Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk senantiasa waspada dan tidak mudah terpancing oleh provokasi yang bertujuan memecah belah persatuan bangsa. Imbauan ini disampaikan dalam acara Doa Bersama dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang diselenggarakan di Polda Metro Jaya pada Minggu, 7 September 2025. Kapolri menekankan bahwa provokasi, terutama saat menyampaikan aspirasi di muka umum, hanya akan merugikan masyarakat secara keseluruhan dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Dalam sambutannya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk mengawal setiap aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk penyampaian pendapat di muka umum. Namun, ia juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mungkin menyusup dan memanfaatkan momentum tersebut untuk menyebarkan narasi yang memecah belah.
"Polri siap mengawal masyarakat yang hendak menyampaikan pendapatnya di muka umum. Namun, jangan sampai kegiatan tersebut diprovokasi sehingga kemudian menjadikan masyarakat kita yang rugi, pertumbuhan ekonomi menjadi terganggu," tegas Kapolri.
Kapolri menjelaskan bahwa jika masyarakat mudah terprovokasi, cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan sebagai fondasi utama bangsa.
"Kita tentunya masih ingat bagaimana kita sebagai bangsa yang besar ini pernah dijajah selama hampir kurang lebih 350 tahun dan itu terjadi karena kita yang besar ini kemudian dipecah belah, diadu domba dengan politik," ungkapnya, mengingatkan kembali sejarah kelam bangsa Indonesia akibat perpecahan.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan bahwa saat ini, tugas utama seluruh masyarakat Indonesia adalah bersatu padu untuk mewujudkan negara yang maju, berdaulat, dan sejahtera. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk merawat kemerdekaan yang telah diraih dengan susah payah, serta mengisi kemerdekaan tersebut dengan berbagai upaya nyata untuk mencapai cita-cita bangsa.
"Tugas kita sekarang adalah merawat kemerdekaan yang sudah kita raih berikut dengan mengisi apa yang bisa kita lakukan untuk betul-betul menjadi negara yang merdeka, negara yang berdaulat, negara yang rakyatnya bisa sejahtera," pungkas Kapolri.
Peringatan Kapolri ini sangat relevan dengan dinamika sosial politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Di era digital yang serba cepat dan terbuka, informasi hoax dan ujaran kebencian mudah menyebar dan berpotensi memprovokasi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Selain itu, Kapolri juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas ekonomi. Demonstrasi yang berujung pada kerusuhan dan anarkisme dapat mengganggu aktivitas ekonomi, merusak infrastruktur, dan menimbulkan ketakutan di kalangan investor. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dapat terhambat dan masyarakat yang paling dirugikan.
Imbauan Kapolri ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan toleransi, kerukunan, dan gotong royong antar masyarakat.
Dalam konteks ini, peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda sangat penting untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu meredam potensi konflik dan mempromosikan nilai-nilai perdamaian.
Selain itu, media massa juga memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi yang akurat dan berimbang. Media massa harus menghindari pemberitaan yang bersifat provokatif dan sensasional, serta lebih fokus pada pemberitaan yang konstruktif dan inspiratif.
Pemerintah juga perlu meningkatkan literasi digital masyarakat agar mereka lebih cerdas dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpancing oleh informasi hoax dan ujaran kebencian. Program-program pelatihan dan edukasi tentang literasi digital perlu diperluas dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan media massa, diharapkan bangsa Indonesia dapat semakin kuat dan bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan. Persatuan dan kesatuan adalah modal utama untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sebagai prasyarat utama untuk pembangunan nasional. Polri sebagai aparat penegak hukum memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
Untuk itu, Polri terus meningkatkan profesionalisme dan modernisasi organisasi. Polri juga memperkuat sinergi dengan TNI dan instansi terkait lainnya dalam menjaga keamanan negara. Selain itu, Polri juga aktif menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam menciptakan kamtibmas yang partisipatif.
Kapolri mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bagian dari solusi dalam menjaga kamtibmas. Masyarakat dapat berperan aktif dengan memberikan informasi kepada Polri tentang potensi gangguan kamtibmas, serta ikut serta dalam kegiatan-kegiatan pencegahan kejahatan.
Dengan kamtibmas yang terjaga, masyarakat dapat hidup dengan aman dan nyaman, serta dapat beraktivitas ekonomi dengan lancar. Investasi juga akan meningkat dan lapangan kerja akan tercipta. Pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Kapolri juga mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks dan dinamis. Selain tantangan internal seperti radikalisme, terorisme, dan intoleransi, Indonesia juga menghadapi tantangan eksternal seperti persaingan global dan perubahan iklim.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, bangsa Indonesia harus semakin solid dan bersatu. Perbedaan pendapat dan pandangan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun perbedaan tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk saling bermusuhan dan memecah belah persatuan.
Kapolri mengajak seluruh masyarakat untuk mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Dengan dialog dan musyawarah, solusi yang terbaik dapat ditemukan dan kepentingan semua pihak dapat diakomodasi.
Kapolri juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah ideologi bangsa yang menjadiLandasan utama persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, bangsa Indonesia akan semakin kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan. Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, berdaulat, dan sejahtera.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah tanggung jawab bersama seluruh bangsa. Setiap individu dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing.
Para pengusaha dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi. Para petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Para nelayan dapat menjaga kelestarian sumber daya laut. Para guru dapat mendidik generasi muda yang berkualitas. Para dokter dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Dan seterusnya.
Dengan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, pembangunan nasional akan berjalan lebih cepat dan efektif. Indonesia akan menjadi negara yang maju dan berdaya saing di tingkat global.
Kapolri juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Kerusakan lingkungan hidup dapat menimbulkan bencana alam yang merugikan masyarakat.
Oleh karena itu, Kapolri mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan menanam pohon. Dengan menjaga lingkungan hidup, kita turut berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup sambutannya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa dan berusaha agar bangsa Indonesia selalu diberikan kekuatan dan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ia berharap agar Indonesia selalu menjadi bangsa yang damai, sejahtera, dan berkeadilan.