Jakarta – Masturbasi, aktivitas seksual yang umum dilakukan, seringkali menjadi topik yang diselimuti mitos dan kesalahpahaman. Seorang dokter dari Dr. Vaidya’s, India, Dr. Surya Bhagwati, memberikan penjelasan mengenai efek samping dari masturbasi yang berlebihan, sekaligus meluruskan berbagai mitos yang beredar. Pakar lain juga memberikan panduan untuk mengenali kapan kebiasaan masturbasi sudah melewati batas wajar.
Dr. Bhagwati menegaskan bahwa masturbasi bukanlah sesuatu yang buruk atau berbahaya. Justru, jika dilakukan dalam jumlah yang moderat, masturbasi dapat memberikan berbagai manfaat positif, seperti mengurangi stres dan membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak. Namun, ia juga mengingatkan bahwa masturbasi yang berlebihan dapat menimbulkan masalah.
Efek Samping Masturbasi Berlebihan:
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat masturbasi yang dilakukan secara berlebihan:
-
Kelelahan: Masturbasi yang dilakukan terlalu sering dapat menyebabkan kelelahan. Aktivitas ini dapat membuat seseorang terjaga hingga larut malam, sehingga mengganggu waktu tidur yang berkualitas. Selain itu, masturbasi yang berlebihan tanpa adanya waktu pemulihan yang cukup juga dapat menguras energi. Umumnya, kelelahan ini akan berkurang seiring dengan istirahat yang cukup dan pengendalian frekuensi masturbasi.
-
Kurang Fokus: Masturbasi yang berlebihan dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan produktivitas. Aktivitas ini dapat menjadi penghalang antara pekerjaan, belajar, atau aktivitas pribadi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan pribadi agar tetap fokus pada tugas-tugas yang penting.
-
Organ Genital Bengkak: Masturbasi yang dilakukan secara berlebihan terkadang dapat menyebabkan pembengkakan sementara pada area genital. Hal ini disebabkan oleh peningkatan suplai darah ke area tersebut. Meskipun demikian, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya.
-
Sensitivitas Seksual Menurun: Stimulasi berlebihan melalui masturbasi yang terlalu sering dapat mengurangi sensitivitas seksual. Akibatnya, seseorang mungkin menjadi sulit untuk menikmati kenikmatan dalam berhubungan seksual yang sebenarnya. Fenomena ini bersifat sementara dan dapat diatasi dengan mengendalikan frekuensi masturbasi dan mengubah kebiasaan.
-
Ejakulasi Dini: Beberapa orang mungkin mengalami ejakulasi dini sebagai efek samping dari masturbasi yang berlebihan. Rutinitas masturbasi yang tertentu dapat memperparah gairah dan pola ejakulasi yang cepat, yang pada akhirnya dapat berdampak pada hubungan seksual.
-
Muncul Rasa Bersalah: Masturbasi yang dilakukan secara berlebihan dapat menimbulkan perasaan bersalah, baik secara sosial, budaya, maupun pribadi. Meskipun tidak ada alasan untuk merasa malu, seseorang cenderung merasa bersalah jika kebiasaan masturbasinya mengganggu aspek-aspek lain dalam hidupnya.
-
Harga Diri yang Rendah: Seseorang yang merasa tidak nyaman dengan praktik masturbasinya mungkin mulai menyalahkan diri sendiri atau kehilangan harga diri. Jika perasaan ini muncul, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan.
-
Kecanggungan Sosial: Beberapa orang yang mengalami efek samping masturbasi berlebihan menjadi sangat pemalu di komunitas sosial. Hal ini mungkin disebabkan oleh perasaan bersalah atau malu atas tindakan mereka, yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dan harga diri.
-
Berdampak pada Kehidupan Pribadi: Masturbasi dapat dikatakan mengganggu kehidupan pribadi ketika aktivitas ini mulai mengganggu tanggung jawab, hubungan, atau kehidupan sehari-hari secara keseluruhan.

Meluruskan Mitos Seputar Masturbasi:
Selain menjelaskan efek samping masturbasi, Dr. Bhagwati juga meluruskan berbagai mitos yang beredar tentang aktivitas ini, seperti:
- Rambut Rontok: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa masturbasi menyebabkan rambut rontok.
- Penyusutan Penis: Masturbasi tidak menyebabkan penyusutan ukuran penis. Ukuran penis ditentukan oleh faktor genetik dan hormonal.
- Jumlah Sperma Rendah: Masturbasi tidak menyebabkan jumlah sperma rendah secara permanen. Jumlah sperma akan kembali normal setelah beberapa waktu.
- Nyeri Punggung Bawah: Nyeri punggung bawah yang dialami setelah masturbasi kemungkinan besar disebabkan oleh postur tubuh yang buruk saat melakukan aktivitas tersebut.
- Kanker Prostat: Tidak ada kesimpulan yang jelas terkait hubungan antara masturbasi dan risiko kanker prostat. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan frekuensi ejakulasi, baik dari masturbasi maupun aktivitas seksual lainnya, dapat memberikan perlindungan terhadap kanker prostat dengan membantu membuang zat-zat tidak sehat di prostat.
Kapan Masturbasi Dianggap Berlebihan?
Lalu, bagaimana cara mengetahui kapan masturbasi sudah dianggap berlebihan? Tidak ada patokan frekuensi yang pasti, karena setiap individu memiliki kebutuhan dan toleransi yang berbeda-beda. Namun, secara umum, masturbasi dapat dianggap berlebihan jika:
- Mengganggu Aktivitas Sehari-hari: Jika masturbasi mulai mengganggu pekerjaan, sekolah, hubungan, atau aktivitas penting lainnya, maka sudah saatnya untuk mengurangi frekuensinya.
- Menimbulkan Perasaan Bersalah atau Malu: Jika masturbasi menimbulkan perasaan bersalah, malu, atau cemas, maka sebaiknya mencari bantuan profesional untuk mengatasi perasaan tersebut.
- Menjadi Kompulsif: Jika masturbasi dilakukan secara kompulsif atau tidak terkendali, sehingga sulit untuk dihentikan meskipun ingin, maka mungkin ada masalah yang lebih serius yang perlu ditangani.
- Menyebabkan Masalah Kesehatan: Jika masturbasi menyebabkan masalah kesehatan fisik atau mental, seperti iritasi genital, disfungsi seksual, atau depresi, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Menjaga Kesehatan Seksual dan Kesejahteraan Secara Keseluruhan:
Penting untuk memahami efek samping yang mungkin timbul akibat masturbasi berlebihan agar dapat membuat pilihan yang tepat terkait kesehatan seksual dan kesejahteraan secara keseluruhan. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengendalikan kebiasaan masturbasi atau mengalami efek samping yang merugikan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan.
Kesimpulan:
Masturbasi adalah aktivitas seksual yang normal dan dapat memberikan manfaat positif jika dilakukan dalam jumlah yang moderat. Namun, masturbasi yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami batasan diri dan menjaga kesehatan seksual dan kesejahteraan secara keseluruhan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kebiasaan masturbasi Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya.