Sejumlah peristiwa mewarnai Kalimantan Barat selama sepekan terakhir, mulai dari kasus pencabulan anak di bawah umur oleh paman tiri, aksi premanisme juru parkir liar, hingga insiden kebakaran akibat kelalaian saat mengisi bahan bakar. Berikut rangkuman peristiwa yang terjadi:
1. Paman Tiri di Pontianak Tega Cabuli Keponakan Berusia 4 Tahun, Korban Tertular Gonore
Kasus pencabulan anak kembali mencoreng wajah Kalimantan Barat. Seorang paman tiri di Pontianak tega mencabuli keponakannya yang baru berusia 4 tahun. Lebih mirisnya lagi, akibat perbuatan bejat pelaku, korban mengalami infeksi kelamin serius, yakni gonore.
Modus pelaku terbilang licik. Ia mengiming-imingi korban dengan handphone dan film kartun Minion untuk melancarkan aksinya. Kombes Pol Raswin Bachtiar Sirait, Dirkrimum Polda Kalbar, mengungkapkan bahwa pelaku membuka celana korban dan melakukan tindakan cabul. Korban menangis kesakitan dan mengalami sakit kelamin berupa gonore atau kencing nanah.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap anak-anak, terutama dari orang-orang terdekat. Orang tua dan keluarga harus lebih waspada dan memberikan edukasi dini tentang sentuhan yang aman dan tidak aman kepada anak-anak. Aparat kepolisian juga diharapkan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku agar memberikan efek jera dan mencegah kasus serupa terulang kembali.
2. Pontianak Utara Memanas: Tak Terima Ditegur Saat Menelepon, Pria Kehilangan Jari Akibat Pertikaian
Sebuah pertikaian di Jalan Khatulistiwa, Gang Usaha Bersama, Pontianak Utara, berakhir tragis. DY (42) harus kehilangan jari tengah sebelah kanan akibat terlibat perkelahian dengan IN (48) dan SP (34). Kedua pelaku menggunakan senjata tajam jenis parang dan samurai dalam insiden yang terjadi pada Sabtu, 16 Agustus 2025, sekitar pukul 16.30 WIB.
Kasi Humas Polresta Pontianak, AKP Wagitri, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban menegur pelaku yang sedang menelepon. Pelaku tidak terima ditegur dan terjadilah cekcok yang berujung pada perkelahian. Akibatnya, jari tengah korban putus akibat sabetan senjata tajam.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga emosi dan menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Komunikasi yang baik dan kepala dingin dapat mencegah terjadinya konflik yang berujung pada kerugian fisik dan psikis. Pihak kepolisian diharapkan mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku agar menjadi pelajaran bagi masyarakat.
3. Viral dan Ditangkap: Juru Parkir Liar di Pontianak Tendang Motor Warga
Aksi premanisme juru parkir liar kembali meresahkan masyarakat Pontianak. Seorang juru parkir liar terekam kamera menendang motor warga di Jalan Merdeka, depan kawasan Kampus Widhia Dharma. Video tersebut kemudian viral di media sosial dan memicu kemarahan publik.
Tim Patroli gabungan Polda Kalbar bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut. Pada 14 Agustus 2025, sekitar pukul 10.30 WIB, pelaku berhasil diamankan. Panit Siturjawali III, AIPTU Sumardi, mengungkapkan bahwa pelaku berinisial BO diamankan karena melakukan pengancaman dan membawa senjata tajam jenis pisau.
Selain menendang motor warga, pelaku juga diduga melakukan pengancaman terhadap seorang warga berinisial GI. Saat dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan di lokasi kejadian, tim patroli menemukan sebilah pisau dan tongkat besi. Kasus ini menjadi bukti bahwa aparat kepolisian tidak akan mentolerir aksi premanisme dan akan menindak tegas para pelaku yang meresahkan masyarakat.
4. Sambas Gempar: Motor Terbakar Akibat Merokok Saat Isi Bensin di Jentawai
Sebuah insiden kebakaran terjadi di Sentabang, Jawai, Sambas. Satu unit sepeda motor hangus terbakar akibat kelalaian saat mengisi bahan bakar. Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diunggah di akun instagram @beritesambas.
Dalam keterangan video tersebut, disebutkan bahwa motor terbakar akibat pemiliknya menyalakan rokok saat mengisi bensin. Api dengan cepat menyambar dan membakar seluruh bagian motor. Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya merokok di dekat bahan bakar yang mudah terbakar.
Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan keselamatan saat berada di SPBU. Jangan merokok, menggunakan telepon seluler, atau melakukan aktivitas lain yang dapat memicu percikan api. Keselamatan diri sendiri dan orang lain harus menjadi prioritas utama.
5. Sungai Tercemar di Kapuas Hulu, Warga Kibar Bendera Setengah Tiang, Wagub Imbau Pembenahan Tata Ruang
Pencemaran lingkungan kembali menjadi sorotan di Kalimantan Barat. Warga Dusun Tanjung Keliling dan Dusun Sayur, Kabupaten Kapuas Hulu, mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk protes atas pencemaran Sungai Seberuang akibat aktivitas ilegal. Aksi ini viral di media sosial dan menarik perhatian berbagai pihak.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, mengimbau pemerintah daerah untuk segera membenahi tata ruang. Ia meminta bupati dan wali kota di seluruh Kalimantan Barat untuk merevisi tata ruang dan mengeluarkan lahan-lahan masyarakat atau pemukiman yang berada di kawasan yang rawan pencemaran.
Krisantus juga menekankan pentingnya membuat Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) agar warga bisa secara legal menambang tanpa harus merugikan negara dan merusak lingkungan. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan dan melindungi hak-hak masyarakat.
Analisis dan Dampak:
Rangkaian peristiwa yang terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat menunjukkan berbagai permasalahan yang masih dihadapi oleh masyarakat, mulai dari masalah kriminalitas, premanisme, hingga masalah lingkungan. Kasus pencabulan anak menjadi alarm bagi orang tua dan keluarga untuk lebih waspada dan memberikan perlindungan maksimal kepada anak-anak. Aksi premanisme juru parkir liar menunjukkan masih adanya oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat. Insiden kebakaran akibat kelalaian saat mengisi bahan bakar menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan. Sementara itu, pencemaran lingkungan di Kapuas Hulu menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap masalah lingkungan dan perlindungan hak-hak masyarakat.
Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis dan komprehensif untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Peningkatan pengawasan, penegakan hukum yang tegas, serta edukasi kepada masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan Kalimantan Barat yang aman, nyaman, dan lestari. Selain itu, peran serta aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan saling menjaga.
Rekomendasi:
- Peningkatan Pengawasan dan Patroli: Aparat kepolisian perlu meningkatkan pengawasan dan patroli di wilayah-wilayah rawan kriminalitas dan premanisme.
- Penegakan Hukum yang Tegas: Pelaku tindak kriminalitas dan premanisme harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
- Edukasi Masyarakat: Pemerintah daerah perlu meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan, kewaspadaan, dan perlindungan lingkungan.
- Revisi Tata Ruang: Pemerintah daerah perlu segera merevisi tata ruang dan mengeluarkan lahan-lahan masyarakat yang berada di kawasan rawan pencemaran.
- Pembentukan WPR: Pemerintah daerah perlu segera membentuk Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) agar warga bisa secara legal menambang tanpa harus merugikan negara dan merusak lingkungan.
- Peran Serta Masyarakat: Masyarakat perlu aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kelestarian lingkungan.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan komprehensif, diharapkan Kalimantan Barat dapat menjadi daerah yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.