Jamkrindo Genjot Ketahanan Pangan Nasional dengan Jaminan KUR Rp 35,78 Triliun ke Sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan

  • Maskobus
  • Sep 13, 2025

PT Jamkrindo terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebagai pilar penting ketahanan pangan nasional. Hal ini diwujudkan melalui penyaluran penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang signifikan, mencapai Rp 35,78 triliun pada periode Januari hingga Agustus 2025. Penyaluran ini menyasar 650.284 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di sektor-sektor tersebut, memberikan akses pembiayaan yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha dan peningkatan produktivitas.

Pencapaian ini merupakan kelanjutan dari kinerja positif Jamkrindo pada tahun 2024, di mana perusahaan berhasil membukukan volume penjaminan sebesar Rp 48,32 triliun dengan menjangkau 939.374 pelaku usaha. Angka-angka ini menunjukkan peran strategis Jamkrindo dalam memfasilitasi akses pembiayaan bagi UMKM, khususnya di sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan, yang seringkali menghadapi kendala dalam memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan.

Sekretaris Perusahaan Jamkrindo, Krisna Johan, menegaskan bahwa penjaminan KUR di sektor pertanian merupakan salah satu prioritas utama perusahaan. Hal ini sejalan dengan visi Jamkrindo untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, yang dianggap sebagai fondasi kedaulatan bangsa.

"Kami percaya bahwa ketahanan pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. Melalui penjaminan KUR, kami membantu para petani dan pelaku usaha agar dapat mengakses pembiayaan modal kerja dengan bunga rendah sehingga usaha mereka bisa berkembang, produktivitas meningkat, dan kesejahteraan ikut terangkat," ujar Krisna.

Jamkrindo Genjot Ketahanan Pangan Nasional dengan Jaminan KUR Rp 35,78 Triliun ke Sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan

Lebih lanjut, Krisna menjelaskan bahwa Jamkrindo tidak hanya fokus pada penjaminan KUR, tetapi juga memperkuat dukungannya terhadap modernisasi pertanian melalui penjaminan kredit usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan). Skema ini memungkinkan petani mendapatkan pembiayaan investasi untuk pembelian alat dan mesin pertanian dengan subsidi bunga dari pemerintah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, serta menekan biaya operasional.

Hingga Agustus 2025, volume penjaminan kredit usaha Alsintan tercatat mencapai Rp 45,66 miliar. Melalui program ini, petani diharapkan mampu mempersingkat waktu produksi, menekan biaya operasional, serta meningkatkan mutu hasil panen. Modernisasi pertanian menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan nasional, dan Jamkrindo berperan aktif dalam memfasilitasi akses pembiayaan bagi petani untuk mengadopsi teknologi pertanian yang lebih modern.

"Modernisasi pertanian adalah kunci untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Melalui penjaminan kredit usaha Alsintan, kami membantu petani agar dapat mengakses pembiayaan untuk alat dan mesin pertanian yang lebih modern sehingga produktivitas meningkat, biaya produksi dapat ditekan, dan hasil panen menjadi lebih berkualitas," kata Krisna.

Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, Jamkrindo memiliki peran strategis dalam menjembatani UMKM yang feasible untuk memperoleh akses pembiayaan kepada lembaga keuangan. Layanan penjaminan yang diberikan oleh Jamkrindo memberikan keyakinan kepada lembaga keuangan untuk menyalurkan kredit kepada UMKM, karena risiko kredit telah diminimalisir oleh Jamkrindo.

Krisna juga menambahkan bahwa Jamkrindo akan terus memperluas akses pembiayaan bagi UMKM dan koperasi di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Penjaminan KUR dan Kredit Alsintan terhadap Sektor Pertanian

Penyaluran penjaminan KUR dan kredit Alsintan oleh Jamkrindo memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan. Beberapa dampak positif yang dapat diidentifikasi antara lain:

  1. Peningkatan Akses Pembiayaan bagi UMKM: Penjaminan KUR membantu UMKM yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan untuk memperoleh pinjaman dengan bunga rendah. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan usaha, meningkatkan produksi, dan memperluas pasar.

  2. Peningkatan Produktivitas Pertanian: Kredit Alsintan memungkinkan petani untuk membeli alat dan mesin pertanian yang lebih modern dan efisien. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi biaya operasional, dan mempersingkat waktu produksi.

  3. Peningkatan Kualitas Hasil Panen: Penggunaan alat dan mesin pertanian yang modern juga dapat meningkatkan kualitas hasil panen. Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar domestik dan internasional.

  4. Peningkatan Kesejahteraan Petani: Dengan meningkatnya produktivitas dan kualitas hasil panen, pendapatan petani juga akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.

  5. Penguatan Ketahanan Pangan Nasional: Dengan mendukung sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan, Jamkrindo berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan nasional. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial negara.

Strategi Jamkrindo dalam Mendukung Sektor Pertanian

Untuk mencapai tujuan-tujuannya dalam mendukung sektor pertanian, Jamkrindo menerapkan berbagai strategi, antara lain:

  1. Kerjasama dengan Lembaga Keuangan: Jamkrindo menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, untuk memperluas jangkauan penjaminan KUR dan kredit Alsintan.

  2. Sosialisasi dan Edukasi: Jamkrindo melakukan sosialisasi dan edukasi kepada UMKM dan petani mengenai manfaat penjaminan KUR dan kredit Alsintan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang produk dan layanan Jamkrindo.

  3. Pengembangan Produk dan Layanan: Jamkrindo terus mengembangkan produk dan layanan penjaminan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM dan petani. Hal ini termasuk penyesuaian persyaratan dan proses pengajuan penjaminan.

  4. Peningkatan Kapasitas SDM: Jamkrindo meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang penjaminan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan mempercepat proses pengajuan penjaminan.

  5. Penggunaan Teknologi: Jamkrindo memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Hal ini termasuk pengembangan sistem informasi penjaminan yang terintegrasi.

Tantangan dan Peluang dalam Mendukung Sektor Pertanian

Meskipun memiliki potensi yang besar, sektor pertanian juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

  1. Akses Terbatas terhadap Pembiayaan: UMKM dan petani seringkali kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan karena berbagai faktor, seperti kurangnya agunan dan riwayat kredit yang buruk.

  2. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi produktivitas pertanian, seperti kekeringan, banjir, dan serangan hama penyakit.

  3. Infrastruktur yang Kurang Memadai: Infrastruktur yang kurang memadai, seperti jalan, irigasi, dan listrik, dapat menghambat pengembangan sektor pertanian.

  4. Keterbatasan Teknologi: Keterbatasan teknologi dapat menghambat peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen.

  5. Fluktuasi Harga Komoditas: Fluktuasi harga komoditas dapat mempengaruhi pendapatan petani dan keberlanjutan usaha pertanian.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat juga berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pertanian, antara lain:

  1. Permintaan Pangan yang Meningkat: Populasi dunia yang terus bertambah akan meningkatkan permintaan pangan, sehingga sektor pertanian memiliki potensi pasar yang besar.

  2. Potensi Sumber Daya Alam yang Melimpah: Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah untuk mengembangkan sektor pertanian, seperti lahan yang subur, iklim yang mendukung, dan sumber air yang cukup.

  3. Perkembangan Teknologi: Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hasil panen.

  4. Dukungan Pemerintah: Pemerintah memberikan dukungan yang besar terhadap sektor pertanian melalui berbagai program dan kebijakan, seperti KUR, subsidi pupuk, dan pembangunan infrastruktur.

  5. Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Pangan: Kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan semakin meningkat, sehingga produk pertanian yang berkualitas dan berkelanjutan semakin diminati.

Peran Jamkrindo dalam Menghadapi Tantangan dan Memanfaatkan Peluang

Jamkrindo memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam mengembangkan sektor pertanian. Melalui layanan penjaminan KUR dan kredit Alsintan, Jamkrindo membantu UMKM dan petani untuk mengatasi kendala akses pembiayaan. Selain itu, Jamkrindo juga dapat berperan dalam:

  1. Mendorong Adopsi Teknologi: Jamkrindo dapat mendorong adopsi teknologi di sektor pertanian dengan memberikan penjaminan kredit untuk pembelian alat dan mesin pertanian yang modern.

  2. Mendukung Pertanian Berkelanjutan: Jamkrindo dapat mendukung pertanian berkelanjutan dengan memberikan penjaminan kredit untuk usaha pertanian yang ramah lingkungan.

  3. Meningkatkan Literasi Keuangan: Jamkrindo dapat meningkatkan literasi keuangan UMKM dan petani dengan memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan yang baik.

  4. Memfasilitasi Akses Pasar: Jamkrindo dapat memfasilitasi akses pasar bagi produk pertanian dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti distributor dan retailer.

  5. Mengembangkan Kemitraan: Jamkrindo dapat mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi petani, untuk mendukung pengembangan sektor pertanian.

Dengan peran aktifnya, Jamkrindo diharapkan dapat terus berkontribusi dalam penguatan ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :