Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bergerak cepat dalam menindaklanjuti serangkaian kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah, khususnya di Jakarta, pada periode 25 hingga 31 Agustus 2025. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas aktor intelektual di balik aksi-aksi anarkis tersebut. Untuk memperkuat upaya investigasi, Polri menggandeng Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN). Langkah ini menunjukkan keseriusan Polri dalam mengungkap jaringan yang terorganisir dan memiliki agenda tersembunyi dalam mengacaukan stabilitas nasional.
"Kami bekerja sama nanti tentunya dengan teman-teman dari TNI, dari BAIS, dari BIN, dan seluruh elemen yang bisa menjadi sumber informasi untuk kemudian kita bisa menuntaskan," ujar Jenderal Listyo kepada wartawan usai menghadiri doa bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di Polda Metro Jaya, Minggu (7/9).
Kerja sama lintas instansi ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang komprehensif dalam menganalisis motif, perencanaan, dan pelaksanaan kerusuhan. BAIS TNI memiliki kemampuan dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi strategis terkait potensi ancaman terhadap keamanan negara, termasuk indikasi keterlibatan pihak-pihak asing atau kelompok radikal. Sementara itu, BIN memiliki jaringan intelijen yang luas dan mendalam di berbagai lapisan masyarakat, yang dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi para pelaku lapangan, koordinator aksi, dan pihak-pihak yang mendanai atau memprovokasi kerusuhan.
Kapolri menjelaskan bahwa masing-masing instansi akan saling melengkapi dalam proses pengungkapan dalang kerusuhan. Polri akan fokus pada penegakan hukum, mengumpulkan bukti-bukti, dan melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka. BAIS dan BIN akan memberikan dukungan intelijen, analisis risiko, dan rekomendasi strategis untuk membantu Polri dalam mengungkap jaringan yang lebih luas.
"Tentunya kami memiliki tugas untuk kemudian mendalami peristiwa yang terjadi. Mulai dari fakta-fakta yang sudah kita dapatkan tentunya akan kita terus lengkapi," tegas Kapolri.
Penyelidikan ini tidak hanya bertujuan untuk menangkap para pelaku lapangan dan aktor intelektual kerusuhan, tetapi juga untuk mengungkap motif dan tujuan dari aksi-aksi tersebut. Polri akan menggali informasi mengenai latar belakang para pelaku, ideologi yang mereka anut, dan jaringan yang mereka miliki. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kerusuhan serupa di masa depan dan untuk meredam potensi konflik sosial yang lebih besar.
Kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu telah menimbulkan kerugian materiil yang signifikan, termasuk kerusakan fasilitas umum, kendaraan, dan bangunan. Selain itu, kerusuhan juga menyebabkan sejumlah orang terluka dan menimbulkan trauma bagi masyarakat. Oleh karena itu, Polri bertekad untuk menindak tegas para pelaku kerusuhan dan memberikan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan keamanan lingkungan masing-masing.
"Tentunya kami mendukung seluruh masukan informasi yang tentunya bisa membuat yang saat ini sedang kita laksanakan bisa betul-betul bisa menjadi terang," kata Kapolri.
Kapolri juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Ia mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kepada pihak kepolisian jika mengetahui adanya indikasi atau potensi terjadinya kerusuhan. Informasi dari masyarakat sangat berharga untuk mencegah terjadinya aksi-aksi anarkis dan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
"Yang paling utama bagaimana ke depan kita menjaga kondusifitas bangsa ini untuk terus bisa terjaga dengan baik," pungkas Kapolri.
Penggandengan BAIS TNI dan BIN dalam pengusutan dalang kerusuhan ini merupakan langkah strategis yang menunjukkan sinergi antar lembaga negara dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional. Hal ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk menindak tegas segala bentuk ancaman terhadap keamanan negara dan untuk melindungi masyarakat dari aksi-aksi kekerasan.
Selain menggandeng BAIS TNI dan BIN, Polri juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, dan media massa. Kerja sama ini bertujuan untuk membangun komunikasi yang efektif, menyebarkan informasi yang benar, dan meredam potensi konflik sosial.
Polri juga meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan terjadinya kerusuhan. Petugas kepolisian disiagakan di tempat-tempat umum, pusat perbelanjaan, dan objek-objek vital lainnya untuk mencegah terjadinya aksi-aksi anarkis.
Dalam menangani kerusuhan, Polri mengedepankan pendekatan humanis dan profesional. Petugas kepolisian diinstruksikan untuk menghindari penggunaan kekerasan yang berlebihan dan untuk menghormati hak asasi manusia. Polri juga membuka ruang dialog dengan para pengunjuk rasa untuk mencari solusi yang terbaik.
Namun demikian, Polri juga tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan anarkis yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat dan merusak fasilitas umum. Para pelaku kerusuhan akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Polri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan pendapat dan pandangan politik merupakan hal yang wajar dalam demokrasi, namun perbedaan tersebut tidak boleh menjadi pemicu konflik dan kekerasan.
Masyarakat diimbau untuk menyelesaikan segala permasalahan melalui jalur dialog dan musyawarah. Jika terjadi perselisihan atau konflik, masyarakat dapat melaporkannya kepada pihak kepolisian atau tokoh masyarakat untuk dicarikan solusi yang terbaik.
Polri juga mengimbau kepada media massa untuk berperan aktif dalam menjaga kondusivitas dan keamanan. Media massa diharapkan dapat menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan tidak provokatif. Media massa juga dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial. Program-program pembangunan ekonomi dan sosial terus digalakkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kemiskinan.
Pemerintah juga meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, Polri, TNI, BIN, dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan Indonesia dapat terhindar dari segala bentuk ancaman keamanan dan dapat terus maju menjadi negara yang aman, damai, dan sejahtera. Pengusutan tuntas dalang kerusuhan ini menjadi prioritas utama untuk memastikan keadilan ditegakkan dan untuk mencegah terjadinya aksi-aksi serupa di masa depan. Polri berkomitmen untuk bekerja keras dan profesional dalam mengungkap jaringan yang terorganisir dan memiliki agenda tersembunyi dalam mengacaukan stabilitas nasional. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat sangat diharapkan untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera.