Kapolda dan Wakapolda Banten Naik Pangkat, Polda Janji Pelayanan Presisi.

  • Maskobus
  • Sep 13, 2025

Polda Banten memasuki babak baru dengan kenaikan pangkat pimpinan tertinggi, sebuah momentum yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kapolda Banten, yang sebelumnya menjabat sebagai Brigadir Jenderal (Brigjen) Hengki, kini resmi menyandang pangkat Inspektur Jenderal (Irjen). Sementara itu, Wakapolda Banten, yang sebelumnya berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes) Hendra Wirawan, kini menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen). Kenaikan pangkat ini bukan sekadar perubahan formalitas, melainkan sebuah simbol kepercayaan dan harapan baru bagi seluruh jajaran kepolisian di wilayah Banten.

Kenaikan pangkat ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Kapolri Nomor: 2632/IX/KEP./2025, sebuah dokumen resmi yang menggarisbawahi pengakuan atas dedikasi, loyalitas, dan kinerja luar biasa yang telah ditunjukkan oleh Kapolda dan Wakapolda Banten. Dalam konteks organisasi kepolisian, kenaikan pangkat merupakan sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada anggota yang telah menunjukkan kinerja yang melampaui ekspektasi dan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lebih dari sekadar pengakuan individu, kenaikan pangkat ini juga mencerminkan apresiasi terhadap kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran Polda Banten dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto, menyampaikan bahwa kenaikan pangkat ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi bagi Kapolda dan Wakapolda, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi seluruh jajaran Polda Banten. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan pangkat ini dilihat sebagai sebuah pencapaian kolektif, sebuah hasil dari kerja sama dan sinergi yang baik di antara seluruh anggota kepolisian di wilayah Banten. Kombes Didik juga menekankan bahwa kenaikan pangkat ini menjadi motivasi bagi seluruh personel Polda Banten untuk terus memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan adanya pimpinan yang lebih tinggi jabatannya, diharapkan seluruh anggota kepolisian dapat terinspirasi untuk meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.

Didik menegaskan bahwa dengan kenaikan pangkat ini, jajaran Polda Banten semakin solid, profesional, serta meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan yang presisi kepada masyarakat. Konsep "pelayanan yang presisi" menjadi fokus utama dalam peningkatan kinerja Polda Banten. Pelayanan yang presisi mengacu pada pelayanan yang cepat, tepat, akurat, humanis, dan transparan. Hal ini berarti bahwa setiap anggota kepolisian harus mampu memberikan respon yang cepat terhadap laporan masyarakat, memberikan solusi yang tepat terhadap masalah yang dihadapi masyarakat, memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, serta memberikan pelayanan dengan sikap yang humanis dan penuh empati. Selain itu, pelayanan yang presisi juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap tindakan kepolisian, sehingga masyarakat dapat memahami dan mempercayai kinerja kepolisian.

Lebih lanjut, Didik berharap bahwa amanah baru yang diterima oleh Kapolda dan Wakapolda ini semakin memperkuat komitmen Polda Banten dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta mendukung penuh program prioritas Kapolri demi terwujudnya Polri yang semakin dicintai masyarakat. Program prioritas Kapolri mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, modernisasi peralatan dan teknologi kepolisian, hingga peningkatan kerjasama dengan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan adanya komitmen yang kuat dari Kapolda dan Wakapolda, diharapkan Polda Banten dapat menjadi contoh bagi kepolisian di wilayah lain dalam mewujudkan Polri yang semakin profesional, modern, dan terpercaya.

Kapolda dan Wakapolda Banten Naik Pangkat, Polda Janji Pelayanan Presisi.

Kenaikan pangkat Kapolda dan Wakapolda Banten ini juga menjadi momentum penting untuk merefleksikan tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Polda Banten dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Banten merupakan wilayah yang memiliki karakteristik yang unik dan kompleks, dengan berbagai potensi kerawanan yang perlu diantisipasi dan ditangani secara serius. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh Polda Banten antara lain adalah masalah kejahatan konvensional, seperti pencurian, perampokan, dan kekerasan, serta masalah kejahatan transnasional, seperti narkoba, perdagangan manusia, dan terorisme. Selain itu, Polda Banten juga perlu menghadapi tantangan terkait dengan konflik sosial, seperti konflik antar kelompok masyarakat, konflik agraria, dan konflik terkait dengan isu-isu agama dan etnis.

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, Polda Banten perlu meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam berbagai bidang, mulai dari bidang intelijen, bidang operasional, bidang pembinaan, hingga bidang pengawasan. Dalam bidang intelijen, Polda Banten perlu meningkatkan kemampuan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang akurat dan relevan, sehingga dapat mendeteksi dini potensi kerawanan dan mencegah terjadinya gangguan keamanan. Dalam bidang operasional, Polda Banten perlu meningkatkan kemampuan dalam melakukan penegakan hukum yang tegas dan profesional, serta meningkatkan kemampuan dalam melakukan patroli dan pengamanan wilayah. Dalam bidang pembinaan, Polda Banten perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan anggota kepolisian. Dalam bidang pengawasan, Polda Banten perlu meningkatkan pengawasan internal terhadap kinerja anggota kepolisian, serta meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dalam melakukan pengawasan eksternal.

Selain itu, Polda Banten juga perlu memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Salah satu peluang yang ada adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan memanfaatkan TIK, Polda Banten dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai bidang, mulai dari bidang pelayanan publik, bidang penegakan hukum, hingga bidang manajemen internal. Contohnya, Polda Banten dapat mengembangkan aplikasi berbasis mobile yang memudahkan masyarakat untuk melaporkan kejadian kriminal, mengajukan permohonan perizinan, atau mengakses informasi terkait dengan kepolisian. Selain itu, Polda Banten juga dapat memanfaatkan media sosial untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat, serta untuk menyebarkan informasi terkait dengan program-program kepolisian.

Peningkatan kerjasama dengan masyarakat juga menjadi kunci penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Banten. Polda Banten perlu membangun hubungan yang harmonis dan saling percaya dengan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi masyarakat sipil, serta media massa. Dengan adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat, Polda Banten dapat memperoleh informasi yang akurat dan relevan, serta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Contohnya, Polda Banten dapat membentuk forum kemitraan polisi dan masyarakat (FKPM) di setiap desa atau kelurahan, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah-masalah keamanan dan ketertiban yang ada di lingkungannya.

Kenaikan pangkat Kapolda dan Wakapolda Banten ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk melakukan perubahan yang positif dan berkelanjutan di lingkungan Polda Banten. Perubahan ini tidak hanya terbatas pada peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan, tetapi juga mencakup perubahan mindset dan budaya kerja di kalangan anggota kepolisian. Polda Banten perlu membangun budaya kerja yang profesional, modern, dan humanis, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan integritas. Dengan adanya budaya kerja yang positif, diharapkan Polda Banten dapat menjadi institusi yang semakin dipercaya dan dicintai oleh masyarakat.

Ke depan, Polda Banten diharapkan dapat terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Polda Banten perlu terus belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman dari kepolisian di wilayah lain, serta perlu terus mengembangkan kemampuan dan kapasitasnya dalam berbagai bidang. Dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran kepolisian, serta dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah, diharapkan Polda Banten dapat menjadi contoh bagi kepolisian di wilayah lain dalam mewujudkan Polri yang semakin profesional, modern, dan terpercaya. Kenaikan pangkat Kapolda dan Wakapolda Banten adalah awal dari sebuah perjalanan panjang menuju Polri yang lebih baik, lebih dekat dengan masyarakat, dan lebih mampu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Banten.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :