Ini Koleksi Rumah Mark Zuckerberg, Super Mewah dan Kontroversial

  • Maskobus
  • Aug 20, 2025

Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dan terkaya di dunia. Kekayaannya yang fantastis memungkinkan dia untuk memiliki portofolio properti yang mewah dan tersebar di berbagai lokasi strategis di Amerika Serikat, mulai dari pusat teknologi Silicon Valley hingga pulau tropis Hawaii. Namun, koleksi properti mewahnya ini tidak luput dari kontroversi, memicu perdebatan tentang dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang deretan properti mewah Mark Zuckerberg yang super mewah dan kontroversial.

Silicon Valley: Kompleks Properti di Palo Alto

Di jantung Silicon Valley, tepatnya di Palo Alto, California, Zuckerberg membangun sebuah kompleks properti yang luas dan mewah. Sejak tahun 2011, ia telah menghabiskan lebih dari USD 110 juta untuk mengakuisisi 11 properti di kawasan Crescent Park. Strategi pembelian ini bertujuan untuk menciptakan sebuah kompleks pribadi yang terdiri dari beberapa rumah yang digabungkan menjadi satu kesatuan.

Namun, ambisi Zuckerberg ini tidak disambut baik oleh semua tetangganya. Beberapa warga Crescent Park mengungkapkan rasa frustrasi mereka terhadap ekspansi properti Zuckerberg yang dianggap mengganggu kedamaian dan menimbulkan kebisingan akibat pembangunan yang terus-menerus. Michael Kieschnick, seorang tetangga yang rumahnya berbatasan dengan properti Zuckerberg di tiga sisi, bahkan menyebut bahwa kota Palo Alto terkesan "ceroboh" dalam menangani masalah ini.

Menurut laporan, Zuckerberg menawarkan kepada tetangganya hingga tiga kali lipat nilai pasar untuk membeli rumah mereka. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa ia berupaya untuk memperluas kompleksnya lebih jauh lagi. Meskipun juru bicara Zuckerberg, Aaron McLear, menyatakan bahwa Zuckerberg berusaha keras untuk menenangkan tetangga, ancaman kredibel terhadap Meta mengharuskan rumah-rumah tersebut diawasi ketat.

Ini Koleksi Rumah Mark Zuckerberg, Super Mewah dan Kontroversial

Terlepas dari kontroversi tersebut, kompleks properti Zuckerberg di Palo Alto menawarkan berbagai fasilitas mewah. Kediaman utama keluarga Zuckerberg dilengkapi dengan kolam air asin, ruang berjemur yang mewah, lima kamar tidur, dan lima kamar mandi. Selain itu, rumah-rumah di kompleks ini juga dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang canggih. Lokasinya yang hanya 10 menit berkendara dari markas Meta di Menlo Park menjadikan kompleks ini sebagai tempat tinggal yang ideal bagi Zuckerberg dan keluarganya.

Washington D.C.: Rumah Mewah Dekat Gedung Putih

Selain di Silicon Valley, Zuckerberg juga memiliki sebuah rumah mewah di Washington D.C. Pada tahun 2021, ia membeli sebuah rumah senilai USD 23 juta di kawasan mewah Woodland Normanstone. Rumah seluas 15.000 kaki persegi ini terletak di antara kedutaan besar dan rumah-rumah mewah lainnya, serta hanya beberapa langkah dari Woodland-Normanstone Terrace Park dan Observatorium Angkatan Laut AS.

Rumah ini memiliki jendela-jendela besar yang memungkinkan masuknya banyak cahaya alami, serta langit-langit yang tinggi dan dikelilingi pepohonan. Arsitek Robert Gurney menggambarkan rumah ini sebagai "rumah modern yang dirancang mempertahankan ritme jalan dan menghormati arsitektur tradisional di lingkungan tersebut."

Pembelian rumah ini sempat dirahasiakan selama berbulan-bulan hingga akhirnya dibocorkan oleh Politico. Juru bicara Meta mengonfirmasi bahwa rumah tersebut memungkinkan Zuckerberg untuk menghabiskan lebih banyak waktu di Washington D.C., yang mengindikasikan bahwa ia mungkin memiliki kepentingan politik atau bisnis di ibu kota negara tersebut.

Hawaii: Megakompleks di Pulau Kauai

Properti Zuckerberg yang paling kontroversial terletak di Pulau Kauai, Hawaii. Di sana, ia telah menghabiskan lebih dari USD 100 juta untuk membangun megakompleks seluas 1.400 hektar. Dimulai pada tahun 2014, area tersebut diperluas hingga mencakup setidaknya dua rumah besar, bunker bawah tanah luas, dan lebih dari 30 kamar tidur dan kamar mandi.

Kompleks ini dilindungi oleh dinding setinggi 2 meter dan dirancang untuk mandiri jika terjadi keadaan darurat. Kerahasiaan seputar kompleks ini dan skala pembangunannya telah memicu kritik dari masyarakat, terutama dari penduduk asli Hawaii.

Sebanyak 74.000 penduduk pulau itu, banyak di antaranya penduduk asli, menyaksikan pembangunan proyek-proyek itu dengan frustrasi. Pada Juni 2020, sejuta orang menandatangani petisi yang menuduh Zuckerberg "menjajah" Kauai, mengutip beberapa tuntutan hukum dan sengketa tanah. Mereka mengkritik Zuckerberg karena membeli tanah leluhur mereka dan membangun kompleks mewah yang tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai lokal.

Selain itu, kerahasiaan seputar kompleks tersebut menjadi lebih kontroversial setelah serangkaian insiden tragis di tempat kerja. Pada tahun 2023, seorang operator derek berusia 53 tahun mengalami luka parah di lokasi. Yang lebih meresahkan adalah kematian petugas keamanan berusia 70 tahun, Rodney Medeiros, pada tahun 2019, yang pingsan setelah bekerja selama 12 jam. Keluarganya mengajukan tuntutan hukum, yang semakin memperburuk citra Zuckerberg di mata publik.

Lake Tahoe: Tempat Liburan Mewah

Zuckerberg juga memiliki properti mewah di tepi barat Danau Tahoe, yang dibeli seharga USD 59 juta pada akhir 2018 dan awal 2019. Properti tersebut terletak di lahan tepi danau yang asri dan digunakan sebagai tempat liburan bagi keluarganya.

Danau Tahoe dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan dan selebriti. Kepemilikan properti di sana menunjukkan bahwa Zuckerberg menghargai privasi dan ketenangan, serta ingin memiliki tempat untuk bersantai dan menikmati alam bersama keluarganya.

Kritik dan Kontroversi

Koleksi properti mewah Mark Zuckerberg telah memicu berbagai kritik dan kontroversi. Beberapa pihak menuduh Zuckerberg sebagai "penjajah" yang membeli tanah dan properti untuk kepentingan pribadi tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan.

Kritikus juga menyoroti kerahasiaan seputar kompleks properti Zuckerberg, terutama di Hawaii, yang dianggap tidak transparan dan mencurigakan. Mereka mempertanyakan mengapa Zuckerberg perlu membangun bunker bawah tanah dan dinding tinggi di sekitar propertinya, serta mengapa ia enggan untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Selain itu, beberapa pihak juga mengkritik Zuckerberg karena memperlakukan karyawannya dengan tidak adil, seperti yang terungkap dalam kasus kematian petugas keamanan di Hawaii. Mereka menuduh Zuckerberg lebih mementingkan keuntungan daripada kesejahteraan karyawannya.

Kesimpulan

Dari Silicon Valley, Washington, Kauai, hingga Lake Tahoe, akuisisi real estat Zuckerberg tidak hanya mencerminkan status kekayaannya yang melimpah, tetapi juga dinilai sebagai permainan kekuasaan yang strategis dan kontroversial. Koleksi properti mewahnya menjadi simbol kesuksesan dan pengaruhnya, tetapi juga menjadi sasaran kritik dan perdebatan tentang dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan.

Kontroversi seputar properti Zuckerberg menyoroti masalah yang lebih besar tentang kesenjangan kekayaan dan kekuatan di dunia modern. Sementara Zuckerberg dan miliarder lainnya dapat membeli properti mewah di mana saja yang mereka inginkan, banyak orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab sosial dari orang-orang kaya dan berkuasa, serta tentang bagaimana mereka dapat menggunakan kekayaan mereka untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :