IHSG Diprediksi Fluktuatif Jelang Long Weekend, Ini Saham yang Direkomendasikan

  • Maskobus
  • Sep 04, 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami fluktuasi pada perdagangan Kamis, 4 September, dengan perkiraan rentang pergerakan antara 7.800 hingga 7.970. Prediksi ini muncul setelah IHSG mencatatkan kenaikan signifikan pada hari Rabu, 3 September, dengan penutupan di level 7.885,863, naik sebesar 84,278 poin atau 1,08 persen.

Analis dari Phintraco Sekuritas memberikan pandangan teknikal terkait pergerakan IHSG. Menurut analisis mereka, indikator Stochastic RSI menunjukkan pembentukan Golden Cross di area oversold, yang mengindikasikan adanya potensi rebound lanjutan. Namun, mereka juga mengingatkan investor untuk mewaspadai aksi profit taking menjelang libur panjang akhir pekan. Kecenderungan investor untuk melakukan trading jangka pendek, ditambah dengan kekhawatiran terhadap sentimen negatif dari eksternal dan situasi keamanan politik dalam negeri, dapat memicu volatilitas pasar.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan cenderung bergerak fluktuatif di kisaran 7.800-7.970 pada perdagangan Kamis (4/9)," tulis Analis Phintraco Sekuritas dalam keterangannya.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang patut diperhatikan pada Kamis (4/9), yaitu INCO (Vale Indonesia), ESSA (Essa Industries Indonesia), INDF (Indofood Sukses Makmur), PTPP (PP (Persero)), dan ADMR (Adaro Minerals Indonesia). Rekomendasi ini didasarkan pada analisis fundamental dan teknikal terhadap masing-masing saham.

IHSG Diprediksi Fluktuatif Jelang Long Weekend, Ini Saham yang Direkomendasikan

Senada dengan Phintraco Sekuritas, MNC Sekuritas juga memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif pada hari yang sama. Mereka memproyeksikan area penguatan berikutnya berada pada rentang 7.922-7.953. Namun, mereka juga menekankan pentingnya mencermati potensi koreksi dalam jangka pendek, yang diperkirakan akan menguji level 7.772-7.825.

"Namun cermati area koreksi dalam jangka pendek yang kami perkirakan akan menguji 7.772-7.825," tulis Analis MNC Sekuritas.

MNC Sekuritas memberikan rekomendasi saham yang berbeda, meliputi CPIN (Charoen Pokphand Indonesia), INKP (Indah Kiat Pulp & Paper), TLKM (Telkom Indonesia), dan UNTR (United Tractors).

Perlu diingat bahwa keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Analisis dan rekomendasi yang diberikan oleh analis sekuritas hanyalah sebagai bahan pertimbangan, dan tidak menjamin keuntungan. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan profil risiko masing-masing sebelum mengambil keputusan investasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG

Beberapa faktor dapat mempengaruhi pergerakan IHSG, baik dari dalam maupun luar negeri. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Sentimen Pasar Global: Pergerakan bursa saham global, harga komoditas, dan nilai tukar mata uang asing dapat mempengaruhi sentimen investor di pasar saham Indonesia.
  • Kebijakan Pemerintah dan Bank Sentral: Kebijakan fiskal dan moneter yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dapat mempengaruhi likuiditas pasar, suku bunga, dan inflasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja IHSG.
  • Kinerja Emiten: Laporan keuangan emiten, prospek bisnis, dan aksi korporasi seperti merger, akuisisi, dan right issue dapat mempengaruhi harga saham masing-masing emiten, dan secara agregat mempengaruhi pergerakan IHSG.
  • Faktor Politik dan Keamanan: Stabilitas politik dan keamanan dalam negeri dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan iklim investasi di Indonesia.
  • Data Ekonomi: Rilis data ekonomi seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan neraca perdagangan dapat memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi Indonesia, dan mempengaruhi ekspektasi investor terhadap kinerja pasar saham.

Strategi Investasi di Tengah Volatilitas Pasar

Di tengah volatilitas pasar yang tinggi, investor perlu menerapkan strategi investasi yang tepat untuk melindungi portofolio dan memaksimalkan potensi keuntungan. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  • Diversifikasi: Menyebarkan investasi ke berbagai sektor dan instrumen investasi dapat mengurangi risiko kerugian jika salah satu sektor atau instrumen mengalami penurunan kinerja.
  • Dollar Cost Averaging (DCA): Berinvestasi secara berkala dengan jumlah yang tetap, tanpa memperhatikan fluktuasi harga, dapat membantu investor membeli saham dengan harga rata-rata yang lebih rendah dalam jangka panjang.
  • Value Investing: Membeli saham perusahaan yang undervalued atau diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
  • Trading Jangka Pendek: Melakukan trading jangka pendek dengan memanfaatkan fluktuasi harga harian atau mingguan dapat menghasilkan keuntungan yang cepat, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
  • Tetap Tenang dan Rasional: Menghindari keputusan impulsif yang didasarkan pada emosi, dan tetap berpegang pada rencana investasi yang telah ditetapkan, dapat membantu investor melewati masa-masa sulit di pasar saham.
  • Stop Loss: Memasang stop loss order dapat membantu membatasi kerugian jika harga saham turun di bawah level yang telah ditentukan.
  • Take Profit: Memasang take profit order dapat membantu mengamankan keuntungan jika harga saham naik mencapai target yang telah ditentukan.

Analisis Lebih Dalam terhadap Saham Rekomendasi

Berikut adalah analisis lebih dalam terhadap saham-saham yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas dan MNC Sekuritas:

Phintraco Sekuritas:

  • INCO (Vale Indonesia): Saham INCO direkomendasikan karena prospek bisnis nikel yang cerah, didorong oleh permintaan yang tinggi dari industri baterai kendaraan listrik. Vale Indonesia juga memiliki fundamental yang kuat dan kinerja keuangan yang solid.
  • ESSA (Essa Industries Indonesia): ESSA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi dan kimia. Saham ini direkomendasikan karena potensi pertumbuhan bisnis amonia dan pupuk, serta ekspansi ke sektor energi baru dan terbarukan.
  • INDF (Indofood Sukses Makmur): INDF adalah perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Saham ini direkomendasikan karena brand yang kuat, jaringan distribusi yang luas, dan kinerja keuangan yang stabil.
  • PTPP (PP (Persero)): PTPP merupakan perusahaan konstruksi dan investasi BUMN. Saham ini direkomendasikan karena potensi pertumbuhan bisnis infrastruktur dan properti, serta dukungan dari pemerintah.
  • ADMR (Adaro Minerals Indonesia): ADMR merupakan perusahaan pertambangan batu bara metalurgi. Saham ini direkomendasikan karena prospek bisnis batu bara metalurgi yang cerah, didorong oleh permintaan dari industri baja.

MNC Sekuritas:

  • CPIN (Charoen Pokphand Indonesia): CPIN merupakan perusahaan pakan ternak dan ayam broiler terbesar di Indonesia. Saham ini direkomendasikan karena permintaan ayam broiler yang stabil dan kinerja keuangan yang kuat.
  • INKP (Indah Kiat Pulp & Paper): INKP merupakan perusahaan pulp dan kertas terbesar di Indonesia. Saham ini direkomendasikan karena permintaan pulp dan kertas yang meningkat dan harga jual yang tinggi.
  • TLKM (Telkom Indonesia): TLKM merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Saham ini direkomendasikan karena bisnis data yang berkembang pesat dan kinerja keuangan yang stabil.
  • UNTR (United Tractors): UNTR merupakan distributor alat berat Komatsu dan kontraktor pertambangan. Saham ini direkomendasikan karena prospek bisnis alat berat dan pertambangan yang cerah, didorong oleh harga komoditas yang tinggi.

Kesimpulan

Pergerakan IHSG pada hari Kamis, 4 September, diperkirakan akan fluktuatif menjelang libur panjang akhir pekan. Investor perlu berhati-hati dan menerapkan strategi investasi yang tepat untuk melindungi portofolio dan memaksimalkan potensi keuntungan. Rekomendasi saham yang diberikan oleh analis sekuritas dapat menjadi bahan pertimbangan, namun keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

Penting untuk diingat bahwa pasar saham selalu memiliki risiko, dan tidak ada jaminan keuntungan. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam, mempertimbangkan profil risiko masing-masing, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.

Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Selalu lakukan riset mendalam dan konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum berinvestasi.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :