jaktim

Selain penyuluhan dan pemeriksaan gigi gratis, IDGAI juga memberikan bantuan berupa sikat gigi dan pasta gigi kepada seluruh anak-anak yang hadir. Bantuan ini diharapkan dapat membantu anak-anak untuk memulai kebiasaan menyikat gigi secara teratur dan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam berbagai kesempatan, juga menyoroti bahwa penyakit gigi, terutama pada anak-anak, masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Data dari Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) menunjukkan bahwa prevalensi penyakit gigi pada anak-anak masih sangat tinggi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan, termasuk IDGAI.

Menurut drg. Eva, karies atau gigi berlubang masih menjadi masalah yang paling umum ditemukan pada anak-anak Indonesia. "Prevalensi karies gigi pada anak-anak masih sangat tinggi, mencapai sekitar 90 persen lebih," ungkapnya. Angka ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan edukasi kesehatan gigi pada anak-anak perlu terus ditingkatkan dan diperluas.

Penyebab utama munculnya karies gigi adalah sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik, sehingga membentuk plak yang merusak lapisan email gigi. Drg. Eva menjelaskan bahwa makanan manis merupakan salah satu faktor utama yang memicu terjadinya karies gigi. "Makanan manis lebih mudah menyebabkan karies karena sulit dibersihkan. Sebaliknya, makanan berserat justru lebih baik untuk kesehatan gigi," jelasnya.

Oleh karena itu, IDGAI mengimbau kepada orang tua dan pengasuh untuk membatasi konsumsi makanan manis pada anak-anak dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat dan bergizi. Selain itu, anak-anak juga perlu diajarkan untuk menyikat gigi secara teratur, terutama setelah makan makanan manis.

Kegiatan edukasi kesehatan gigi yang dilakukan oleh IDGAI di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 merupakan contoh nyata dari komitmen organisasi ini dalam meningkatkan kesehatan gigi anak-anak Indonesia. IDGAI berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan gigi anak-anak di panti asuhan tersebut dan menginspirasi organisasi lain untuk melakukan kegiatan serupa.

IDGAI juga mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan gigi anak-anak dan mendukung upaya-upaya pencegahan penyakit gigi sejak dini. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan gigi, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, dan bebas dari masalah gigi.

Selain kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan gigi gratis, IDGAI juga aktif melakukan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan gigi anak. Hasil penelitian ini digunakan untuk mengembangkan metode pencegahan dan pengobatan penyakit gigi yang lebih efektif dan efisien. IDGAI juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi kesehatan, dan lembaga pendidikan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi anak di Indonesia.

IDGAI menyadari bahwa tantangan dalam meningkatkan kesehatan gigi anak di Indonesia masih sangat besar. Namun, dengan kerja keras, komitmen, dan dukungan dari berbagai pihak, IDGAI yakin bahwa target Indonesia bebas karies 2030 dapat tercapai.

Kegiatan edukasi kesehatan gigi yang dilakukan oleh IDGAI di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 ini juga mendapat apresiasi dari pihak panti asuhan. Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1, Bapak [Nama Kepala Panti], menyampaikan terima kasih kepada IDGAI atas kepedulian dan kontribusi yang telah diberikan. Beliau berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan gigi anak-anak di panti asuhan dan membantu mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik.

IDGAI juga berencana untuk terus melakukan kegiatan edukasi kesehatan gigi di berbagai panti asuhan, sekolah, dan komunitas di seluruh Indonesia. Dengan menjangkau lebih banyak anak-anak, IDGAI berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan bebas dari masalah gigi.

Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi para dokter gigi anak untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat. Para dokter gigi anak dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anak-anak dan orang tua tentang kesehatan gigi dan memberikan tips-tips praktis tentang cara menjaga kebersihan gigi dan mulut.

IDGAI berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi para dokter gigi anak lainnya untuk terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan bersama-sama, kita dapat mewujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera.

(dpy/up)

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :