Sukabumi, Jawa Barat – Meninggalnya Raya (5), seorang anak perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat, akibat komplikasi yang diperparah oleh infeksi cacing, telah memicu gelombang keprihatinan dan sorotan tajam terhadap sistem kesehatan dan sanitasi di daerah tersebut. Kasus ini, yang mencuat ke permukaan pada pertengahan Agustus 2025, menjadi simbol kegagalan kolektif dalam melindungi kelompok rentan, khususnya anak-anak dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, merespons kritikan yang deras dengan menyatakan bahwa pemerintah daerah telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan kepada keluarga Raya. Dalam pernyataannya, Asep menekankan bahwa ia secara pribadi telah menemui keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan penjelasan mengenai kondisi yang menimpa Raya.
"Saya langsung dari Bandung menemui keluarga, bertemu bapak dan neneknya. Saya ingin jelaskan kondisi Raya memang membutuhkan perhatian khusus karena pola asuh dari orangtuanya yang kurang optimal. Anak ini sering bermain tanpa pengawasan," ujar Asep di Sukabumi, Kamis (21/8/2025).
Pernyataan Asep ini, bagaimanapun, menuai kontroversi karena dianggap menyalahkan keluarga korban dan mengalihkan tanggung jawab pemerintah daerah. Para aktivis kesehatan dan masyarakat sipil berpendapat bahwa pemerintah seharusnya fokus pada perbaikan sistem kesehatan dan sanitasi secara menyeluruh, bukan mencari kambing hitam.
Lebih lanjut, Asep mengklaim bahwa pemerintah daerah telah secara rutin membawa Raya ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, termasuk pendampingan dari bidan dan perangkat desa yang juga merupakan bagian dari keluarga korban. Ia juga menambahkan bahwa orang tua Raya pernah dibawa ke rumah sakit dengan dukungan dari pemerintah desa.
"Orangtua Raya juga sempat dibawa ke rumah sakit dengan dukungan pemerintah desa. Jadi, pemerintah tidak absen dalam memberikan pelayanan," tambahnya.
Meski demikian, klaim Asep ini dibantah oleh sejumlah pihak yang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan tidak memadai dan terlambat. Mereka menyoroti fakta bahwa Raya menderita cacingan kronis yang tidak terdeteksi dan tidak diobati dengan efektif, meskipun ia secara rutin mengunjungi posyandu.
Menanggapi kasus ini, Asep menginstruksikan seluruh perangkat daerah, mulai dari kecamatan, desa, hingga RT/RW, untuk lebih serius dan sungguh-sungguh dalam melayani masyarakat, khususnya kelompok rentan dan miskin. Ia juga mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap perangkat daerah yang lalai dalam menjalankan tugasnya.
"Kita sebagai pelayan publik harus bertanggung jawab penuh. Saya akan mengambil tindakan tegas jika ada perangkat daerah yang lalai dalam melayani masyarakat," tegasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sukabumi untuk menindaklanjuti kasus Raya dan membantu keluarganya. Ia juga mengungkapkan bahwa keluarga Raya telah dibawa ke Rumah Sakit Welas Asih untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Keluarga pasien sudah ada di Rumah Sakit Welas Asih. Kami berencana melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Vini.
Selain itu, Vini juga menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan kesehatan di Sukabumi, khususnya di puskesmas dan posyandu, untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan yang ada. Ia mengakui bahwa masalah kesehatan seperti cacingan memerlukan perhatian lebih, meskipun Raya secara rutin mendapatkan pelayanan di posyandu.
"Kami juga melakukan evaluasi terkait pelayanan kesehatan, khususnya puskesmas dan posyandu, untuk memperbaiki kekurangan yang ada," tambahnya.
Vini menekankan pentingnya pencegahan penyakit cacingan melalui pemberian obat cacing secara berkala dan promosi perilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan. Ia juga menyoroti masalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan kesehatan, yang tercermin dari fakta bahwa keluarga Raya tidak memiliki BPJS.
"Terkait rujukan ke rumah sakit, Vini menyebutkan pasien sudah disarankan berobat di rumah sakit tapi terkendala karena tidak memiliki BPJS. Hal ini menjadi catatan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan kesehatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Vini menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh akan melibatkan lintas sektor, termasuk aparatur desa, untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan di seluruh Jawa Barat. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas pelayanan kesehatan yang belum maksimal dan berjanji akan terus melakukan pembinaan dan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat apabila pelayanan kesehatan kami belum maksimal. Insya Allah kami akan terus melakukan pembinaan dan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali," tutup Vini.
Kasus kematian Raya telah membuka mata banyak pihak mengenai masalah kesehatan dan sanitasi yang masih menghantui sebagian wilayah di Indonesia. Cacingan, yang seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, ternyata dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian, jika tidak ditangani dengan baik.
Infeksi cacing dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, gangguan pertumbuhan, penurunan daya tahan tubuh, dan gangguan kognitif. Anak-anak, khususnya yang berusia di bawah lima tahun, sangat rentan terhadap infeksi cacing karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sempurna dan mereka cenderung kurang menjaga kebersihan.
Penyebab utama cacingan adalah sanitasi yang buruk, kurangnya akses terhadap air bersih, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan dan buang air besar sembarangan. Di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk, telur cacing dapat mencemari tanah, air, dan makanan, sehingga mudah menginfeksi manusia.
Pencegahan cacingan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Meningkatkan sanitasi dan akses terhadap air bersih.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Memasak makanan hingga matang sempurna.
- Minum obat cacing secara berkala, sesuai dengan rekomendasi dokter atau petugas kesehatan.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah cacingan dan penyakit-penyakit terkait sanitasi lainnya. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur sanitasi dan air bersih, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup sehat. Masyarakat juga perlu berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengikuti program-program kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Kasus Raya adalah pengingat yang menyakitkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah. Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali di masa depan. Kematian Raya seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki sistem kesehatan dan sanitasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan kesehatan, khususnya bagi kelompok rentan. Lebih dari sekadar janji dan pembelaan diri, diperlukan tindakan nyata dan berkelanjutan untuk memastikan setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk hidup sehat dan sejahtera.