Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan mendadak ke Markas Komando (Mako) Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya yang terletak di Kwitang, Jakarta Pusat. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan moral dan apresiasi terhadap personel Brimob yang telah berjibaku mempertahankan markas dari serangan brutal yang dilakukan oleh sekelompok demonstran anarkis.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolri menyampaikan rasa bangganya terhadap seluruh anggota Brimob yang telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme tinggi dalam menghadapi situasi yang sulit. "Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan-rekan Brimob yang dalam waktu empat hari terakhir ini telah berjuang tanpa lelah mempertahankan markas kita ini. Meskipun kita menghadapi berbagai macam aksi rusuh, saya bangga rekan-rekan bisa mempertahankan markas kebanggaan ini," ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan nada penuh semangat.
Kapolri juga memberikan penekanan khusus mengenai pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban markas komando. Beliau menegaskan bahwa markas Brimob adalah simbol negara dan kehormatan institusi Polri, sehingga tidak boleh sampai jebol atau dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Saya tegaskan, haram hukumnya markas kita sampai jebol. Kita harus mempertahankan markas ini sampai titik darah penghabisan," tegas Kapolri.
Lebih lanjut, Kapolri menjelaskan bahwa Polri sangat menghormati hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum, sebagaimana yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Namun, beliau juga menegaskan bahwa kebebasan berpendapat tersebut tidak boleh disalahgunakan untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis yang merugikan masyarakat dan negara.
"Kita menghormati kebebasan menyampaikan pendapat, tapi aksi-aksi yang berujung pada pembakaran, penjarahan, dan penyerangan terhadap aparat itu bukanlah bentuk penyampaian pendapat. Itu adalah tindakan kriminal yang harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Kapolri.
Kapolri juga mengungkapkan keprihatinannya atas aksi-aksi kekerasan yang terjadi selama demonstrasi berlangsung. Beliau mengatakan bahwa aksi-aksi tersebut tidak hanya merugikan materi, tetapi juga telah menyebabkan sejumlah orang terluka, termasuk aparat kepolisian. "Yang terjadi kemarin itu bukan menyampaikan pendapat, karena tidak ada orasi, mereka datang langsung menyerang, membakar, menjarah. Saya anggap itu pelanggaran pidana, karena telah membakar, menjarah hingga menyebabkan beberapa orang terluka," ungkap Kapolri dengan nada prihatin.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga memberikan arahan kepada seluruh jajaran Brimob untuk tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga keamanan markas komando. Beliau meminta agar personel Brimob selalu bertindak profesional dan proporsional dalam menghadapi setiap situasi yang terjadi. "Saya minta seluruh jajaran Brimob untuk tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Tapi ingat, kita harus selalu bertindak profesional dan proporsional," tegas Kapolri.
Kapolri juga mengingatkan kepada seluruh anggota Brimob mengenai pentingnya penggunaan kekuatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Beliau menjelaskan bahwa penggunaan kekuatan harus dilakukan secara bertahap, mulai dari ucapan verbal, penggunaan tongkat, gas air mata, peluru karet, hingga peluru tajam, dan hanya boleh dilakukan jika situasi benar-benar darurat dan mengancam keselamatan personel dan markas. "Penggunaan kekuatan harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Kita harus menghindari penggunaan kekuatan yang berlebihan. Tapi jika situasi benar-benar darurat dan mengancam keselamatan kita dan markas, maka kita tidak boleh ragu untuk bertindak tegas," jelas Kapolri.
Selain itu, Kapolri juga mengingatkan kepada seluruh anggota Brimob untuk bisa membedakan antara pengunjuk rasa yang asli dengan para perusuh. Beliau meminta agar personel Brimob tidak terpancing emosi dan tetap tenang dalam menghadapi provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Kita harus bisa membedakan antara pengunjuk rasa yang asli dengan para perusuh. Jangan terpancing emosi, tetap tenang, dan bertindak sesuai dengan prosedur yang berlaku," pesan Kapolri.
Di akhir arahannya, Kapolri kembali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh anggota Brimob atas dedikasi dan pengabdian yang telah mereka berikan. Beliau berharap agar seluruh anggota Brimob tetap semangat dan terus memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. "Jadi jangan ragu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih, terus semangat, Brigade! Salam untuk keluarga," tutup Kapolri dengan nada penuh semangat.
Kunjungan Kapolri ke Mako Brimob PMJ di Kwitang ini merupakan bentuk perhatian dan dukungan nyata dari pimpinan Polri terhadap personel yang berada di lapangan. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi anggota Brimob dalam menjalankan tugas-tugasnya, serta mempereratSolidaritas dan kebersamaan antar anggota Polri.
Selain memberikan dukungan moral, Kapolri juga memberikan bantuan logistik kepada Mako Brimob PMJ. Bantuan tersebut berupa perlengkapan keamanan, peralatan medis, dan kebutuhan dasar lainnya yang diperlukan oleh personel Brimob dalam menjalankan tugasnya. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban personel Brimob dan meningkatkan efektivitas mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kunjungan Kapolri ke Mako Brimob PMJ ini juga menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi terhadap strategi dan taktik pengamanan yang telah dilakukan selama ini. Kapolri meminta agar seluruh jajaran Polri melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap penanganan aksi demonstrasi yang terjadi, serta mencari solusi-solusi yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya aksi-aksi kekerasan di masa depan.
Kapolri juga menekankan pentingnya menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. Beliau meminta agar seluruh jajaran Polri meningkatkan upaya-upaya pendekatan kepada masyarakat, serta membangun dialog yang konstruktif dengan berbagai elemen masyarakat. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, diharapkan dapat tercipta hubungan yang harmonis antara Polri dan masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Kunjungan Kapolri ke Mako Brimob PMJ di Kwitang ini juga menjadi bukti komitmen Polri untuk terus meningkatkan profesionalisme dan modernisasi institusi. Kapolri terus mendorong agar seluruh jajaran Polri meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka, serta memanfaatkan teknologi modern dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan menjadi institusi yang profesional dan modern, Polri diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, serta menjaga keamanan dan ketertiban negara dengan lebih efektif.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa anggota Brimob yang bertugas di lapangan. Beliau mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi dari anggota Brimob, serta memberikan solusi-solusi yang konkret untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Dialog ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara pimpinan dan anggota Polri, serta menciptakan suasana kerja yang kondusif dan harmonis.
Kunjungan Kapolri ke Mako Brimob PMJ di Kwitang ini merupakan wujud nyata dari kepedulian dan perhatian pimpinan Polri terhadap personel yang berada di garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuatSolidaritas dan kebersamaan antar anggota Polri, serta meningkatkan semangat dan motivasi mereka dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat, Polri yakin dapat mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera.