Kemenbud Hadirkan Kuliner Cara Puri, Jamuan Tradisi Kerajaan Bali

  • Maskobus
  • Sep 02, 2025

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud) menggelar acara "Harmoni Pemajuan Kebudayaan" yang salah satu rangkaiannya menghadirkan "Kuliner Cara Puri," sebuah tradisi jamuan kerajaan Bali yang kaya akan nilai filosofis dan budaya. Acara ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan warisan kuliner Bali kepada masyarakat luas, sekaligus mengedukasi tentang makna mendalam yang terkandung di dalamnya.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam sambutannya menekankan bahwa Cara Puri bukan sekadar acara makan, melainkan sebuah ritual budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi di istana-istana (puri) di Bali. Beliau menjelaskan bahwa tradisi ini mengajarkan bahwa makanan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga sebagai sarana untuk berdoa, menciptakan harmoni, dan menghormati leluhur. Cara Puri dianggap sebagai kearifan lokal yang sarat dengan nilai-nilai filosofis dan relevan untuk dilestarikan di tengah arus modernitas.

Lebih dari sekadar menyantap hidangan, Cara Puri merupakan perayaan kebudayaan yang kaya akan makna filosofis, tata krama, dan simbolisme penghormatan terhadap leluhur dan alam. Jamuan ini memperkenalkan kepada para hadirin susunan hidangan bertingkat yang disajikan dengan urutan tertentu, mulai dari hidangan pembuka hingga penutup, yang mencerminkan keteraturan kosmis dan filosofi keseimbangan hidup yang dikenal sebagai Rwa Bhineda.

Dalam konteks kuliner Bali, Rwa Bhineda tercermin dalam penggunaan berbagai rasa dan tekstur yang saling melengkapi, menciptakan harmoni dalam setiap hidangan. Misalnya, kombinasi rasa manis, asin, asam, dan pedas dalam satu hidangan melambangkan keseimbangan antara kekuatan yang berbeda, sementara penggunaan bahan-bahan dengan tekstur yang berbeda, seperti renyah, lembut, dan kenyal, menciptakan pengalaman kuliner yang kompleks dan memuaskan.

Kemenbud Hadirkan Kuliner Cara Puri, Jamuan Tradisi Kerajaan Bali

Bahan-bahan yang digunakan dalam Kuliner Cara Puri sebagian besar berasal dari pangan lokal Bali, seperti beras merah, lawar (campuran sayuran, daging cincang, dan rempah-rempah), sate lilit (sate yang dililitkan pada batang serai), jukut ares (sup batang pisang), jajan Bali (kue tradisional Bali), dan berbagai olahan hasil bumi lainnya yang diberi makna spiritual. Penggunaan bahan-bahan lokal ini tidak hanya mendukung perekonomian petani lokal, tetapi juga melestarikan keanekaragaman hayati Bali dan memastikan bahwa hidangan yang disajikan memiliki cita rasa autentik.

Beras merah, misalnya, dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan, sementara lawar seringkali disajikan dalam upacara keagamaan sebagai persembahan kepada para dewa. Sate lilit, dengan bentuknya yang khas, melambangkan persatuan dan kebersamaan, sedangkan jukut ares, yang terbuat dari batang pisang, mengingatkan akan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Jajan Bali, dengan berbagai bentuk dan rasa, mewakili kekayaan budaya Bali dan kreativitas masyarakatnya.

Selain bahan-bahan utama, rempah-rempah juga memainkan peran penting dalam Kuliner Cara Puri. Bumbu-bumbu seperti kunyit, jahe, lengkuas, kencur, serai, dan cabai digunakan untuk memberikan aroma, rasa, dan khasiat obat pada hidangan. Penggunaan rempah-rempah ini juga mencerminkan pengetahuan tradisional masyarakat Bali tentang khasiat tanaman obat dan cara mengolahnya menjadi makanan yang sehat dan lezat.

Dalam penyajian Kuliner Cara Puri, tata krama dan etika makan juga sangat diperhatikan. Para tamu diharapkan untuk makan dengan tenang dan sopan, menghargai hidangan yang disajikan, dan menghindari perilaku yang dianggap tidak pantas. Urutan penyajian hidangan juga memiliki makna simbolis, di mana hidangan pembuka disajikan untuk membangkitkan selera, hidangan utama disajikan untuk memuaskan rasa lapar, dan hidangan penutup disajikan untuk memberikan kesan manis dan menyenangkan.

Selain itu, penggunaan alat makan dan wadah saji juga memiliki makna tersendiri. Piring dan mangkuk yang digunakan biasanya terbuat dari keramik atau tanah liat, yang dianggap lebih alami dan ramah lingkungan daripada bahan-bahan modern seperti plastik atau logam. Sendok dan garpu yang digunakan juga memiliki desain yang khas, mencerminkan estetika tradisional Bali.

Kuliner Cara Puri bukan hanya sekadar pengalaman kuliner, tetapi juga perjalanan budaya yang membawa para tamu untuk memahami lebih dalam tentang filosofi, nilai-nilai, dan tradisi masyarakat Bali. Melalui hidangan yang disajikan, para tamu diajak untuk merenungkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, menghormati leluhur, dan melestarikan warisan budaya.

Acara "Harmoni Pemajuan Kebudayaan" yang menghadirkan Kuliner Cara Puri merupakan upaya penting dari Kemenbud untuk mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Diharapkan bahwa acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan tradisi kuliner Indonesia, serta mengembangkan kreativitas dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang inovatif dan berdaya saing.

Selain itu, Kuliner Cara Puri juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Bali. Dengan mempromosikan Kuliner Cara Puri kepada wisatawan domestik dan mancanegara, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali dan memberikan manfaat ekonomi bagi para pelaku usaha kuliner lokal.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha kuliner, dan masyarakat Bali untuk mengembangkan Kuliner Cara Puri sebagai produk wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan promosi, sementara pelaku usaha kuliner dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, serta mengembangkan inovasi dalam penyajian dan pemasaran. Masyarakat Bali juga dapat berperan aktif dalam melestarikan tradisi Kuliner Cara Puri dan menyebarkannya kepada generasi muda.

Dengan upaya bersama, Kuliner Cara Puri dapat menjadi ikon kuliner Bali yang mendunia dan berkontribusi pada pelestarian budaya Indonesia. Warisan kuliner ini bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga cerminan dari identitas dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :