Kementerian PU Percepat Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung

  • Maskobus
  • Sep 07, 2025

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu penyelesaian proyek strategis nasional, salah satunya adalah pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak. Secara khusus, Menteri PUPR, Dody Hanggodo, telah menginstruksikan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah untuk mempercepat pembangunan Seksi 1 ruas tol ini, yaitu ruas Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer. Proyek ini menjadi krusial karena tidak hanya berfungsi sebagai jalan tol, tetapi juga terintegrasi dengan tanggul laut yang dilengkapi sistem polder, sebuah solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang kerap melanda Kota Semarang dan sekitarnya, termasuk kawasan industri Terboyo.

Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 ini bukan sekadar proyek infrastruktur jalan. Lebih dari itu, ia merupakan upaya komprehensif untuk mengatasi masalah banjir rob yang telah lama menjadi momok bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Integrasi antara jalan tol dan tanggul laut dengan sistem polder merupakan pendekatan inovatif yang menggabungkan fungsi transportasi dan pengendalian banjir.

Sistem polder sendiri merupakan sistem tata air yang dirancang untuk mengendalikan dan mengelola air secara terpadu. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu tanggul, saluran drainase, kolam retensi, dan pompa air. Tanggul berfungsi untuk menahan air laut masuk ke daratan, sementara saluran drainase mengalirkan air dari daratan ke kolam retensi. Kolam retensi berfungsi sebagai tempat penampungan air sementara, dan pompa air digunakan untuk memompa air dari kolam retensi ke laut atau sungai.

Dengan adanya sistem polder yang terintegrasi dengan jalan tol, diharapkan banjir rob di Semarang dapat dikendalikan secara efektif. Air laut yang masuk ke daratan akan ditahan oleh tanggul, dan air hujan yang menggenangi daratan akan dialirkan ke kolam retensi. Selanjutnya, air dari kolam retensi akan dipompa ke laut atau sungai, sehingga kawasan Semarang dan sekitarnya terbebas dari banjir rob.

Kementerian PU Percepat Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung

Dalam keterangan resminya, Menteri PUPR Dody Hanggodo menyampaikan, "Saat ini, kami sedang berada di pekerjaan Seksi 1B. Alhamdulillah, tanggul semua sudah tersambung dan tertutup. Tadi saat kita melewati Jalan Pantura Sayung-Demak, sudah tidak ada rob sampai jalan. Memang masih ada air di selokan-selokan kanan kiri, jadi kita terus mendorong penyelesaian tol ini." Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk segera menyelesaikan proyek ini dan memberikan solusi permanen bagi permasalahan banjir rob di Semarang.

Menteri Dody juga menekankan bahwa pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 ini diharapkan menjadi solusi permanen untuk mengatasi permasalahan banjir rob di kawasan Semarang, khususnya di jalur Pantura Semarang-Demak. Selama ini, jalur Pantura Semarang-Demak seringkali tergenang banjir rob, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas dan mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan adanya tol ini, diharapkan jalur Pantura Semarang-Demak akan terbebas dari banjir rob, sehingga lalu lintas menjadi lancar dan aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu.

Untuk mengatasi genangan air yang masih ada di selokan-selokan di kanan kiri Jalan Pantura Sayung, Menteri Dody mengatakan bahwa pihaknya akan menyedot air tersebut dengan pompa. "Untuk air yang masih menggenangi selokan di kanan kiri Jalan Pantura Sayung harus kita sedot dengan pompa. Sementara waktu untuk mengatasi selokan yang sudah penuh karena hujan, kita siapkan mobile pompa di beberapa titik, sehingga tidak melimpah ke jalan raya," ujarnya. Langkah ini menunjukkan kesigapan pemerintah dalam mengatasi permasalahan banjir rob secara cepat dan efektif.

Saat ini, pekerjaan tanggul laut Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung sudah menyambung seluruhnya. Progres fisik secara keseluruhan mencapai 52,27 persen per 1 September 2025. Angka ini menunjukkan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan rencana, dan diharapkan dapat selesai tepat waktu.

Pembangunan ruas tol ini dibagi menjadi 3 paket pekerjaan, yaitu:

  • Paket 1A: Dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres fisik 73,19 persen.
  • Paket 1B: Dikerjakan oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 51,67 persen.
  • Paket 1C: Dikerjakan oleh Adhi Karya-Sinohydro dengan progres 34,16 persen.

Pembagian pekerjaan ini menunjukkan keterlibatan berbagai pihak dalam proyek ini, baik dari BUMN maupun perusahaan swasta nasional dan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini merupakan proyek strategis yang mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Paket 1C meliputi pembangunan 2 kolam retensi dengan rumah pompa air, yaitu Kolam Retensi Terboyo dan Kolam Retensi Sriwulan. Kolam Retensi Terboyo memiliki panjang tanggul 6,55 km, dilengkapi 6 unit pompa air axial vertical kapasitas 5 m3/detik dan 2 unit pompa submersible kapasitas 500 liter/detik dengan luas layanan 189 hektare. Sementara itu, Kolam Retensi Sriwulan memiliki panjang tanggul 2,10 km dilengkapi 4 unit pompa Axial vertical kapasitas 5 m3/detik, 2 unit pompa submersible kapasitas 500 liter/detik dengan luas layanan seluas 28 hektare.

Pembangunan kolam retensi ini merupakan bagian penting dari sistem polder yang terintegrasi dengan jalan tol. Kolam retensi berfungsi sebagai tempat penampungan air sementara, sehingga dapat mengurangi risiko banjir di kawasan Semarang dan sekitarnya. Pompa air yang ada di kolam retensi akan memompa air ke laut atau sungai, sehingga air tidak menggenangi daratan.

Selain itu, juga dibangun sistem pengendali banjir Tenggang-Sringin Tahap 1 yang meliputi pembangunan 6 unit rumah pompa dengan total kapasitas 81 m3/detik dan tanggul sungai sepanjang 10,53 km. Kehadiran infrastruktur ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk mereduksi banjir seluas 4.429 hektare meliputi 3 kecamatan yakni Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Gayamsari, dan Kecamatan Gemuk dengan total masyarakat terlindungi sebanyak 254.546 jiwa atau setara 119.781 KK.

Sistem pengendali banjir Tenggang-Sringin ini merupakan upaya lain pemerintah untuk mengatasi permasalahan banjir di Semarang. Sistem ini dirancang untuk mengendalikan banjir yang berasal dari sungai Tenggang dan Sringin, yang seringkali meluap saat musim hujan. Dengan adanya sistem ini, diharapkan banjir di kawasan Semarang dapat dikendalikan secara efektif, sehingga masyarakat dapat terhindar dari kerugian akibat banjir.

Secara keseluruhan, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung merupakan proyek strategis yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Selain berfungsi sebagai jalan tol yang akan meningkatkan konektivitas dan memperlancar lalu lintas, proyek ini juga terintegrasi dengan tanggul laut dan sistem polder yang akan mengatasi permasalahan banjir rob yang telah lama menjadi momok bagi masyarakat Semarang. Dengan adanya proyek ini, diharapkan Semarang akan menjadi kota yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakatnya.

Lebih lanjut, pembangunan tol ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Dengan terbukanya aksesibilitas yang lebih baik, diharapkan investasi di kawasan Semarang dan sekitarnya akan meningkat, sehingga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, tol ini juga akan mempermudah akses ke kawasan industri Terboyo, sehingga aktivitas ekonomi di kawasan tersebut dapat meningkat.

Dengan demikian, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung bukan hanya sekadar proyek infrastruktur jalan, tetapi juga merupakan proyek pembangunan yang komprehensif yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Pemerintah berkomitmen untuk terus memacu penyelesaian proyek ini, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.

Selain itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara berbagai pihak yang terlibat dalam proyek ini, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, kontraktor, konsultan, dan masyarakat. Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Pemerintah juga perlu melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari proyek ini dan ikut serta dalam menjaga keberlangsungan infrastruktur yang telah dibangun.

Penting juga untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan tol ini. Pembangunan tol ini harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Pemerintah perlu melakukan studi kelayakan lingkungan yang komprehensif sebelum memulai pembangunan, dan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pelaksanaan proyek ini.

Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, diharapkan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Proyek ini merupakan contoh nyata dari komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan perekonomian daerah.

Keberhasilan proyek ini akan menjadi tolok ukur bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya di Indonesia. Pemerintah berharap bahwa proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk membangun infrastruktur yang inovatif dan berkelanjutan, demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan pembangunan nasional.

Dengan kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan Indonesia dapat terus membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Pembangunan infrastruktur merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing bangsa dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Pemerintah menyadari bahwa pembangunan infrastruktur membutuhkan investasi yang besar. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk menarik investasi dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan anggaran pembangunan infrastruktur, sehingga anggaran yang ada dapat digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan pembangunan.

Dengan komitmen yang kuat dan kerja keras dari semua pihak, diharapkan Indonesia dapat terus membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan pembangunan nasional. Pembangunan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat yang besar bagi generasi sekarang dan generasi mendatang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :