KAI Tingkatkan Aksesibilitas dan Keamanan: Penyeberangan Pelican Crossing Hadir di Stasiun Cikini, Pagar Pembatas Dibuka

  • Maskobus
  • Sep 15, 2025

PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi membuka fasilitas penyeberangan pejalan kaki berlampu lalu lintas, yang dikenal sebagai pelican crossing, di sisi timur Stasiun Cikini. Inisiatif ini, yang mulai diimplementasikan pada Senin, 15 September, menandai langkah signifikan dalam meningkatkan aksesibilitas dan keselamatan bagi para pengguna commuter line yang setiap hari memadati stasiun tersebut.

Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Iwan Kurniawan, menjelaskan bahwa pembukaan pelican crossing ini bertujuan untuk memfasilitasi mobilitas para penumpang commuter line saat mereka menyeberang jalan dan memasuki area stasiun. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan para pejalan kaki dapat menyeberang dengan lebih aman dan teratur, mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan menciptakan lingkungan stasiun yang lebih nyaman bagi semua pihak.

Uji coba penerapan pelican crossing dan pembukaan pagar pada akses masuk stasiun ini disesuaikan dengan jam operasional commuter line, yaitu dari pukul 05.00 hingga 24.00 WIB. Hal ini memastikan bahwa fasilitas tersebut tersedia selama jam-jam sibuk ketika volume penumpang paling tinggi, sehingga memberikan manfaat maksimal bagi para pengguna transportasi publik.

Selain menyiapkan pelican crossing dengan lampu lalu lintas pengaman, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengerahkan petugas Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memastikan mobilitas masyarakat berjalan dengan aman dan lancar. Kehadiran petugas ini bertujuan untuk memberikan pengawasan dan bantuan kepada para pejalan kaki, serta menegakkan aturan lalu lintas agar tercipta ketertiban dan keamanan di sekitar area stasiun.

KAI Tingkatkan Aksesibilitas dan Keamanan: Penyeberangan Pelican Crossing Hadir di Stasiun Cikini, Pagar Pembatas Dibuka

Pagar pembatas pejalan kaki di Stasiun Cikini telah dibuka sejak Minggu, 14 September, sebagai persiapan untuk implementasi pelican crossing. Pembukaan pagar ini memungkinkan para pejalan kaki untuk mengakses fasilitas penyeberangan dengan lebih mudah, tanpa harus melompati pagar atau mencari jalan alternatif yang tidak aman.

Iwan Kurniawan mengimbau kepada seluruh pengguna kendaraan yang melintasi sisi timur Stasiun Cikini untuk mematuhi rambu lalu lintas dan mengutamakan keselamatan. Ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan fasilitas pelican crossing ini secara tertib, serta menjaga kebersihan dan kenyamanan di area stasiun.

"Mari kita menjaga ketertiban dan kenyamanan di Stasiun Cikini dengan memperhatikan keselamatan diri. Harap berhati-hati saat melintas di pelican crossing yang telah disediakan," ujarnya.

Sebelumnya, PT KAI Daop 1 Jakarta bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah melakukan upaya peningkatan keamanan dengan meninggikan pagar pedestrian di Stasiun Cikini. Tinggi pagar yang semula 1 meter ditingkatkan menjadi 1,7 meter, dengan tujuan untuk mencegah penumpang kembali melompati pagar dan membahayakan diri sendiri serta orang lain.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa peningkatan tinggi pagar ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di seluruh stasiun yang berada di wilayah Daop 1 Jakarta.

Inisiatif pembukaan pelican crossing di Stasiun Cikini merupakan hasil kolaborasi antara PT KAI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi publik dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi para pengguna.

Latar Belakang dan Urgensi Peningkatan Aksesibilitas di Stasiun Cikini

Stasiun Cikini merupakan salah satu stasiun commuter line yang strategis di Jakarta Pusat, melayani ribuan penumpang setiap harinya. Lokasinya yang berada di kawasan padat penduduk dan dekat dengan berbagai fasilitas publik, seperti sekolah, perkantoran, dan pusat perbelanjaan, menjadikan stasiun ini sebagai titik transit penting bagi masyarakat.

Namun, kepadatan penumpang yang tinggi seringkali menyebabkan masalah aksesibilitas dan keselamatan di sekitar stasiun. Para pejalan kaki seringkali kesulitan untuk menyeberang jalan dengan aman, terutama saat jam-jam sibuk ketika lalu lintas sangat padat. Kondisi ini diperparah dengan adanya pagar pembatas yang memaksa sebagian penumpang untuk melompati pagar atau mencari jalan alternatif yang tidak aman.

Melihat kondisi tersebut, PT KAI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berinisiatif untuk mencari solusi yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan keselamatan bagi para pejalan kaki di Stasiun Cikini. Salah satu solusi yang dianggap paling efektif adalah dengan membangun pelican crossing, yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas dan petugas pengawas untuk memastikan para pejalan kaki dapat menyeberang dengan aman dan teratur.

Manfaat dan Dampak Positif dari Pelican Crossing di Stasiun Cikini

Kehadiran pelican crossing di Stasiun Cikini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat dan dampak positif bagi para pengguna transportasi publik dan masyarakat sekitar, antara lain:

  1. Meningkatkan Keselamatan Pejalan Kaki: Dengan adanya lampu lalu lintas dan petugas pengawas, para pejalan kaki dapat menyeberang jalan dengan lebih aman dan teratur, mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
  2. Memfasilitasi Mobilitas Penumpang: Pelican crossing memudahkan para penumpang commuter line untuk menyeberang jalan dan memasuki area stasiun, terutama saat jam-jam sibuk ketika volume penumpang sangat tinggi.
  3. Menciptakan Lingkungan Stasiun yang Lebih Nyaman: Dengan adanya fasilitas penyeberangan yang aman dan teratur, lingkungan stasiun menjadi lebih nyaman dan tertib, sehingga meningkatkan pengalaman para pengguna transportasi publik.
  4. Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas: Pelican crossing membantu mengatur arus lalu lintas di sekitar stasiun, sehingga dapat mengurangi kemacetan yang sering terjadi akibat aktivitas penyeberangan pejalan kaki yang tidak teratur.
  5. Meningkatkan Citra Transportasi Publik: Inisiatif ini menunjukkan komitmen PT KAI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi publik, sehingga dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Tantangan dan Upaya Mitigasi

Meskipun pelican crossing di Stasiun Cikini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, implementasinya juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  1. Perilaku Pengguna Jalan: Keberhasilan pelican crossing sangat bergantung pada perilaku pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor. Jika pengguna jalan tidak mematuhi rambu lalu lintas dan aturan yang berlaku, maka pelican crossing tidak akan efektif dalam meningkatkan keselamatan.
  2. Potensi Kemacetan: Pelican crossing dapat menyebabkan kemacetan jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengaturan waktu lampu lalu lintas yang tepat, serta penempatan petugas pengawas yang memadai untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
  3. Perawatan dan Pemeliharaan: Pelican crossing perlu dirawat dan dipelihara secara rutin agar tetap berfungsi dengan baik. Lampu lalu lintas harus diperiksa secara berkala, dan marka jalan harus diperbarui jika sudah mulai pudar.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, PT KAI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya mitigasi, antara lain:

  1. Sosialisasi dan Edukasi: Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi rambu lalu lintas dan menggunakan pelican crossing dengan tertib.
  2. Pengaturan Waktu Lampu Lalu Lintas: Melakukan pengaturan waktu lampu lalu lintas yang tepat, berdasarkan hasil analisis volume lalu lintas dan karakteristik penyeberangan pejalan kaki.
  3. Penempatan Petugas Pengawas: Menempatkan petugas pengawas yang memadai di sekitar pelican crossing untuk memberikan pengawasan dan bantuan kepada para pejalan kaki, serta menegakkan aturan lalu lintas.
  4. Perawatan dan Pemeliharaan Rutin: Melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin terhadap pelican crossing, termasuk pemeriksaan lampu lalu lintas, pembaruan marka jalan, dan perbaikan kerusakan lainnya.

Kesimpulan

Pembukaan pelican crossing di Stasiun Cikini merupakan langkah positif dalam meningkatkan aksesibilitas dan keselamatan bagi para pengguna commuter line dan masyarakat sekitar. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan para pejalan kaki dapat menyeberang jalan dengan lebih aman dan teratur, mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas, dan menciptakan lingkungan stasiun yang lebih nyaman dan tertib.

Keberhasilan pelican crossing sangat bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh pengguna jalan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di Stasiun Cikini, dengan mematuhi rambu lalu lintas, menggunakan pelican crossing dengan tertib, dan saling menghormati sesama pengguna jalan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :