Kasus Campak Meningkat, Dinkes DKI Ingatkan Pencegahan Penyakit dari Rumah

  • Maskobus
  • Sep 10, 2025

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta tengah gencar mengingatkan masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit campak, dimulai dari lingkungan rumah. Langkah ini diambil seiring dengan adanya peningkatan kasus campak di wilayah ibu kota. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinkes DKI Jakarta telah mengambil berbagai upaya responsif dan cepat untuk menekan penyebaran penyakit ini agar tidak semakin meluas, mengingat campak merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinkes DKI Jakarta, terjadi peningkatan kasus campak yang cukup signifikan sejak Januari hingga September 2025. Tercatat ada 218 kasus campak dan 63 kasus rubela yang telah terkonfirmasi. Meskipun demikian, Dinkes DKI Jakarta memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai kasus kematian akibat penyakit campak. Hal ini menunjukkan bahwa upaya penanganan yang dilakukan masih cukup efektif dalam mencegah komplikasi yang lebih berat.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa salah satu langkah cepat yang diambil oleh jajaran Dinkes untuk mencegah penyebaran penyakit campak adalah melalui respons penanggulangan yang disebut ORI (Outbreak Response Immunization). Program ini bertujuan untuk memberikan imunisasi kepada anak-anak yang rentan terpapar virus campak, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki angka kasus tertinggi.

"Kalau ada kasus campak tidak boleh dibiarkan, kita harus melakukan suatu respons. Jadi kita hitung ada sekian anak yang harus dilakukan imunisasi agar kasusnya tidak meluas," ujar Ani saat mengikuti webinar bertajuk ‘Cegah Campak dari Rumah Kita’ yang diselenggarakan pada Rabu, 10 September 2025. Pernyataan ini menegaskan komitmen Dinkes DKI Jakarta dalam menanggulangi kasus campak secara proaktif dan terukur.

Kasus Campak Meningkat, Dinkes DKI Ingatkan Pencegahan Penyakit dari Rumah

Pelaksanaan ORI kali ini difokuskan di wilayah dengan peningkatan kasus campak tertinggi, yaitu Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Wilayah ini menjadi prioritas karena memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Sasaran imunisasi mencakup sekitar 9.000 anak, dengan cakupan yang sudah mencapai 77,22 persen. Angka ini menunjukkan bahwa program ORI telah berjalan dengan cukup baik dan mendapatkan respons positif dari masyarakat.

Selain melalui program ORI, Dinkes DKI Jakarta juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi campak. Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit campak dan komplikasinya. Dinkes DKI Jakarta mengimbau kepada seluruh orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi campak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Penyakit campak disebabkan oleh virus yang sangat menular. Virus ini dapat menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin. Gejala campak biasanya muncul 10-14 hari setelah terpapar virus. Gejala awal meliputi demam tinggi, pilek, batuk, mata merah dan berair, serta munculnya bintik-bintik putih kecil di dalam mulut (koplik spots). Setelah beberapa hari, akan muncul ruam merah yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Campak dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak kecil dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain pneumonia (infeksi paru-paru), ensefalitis (radang otak), diare, infeksi telinga, dan kebutaan. Dalam kasus yang jarang terjadi, campak dapat menyebabkan kematian.

Pencegahan campak yang paling efektif adalah melalui imunisasi. Vaksin campak biasanya diberikan dalam bentuk vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin MMR diberikan sebanyak dua dosis, yaitu pada usia 9 bulan dan 18 bulan. Imunisasi campak sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit campak dan komplikasinya.

Selain imunisasi, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit campak, antara lain:

  • Menjaga kebersihan diri: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah beraktivitas di luar rumah.
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin: Gunakan tisu atau lengan bagian dalam untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
  • Menghindari kontak dengan orang yang sakit: Jika ada orang di sekitar Anda yang sakit campak, usahakan untuk menghindari kontak langsung dengan mereka.
  • Ventilasi rumah: Buka jendela dan pintu secara teratur untuk memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh: Konsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Dinkes DKI Jakarta juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala campak. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih berat. Selain itu, dengan memeriksakan diri ke dokter, masyarakat juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit campak ke orang lain.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi campak di seluruh wilayah ibu kota. Dinkes DKI Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk puskesmas, rumah sakit, dan posyandu, untuk memberikan pelayanan imunisasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga melakukan kampanye imunisasi secara berkala untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi campak.

Dengan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan kasus campak di DKI Jakarta dapat ditekan dan dieliminasi. Kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, Dinkes DKI Jakarta akan terus berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada seluruh warga Jakarta.

Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan penyakit. Edukasi kesehatan yang berkelanjutan merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. Dinkes DKI Jakarta akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai berbagai penyakit menular dan cara pencegahannya.

Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan DKI Jakarta dapat menjadi wilayah yang bebas dari penyakit campak. Kesehatan adalah investasi masa depan. Mari kita jaga kesehatan diri dan keluarga kita agar dapat hidup sehat dan produktif. Imunisasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit menular. Jangan ragu untuk melakukan imunisasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Dinkes DKI Jakarta juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit campak. Jika ada anggota keluarga atau tetangga yang mengalami gejala campak, segera laporkan kepada petugas kesehatan terdekat. Dengan melaporkan kasus campak, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini ke orang lain.

Pencegahan penyakit campak adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jaga kesehatan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari penyakit campak. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan DKI Jakarta yang sehat dan sejahtera.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :