Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kembali menjadi sorotan publik setelah menjalani operasi pengangkatan lesi kanker kulit. Prosedur yang dipilih kali ini adalah operasi Mohs, sebuah teknik bedah yang dikenal karena ketelitiannya dalam mengangkat sel kanker sekaligus meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya. Kabar ini muncul beberapa bulan setelah Biden didiagnosis mengidap kanker prostat, menambah daftar panjang tantangan kesehatan yang dihadapi oleh tokoh politik berusia 81 tahun ini.
Informasi mengenai operasi Mohs yang dijalani Biden pertama kali mencuat melalui laporan dari berbagai media, termasuk CNN. Juru bicara Biden, Kelly Scully, memilih untuk tidak memberikan detail spesifik mengenai kapan tepatnya operasi tersebut dilakukan. Namun, kemunculan video yang memperlihatkan bekas luka di dahi Biden memicu spekulasi dan rasa ingin tahu publik. Bekas luka tersebut menjadi petunjuk visual yang mengkonfirmasi bahwa Biden memang telah menjalani prosedur medis di area tersebut.
Operasi Mohs, yang juga dikenal sebagai mikrografi Mohs, adalah teknik bedah khusus yang digunakan untuk mengangkat kanker kulit dengan tingkat akurasi yang tinggi. Prosedur ini melibatkan pengangkatan lapisan tipis kulit yang mengandung sel kanker, diikuti dengan pemeriksaan mikroskopis langsung terhadap jaringan yang telah diangkat. Dokter bedah akan memeriksa tepi jaringan tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada sel kanker yang tersisa. Jika masih ditemukan sel kanker, lapisan kulit tambahan akan diangkat dan diperiksa kembali. Proses ini diulang hingga semua sel kanker berhasil diangkat, dan hanya jaringan sehat yang tersisa.
Keunggulan utama dari operasi Mohs adalah kemampuannya untuk meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitar area kanker. Hal ini sangat penting, terutama jika kanker terletak di area yang sensitif atau penting secara kosmetik, seperti wajah, tangan, atau alat kelamin. Operasi Mohs juga efektif untuk mengobati kanker kulit yang kambuh setelah perawatan sebelumnya, atau kanker yang tumbuh dengan cepat. Tingkat keberhasilan operasi Mohs sangat tinggi, bahkan untuk kasus kanker kulit yang kompleks sekalipun.
Pada tahun 2023, Biden juga pernah menjalani operasi pengangkatan lesi di dadanya. Hasil pemeriksaan patologi menunjukkan bahwa lesi tersebut adalah karsinoma sel basal (KSB), jenis kanker kulit yang paling umum. Dokter Kevin O’Connor, yang saat itu menjabat sebagai dokter kepresidenan di Gedung Putih, menyatakan bahwa kondisi Biden telah ditangani dengan tepat dan seluruh jaringan kanker telah berhasil diangkat. O’Connor juga menekankan pentingnya pengawasan dermatologis berkelanjutan untuk memastikan tidak ada kekambuhan.
Diagnosis kanker prostat yang diumumkan baru-baru ini menambah beban kesehatan yang harus ditanggung oleh Biden. Kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat, organ kecil berbentuk kenari yang terletak di bawah kandung kemih pada pria. Meskipun kanker prostat seringkali tumbuh lambat dan tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, beberapa jenis kanker prostat dapat tumbuh dengan agresif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Biden mengungkapkan bahwa kanker prostat yang dideritanya belum bermetastasis ke organ lain, melainkan masih terbatas pada tulang. Ia juga menyatakan optimisme dan keyakinannya untuk dapat mengatasi penyakit ini. "Harapannya kita bisa mengalahkan ini (kanker prostat)," kata Biden kepada CNN. "Ini bukan di organ mana pun, melainkan di dalam. Tulang saya kuat, belum menembus. Jadi, saya merasa baik-baik saja," sambungnya.
Riwayat kesehatan keluarga Biden juga diwarnai oleh perjuangan melawan kanker. Putra Biden, Beau, meninggal dunia karena tumor otak pada tahun 2015. Istrinya, Jill Biden, juga pernah menjalani operasi pengangkatan dua lesi kanker. Pengalaman pribadi ini membuat Biden sangat memahami dampak emosional dan fisik yang ditimbulkan oleh penyakit kanker, tidak hanya bagi penderita, tetapi juga bagi keluarga dan orang-orang terdekat.
"Kanker menyentuh kita semua. Seperti banyak dari kalian, Jill dan saya telah belajar bahwa kita paling kuat di tempat-tempat yang hancur," tulis Biden di media sosial beberapa waktu lalu. Pernyataan ini mencerminkan ketabahan dan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas Biden dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Operasi Mohs yang dijalani Biden dan diagnosis kanker prostat yang ia terima menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker. Pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan kulit dan skrining kanker prostat, dapat membantu mendeteksi penyakit pada tahap awal, ketika pengobatan lebih efektif dan peluang kesembuhan lebih tinggi. Gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, dan menghindari paparan sinar matahari berlebihan, juga dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker.
Kisah Joe Biden yang berjuang melawan kanker juga memberikan harapan dan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia yang menghadapi tantangan serupa. Keteguhan hati, optimisme, dan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat dapat menjadi kekuatan yang luar biasa dalam melawan penyakit ini. Biden telah menunjukkan kepada kita bahwa meskipun dihadapkan pada kesulitan yang berat, kita tetap dapat menjalani hidup dengan penuh semangat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Selain aspek medis dan emosional, kisah kesehatan Joe Biden juga memiliki dimensi politik yang tidak dapat diabaikan. Sebagai mantan presiden dan tokoh senior dalam Partai Demokrat, kondisi kesehatan Biden menjadi perhatian publik dan media. Kesehatan seorang pemimpin negara seringkali menjadi faktor penting dalam menentukan kemampuannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif.
Meskipun Biden telah menunjukkan ketahanan dan semangat yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan, isu usia dan kesehatan tetap menjadi sorotan, terutama menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan datang. Para pendukung Biden menekankan pengalaman dan kebijaksanaannya sebagai aset berharga, sementara para kritikus mempertanyakan kemampuannya untuk memimpin negara di usia senja.
Terlepas dari perdebatan politik yang mungkin muncul, kisah Joe Biden adalah kisah tentang ketabahan, harapan, dan perjuangan melawan penyakit. Ia adalah seorang tokoh publik yang berani berbagi pengalaman pribadinya dengan dunia, dan dengan demikian, memberikan inspirasi dan dukungan bagi jutaan orang yang menghadapi tantangan kesehatan yang serupa. Operasi Mohs yang ia jalani dan diagnosis kanker prostat yang ia terima menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan, melakukan deteksi dini, dan memberikan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang melawan penyakit. Semoga Joe Biden senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.