Kembalinya sang legenda aksi, Jackie Chan, ke puncak box office China lewat film terbarunya, "The Shadow’s Edge," menjadi bukti tak lekangnya pesona dan daya tariknya di dunia perfilman. Setelah beberapa tahun absen dari dominasi tangga film terlaris, Chan kembali membuktikan bahwa dirinya masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di industri perfilman, khususnya di pasar China yang sangat kompetitif. Film yang disutradarai oleh Larry Yang ini berhasil mengumpulkan pendapatan yang fantastis, mengalahkan film-film lain yang sedang tayang dan membuktikan bahwa Jackie Chan masih memiliki daya tarik yang kuat bagi penonton.
"The Shadow’s Edge" berhasil meraup pendapatan total sebesar USD 157,4 juta atau sekitar Rp 2,59 triliun, menurut laporan dari Artisan Gateway yang dilansir oleh Variety pada Senin, 15 September. Pencapaian ini merupakan bukti nyata bahwa film ini berhasil menarik perhatian penonton China dan menjadi salah satu film terlaris di tahun ini. Keberhasilan ini juga menjadi angin segar bagi Jackie Chan, yang sebelumnya sempat mengalami masa-masa sulit dengan beberapa film yang kurang sukses di pasaran.
Pada pekan ini, "The Shadow’s Edge" berhasil mengumpulkan USD 8,5 juta dari pemutarannya, menjadikannya film nomor satu di box office China. Film ini berhasil mengungguli film animasi "Nobody" yang berada di posisi kedua dengan pendapatan USD 5,6 juta. Meskipun "Nobody" telah tayang selama tujuh pekan dan berhasil mengumpulkan total pemasukan sebesar USD 222,8 juta, namun "The Shadow’s Edge" tetap mampu mengalahkan film animasi tersebut dan merebut posisi puncak box office.
Selain "The Shadow’s Edge" dan "Nobody," terdapat juga film lain yang berhasil masuk dalam daftar film terlaris di China. Di posisi ketiga ada film "Dead to Rights" dengan pemasukan mencapai USD 3 juta dan total pendapatan USD 414 juta. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Shen Ao dan mengambil latar belakang tragedi Pembantaian Nanjing pada tahun 1937. Film ini mengisahkan tentang A Chang (diperankan oleh Liu Haoran), seorang tukang pos yang menyamar sebagai tukang cetak foto untuk bertahan hidup dari pendudukan Jepang. Ia diam-diam melindungi tentara dan warga sipil Tiongkok dalam sebuah aksi perlawanan diam-diam.
Di bawah "Dead to Rights," terdapat film-film luar negeri yang juga berhasil menarik perhatian penonton China. "Final Destination: Bloodlines" berhasil mendapatkan USD 1,7 juta dengan total pendapatan mencapai USD 24,7 juta. Sementara itu, "The Bad Guys 2" mengumpulkan USD 1,3 juta dengan total pendapatan USD 26,5 juta. Keberadaan film-film luar negeri ini menunjukkan bahwa pasar perfilman China juga terbuka bagi film-film internasional dan penonton China memiliki selera yang beragam.
Keberhasilan "The Shadow’s Edge" tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Jackie Chan, tetapi juga bagi seluruh tim produksi yang terlibat dalam pembuatan film ini. Film ini berhasil menggabungkan aksi yang mendebarkan dengan cerita yang menarik, sehingga mampu memikat hati penonton China. Selain itu, film ini juga menampilkan visual yang memukau dan efek khusus yang canggih, sehingga memberikan pengalaman menonton yang tak terlupakan bagi penonton.
Di usianya yang ke-71 tahun, Jackie Chan tidak hanya dianugerahi Lifetime Achievement Award di Festival Film Internasional Locarno ke-78 di Swiss, tetapi juga secara tak terduga membangkitkan kembali kariernya dengan merilis film terbarunya, "The Shadow’s Edge." Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusi Chan yang sangat besar bagi dunia perfilman, khususnya dalam genre film aksi. Selain itu, keberhasilan "The Shadow’s Edge" juga menjadi bukti bahwa Chan masih memiliki kemampuan untuk menghasilkan film yang berkualitas dan menghibur.
"Dari seorang pemeran pengganti yang tidak dikenal yang bekerja hanya demi makan hingga seseorang yang filmnya telah ditonton di seluruh dunia, saya selalu berpegang pada satu keyakinan: memberikan yang terbaik di setiap adegan," ujar Chan seperti yang dilansir dari MovieWeb pada Senin (25/8). Kata-kata ini sangat menyentuh hati dan menggambarkan perjalanan karier Chan yang penuh dengan perjuangan dan kerja keras. Chan memulai kariernya sebagai pemeran pengganti dan secara bertahap berhasil meraih kesuksesan sebagai aktor, sutradara, dan produser film.
Keberhasilan Jackie Chan dalam dunia perfilman tidak lepas dari dedikasinya yang tinggi dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Chan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap film yang ia bintangi dan ia tidak pernah berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri. Selain itu, Chan juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan penonton dari berbagai kalangan dan ia selalu berusaha untuk membuat film yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Sebelum keberhasilan "The Shadow’s Edge," Jackie Chan sempat mengalami masa-masa sulit dengan beberapa proyek film yang kurang sukses di pasaran. Film-film seperti "Kung Fu Yoga," "The Knight of Shadows: Between Yin and Yang," "Vanguard," "The Myth 2," dan "Karate Kid: Legends" tidak berhasil meraih kesuksesan yang diharapkan dan bahkan mendapatkan ulasan yang kurang baik dari para kritikus film. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Chan, yang sebelumnya dikenal sebagai raja box office perfilman Asia.
Namun, Jackie Chan tidak menyerah begitu saja. Ia terus berusaha untuk mencari proyek film yang sesuai dengan minatnya dan yang dapat ia kerjakan dengan sepenuh hati. Ia juga terus belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya dan berusaha untuk memperbaiki diri. Akhirnya, kerja keras Chan membuahkan hasil dengan keberhasilan "The Shadow’s Edge," yang membuktikan bahwa dirinya masih memiliki daya tarik yang kuat bagi penonton.
"The Shadow’s Edge" disutradarai oleh Larry Yang, seorang sutradara muda yang berbakat. Yang berhasil menghadirkan film aksi yang segar dan menghibur, dengan sentuhan komedi yang khas dari Jackie Chan. Selain itu, Yang juga berhasil mengarahkan para aktor dan aktris yang terlibat dalam film ini untuk memberikan penampilan yang terbaik.
Film ini juga didukung oleh tim produksi yang solid, yang terdiri dari para profesional di bidangnya masing-masing. Tim produksi ini bekerja keras untuk memastikan bahwa film ini memiliki kualitas yang terbaik, mulai dari visual yang memukau hingga efek khusus yang canggih.
Keberhasilan "The Shadow’s Edge" juga tidak lepas dari dukungan para penggemar Jackie Chan di seluruh dunia. Para penggemar setia Chan selalu memberikan dukungan yang tak tergoyahkan kepada idolanya dan selalu menantikan film-film terbaru dari Chan. Dukungan para penggemar ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi Chan untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi dunia perfilman.
Dengan keberhasilan "The Shadow’s Edge," Jackie Chan kembali membuktikan bahwa dirinya adalah seorang legenda hidup di dunia perfilman. Ia telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi industri perfilman dan telah menginspirasi banyak orang untuk mengejar impian mereka. Chan adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah, semua orang dapat meraih kesuksesan.
Keberhasilan "The Shadow’s Edge" juga memberikan harapan baru bagi industri perfilman China. Film ini membuktikan bahwa film-film China memiliki potensi untuk bersaing dengan film-film Hollywood di pasar global. Selain itu, film ini juga menunjukkan bahwa penonton China memiliki selera yang beragam dan terbuka bagi film-film dari berbagai genre.
Dengan semakin berkembangnya industri perfilman China, diharapkan akan semakin banyak film-film berkualitas yang diproduksi dan dapat dinikmati oleh penonton di seluruh dunia. Selain itu, diharapkan juga akan semakin banyak aktor dan aktris China yang dapat meraih kesuksesan di kancah internasional dan mengharumkan nama bangsa.
Jackie Chan adalah salah satu contoh sukses dari seorang aktor China yang berhasil meraih kesuksesan di kancah internasional. Ia telah membintangi banyak film Hollywood dan telah dikenal oleh penonton di seluruh dunia. Chan adalah duta besar bagi perfilman China dan telah membantu mempromosikan budaya China ke seluruh dunia.
Dengan keberhasilan "The Shadow’s Edge," Jackie Chan kembali membuktikan bahwa dirinya adalah seorang ikon di dunia perfilman. Ia telah menginspirasi banyak orang untuk mengejar impian mereka dan telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi industri perfilman. Chan adalah legenda hidup dan akan terus dikenang sebagai salah satu aktor terbaik sepanjang masa.