Kata Bahlil dan Cak Imin soal Posisi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong

  • Maskobus
  • Sep 11, 2025

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), memberikan pernyataan terkait posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang hingga saat ini masih belum terisi dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi publik mengenai siapa yang akan mengisi posisi strategis tersebut, serta peran partai politik dalam proses penunjukan menteri.

Bahlil Lahadalia, saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/9), menegaskan bahwa penunjukan menteri dan wakil menteri adalah hak prerogatif presiden. Ia menekankan pentingnya bagi partai politik untuk tidak melampaui batas kewenangan dalam proses ini. "Gini, kita itu harus tahu betul bahwa sekali lagi, untuk menteri, wakil menteri, itu hak prerogatif Bapak Presiden. Kita partai-partai ini jangan melakukan tindakan melampaui batas kewenangannya," ujarnya.

Bahlil menambahkan bahwa sebagai Ketua Umum Partai Golkar, ia sepenuhnya tunduk pada keputusan Presiden Prabowo terkait pengisian jabatan menteri. Ia menyerahkan segala kewenangan kepada presiden dan menyatakan kepatuhannya terhadap keputusan yang akan diambil. "Biarlah itu kewenangan Bapak Presiden. Kita patuh, kita tunduk pada apa yang diputuskan oleh Bapak Presiden sebagai pemegang hak prerogatif," tandasnya.

Pernyataan Bahlil ini mengindikasikan sikap Partai Golkar yang menghormati hak prerogatif presiden dalam membentuk kabinet. Hal ini juga mencerminkan dinamika politik di antara partai-partai koalisi yang mendukung pemerintahan Prabowo, di mana terdapat pemahaman bersama mengenai pembagian kewenangan dan tanggung jawab.

Kata Bahlil dan Cak Imin soal Posisi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong

Sementara itu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, juga menyampaikan pandangannya terkait pengisian jabatan menteri. Ia menyatakan bahwa PKB tidak mengajukan nama kader untuk mengisi posisi menteri, dan menyerahkan sepenuhnya kewenangan tersebut kepada presiden. "Enggak, kita enggak mengajukan nama, presiden punya kewenangan mutlak," kata Cak Imin.

Pernyataan Cak Imin ini senada dengan pernyataan Bahlil, yang menekankan pentingnya menghormati hak prerogatif presiden dalam penunjukan menteri. Hal ini juga menunjukkan bahwa PKB memiliki kepercayaan penuh terhadap kemampuan Presiden Prabowo dalam memilih figur yang tepat untuk mengisi posisi-posisi strategis dalam kabinetnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat ditanya mengenai posisi Menko Polkam dan Menpora yang masih kosong. Saat ini, jabatan Menko Polkam dijabat Ad Interim oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Menanggapi pertanyaan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa pengisian jabatan Menko Polkam dan Menpora akan segera dilakukan. "Ya nanti, tunggu waktunya, biar kalian (wartawan) ada semangat," kata Prabowo seraya tertawa.

Prabowo juga meminta publik untuk bersabar dan menunggu pengumuman resmi mengenai siapa yang akan mengisi posisi Menko Polkam dan Menpora. Ia memberikan sedikit candaan dengan mengatakan, "Oke ya, sekolah rakyat, nanya Menko Polkam, tenang, tenang, tenang," ucap Prabowo tertawa.

Pernyataan Prabowo ini menunjukkan bahwa proses penunjukan Menko Polkam dan Menpora sedang berlangsung, dan pengumuman resmi akan segera dilakukan. Meskipun belum ada nama yang diumumkan secara resmi, spekulasi mengenai calon-calon potensial terus beredar di kalangan media dan masyarakat.

Posisi Menko Polkam dan Menpora merupakan jabatan strategis dalam pemerintahan. Menko Polkam bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Sementara itu, Menpora bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan olahraga.

Pengisian kedua jabatan ini sangat penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pemerintahan dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemilihan figur yang tepat untuk mengisi posisi Menko Polkam dan Menpora menjadi perhatian utama bagi Presiden Prabowo.

Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai calon potensial Menko Polkam antara lain tokoh-tokoh senior dari kalangan militer, politisi, dan akademisi. Sementara itu, calon potensial Menpora juga berasal dari berbagai kalangan, termasuk tokoh pemuda, atlet, dan profesional di bidang olahraga.

Namun, hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai siapa yang akan dipilih oleh Presiden Prabowo untuk mengisi kedua jabatan tersebut. Publik masih harus bersabar menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.

Selain posisi Menko Polkam dan Menpora, terdapat juga beberapa jabatan wakil menteri yang masih kosong, yaitu Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) dan Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Wamenkop UKM). Pengisian jabatan wakil menteri juga penting untuk membantu menteri dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Proses penunjukan menteri dan wakil menteri merupakan bagian dari pembentukan kabinet yang solid dan efektif. Presiden Prabowo memiliki tugas berat untuk memilih figur-figur yang kompeten, profesional, dan memiliki integritas tinggi untuk membantu menjalankan roda pemerintahan.

Keputusan Presiden Prabowo dalam memilih menteri dan wakil menteri akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, publik berharap agar presiden dapat memilih figur-figur yang terbaik untuk mengisi posisi-posisi strategis dalam kabinetnya.

Pernyataan Bahlil Lahadalia dan Muhaimin Iskandar mengenai posisi Menko Polkam dan Menpora yang masih kosong menunjukkan bahwa partai politik memiliki peran penting dalam proses pembentukan kabinet. Meskipun penunjukan menteri merupakan hak prerogatif presiden, namun masukan dan dukungan dari partai politik juga sangat diperlukan untuk memastikan stabilitas dan efektivitas pemerintahan.

Dinamika politik di antara partai-partai koalisi yang mendukung pemerintahan Prabowo akan terus berlanjut dalam proses pengisian jabatan-jabatan strategis dalam kabinet. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara presiden dan partai politik sangat penting untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Publik berharap agar proses pengisian jabatan Menko Polkam, Menpora, Wamenaker, dan Wamenkop UKM dapat segera diselesaikan, sehingga pemerintahan Prabowo dapat segera bekerja secara optimal untuk mewujudkan visi dan misinya. Stabilitas politik dan kepastian hukum sangat penting untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Presiden Prabowo memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik, dunia usaha, dan masyarakat sipil, diharapkan pemerintahan Prabowo dapat mencapai keberhasilan dalam pembangunan nasional.

Pengisian jabatan Menko Polkam dan Menpora yang masih kosong menjadi salah satu agenda penting yang harus segera diselesaikan oleh Presiden Prabowo. Publik menunggu dengan antusias pengumuman resmi mengenai siapa yang akan dipilih untuk mengisi posisi-posisi strategis tersebut.

Semoga Presiden Prabowo dapat memilih figur-figur yang terbaik untuk membantu menjalankan roda pemerintahan dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :