Kenapa Kabel Bawah Laut Rusak Bisa Ganggu Internet Global?

  • Maskobus
  • Sep 08, 2025

Insiden terbaru di Laut Merah yang memutus kabel bawah laut telah memicu gangguan signifikan pada akses internet di Asia dan Timur Tengah, menggarisbawahi betapa rentannya infrastruktur digital krusial yang menopang konektivitas global. Peristiwa ini bukan hanya sekadar masalah teknis, melainkan sebuah pengingat akan ketergantungan kita pada jaringan kabel bawah laut yang kompleks dan sensitif. Lebih dari 95% lalu lintas internet global melintas melalui kabel serat optik yang membentang di dasar laut, menghubungkan benua, negara, dan pusat data di seluruh dunia. Kabel-kabel ini, yang membentang ribuan kilometer di bawah permukaan laut, menjadi tulang punggung komunikasi digital modern.

Setiap kabel serat optik mampu menyalurkan data dengan kecepatan terabit per detik, sebuah kecepatan yang jauh lebih unggul dan stabil dibandingkan dengan koneksi satelit. Hal ini menjadikan kabel bawah laut sebagai pilihan utama untuk layanan-layanan penting seperti komputasi awan (cloud computing), perbankan digital, streaming video, dan berbagai aplikasi bisnis serta hiburan lainnya yang membutuhkan bandwidth besar dan latensi rendah. Tanpa infrastruktur kabel bawah laut yang andal, aktivitas ekonomi dan sosial yang bergantung pada internet akan terganggu secara signifikan.

Penyebab Kerusakan Kabel Bawah Laut: Ancaman dari Alam dan Manusia

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada kabel bawah laut. Beberapa penyebab utama meliputi:

    Kenapa Kabel Bawah Laut Rusak Bisa Ganggu Internet Global?

  1. Aktivitas Alam: Gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor bawah laut dapat merusak atau memutus kabel secara langsung. Pergerakan kerak bumi yang kuat dapat menyebabkan kabel tertarik, tertekuk, atau bahkan putus. Selain itu, arus laut yang kuat dan badai juga dapat menyebabkan abrasi atau pergeseran kabel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan.

  2. Aktivitas Perikanan: Jangkar kapal dan jaring ikan yang tersangkut pada kabel dapat menyebabkan kerusakan fisik. Aktivitas perikanan yang tidak terkendali di area yang dilalui kabel dapat menjadi ancaman serius bagi integritas infrastruktur ini.

  3. Aktivitas Pelayaran: Kapal yang berlabuh atau beroperasi di area yang dekat dengan kabel bawah laut dapat menyebabkan kerusakan jika jangkar mereka mengenai kabel. Meskipun ada peta dan peringatan navigasi untuk menghindari area kabel, kecelakaan tetap dapat terjadi.

  4. Gigitan Hiu: Meskipun terdengar aneh, hiu diketahui menggigit kabel bawah laut. Para ilmuwan percaya bahwa hiu mungkin tertarik pada medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh kabel, atau mungkin mereka hanya penasaran dengan benda asing di habitat mereka.

  5. Sabotase dan Aksi Disengaja: Dalam beberapa kasus, kabel bawah laut dapat menjadi target sabotase atau aksi disengaja. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, infrastruktur penting seperti kabel bawah laut dapat menjadi sasaran serangan siber atau fisik.

Proses Perbaikan yang Rumit dan Memakan Waktu

Perbaikan kabel bawah laut bukanlah tugas yang mudah. Proses ini membutuhkan kapal khusus yang dilengkapi dengan peralatan canggih dan tim ahli yang terlatih. Kapal perbaikan harus berlayar ke lokasi kerusakan, yang seringkali berada di perairan dalam dan terpencil. Setelah tiba di lokasi, tim akan menggunakan robot bawah air (ROV) untuk menemukan dan mengangkat kabel yang rusak dari dasar laut.

Kabel yang terangkat kemudian akan diperiksa dan diperbaiki di atas kapal. Proses penyambungan kembali kabel membutuhkan presisi tinggi dan keahlian khusus untuk memastikan bahwa serat optik terhubung dengan benar dan segel kedap air dipasang dengan aman. Setelah perbaikan selesai, kabel akan diturunkan kembali ke dasar laut dan dikubur untuk melindunginya dari kerusakan di masa mendatang. Seluruh proses perbaikan dapat memakan waktu berminggu-minggu, tergantung pada lokasi, kedalaman, dan tingkat kerusakan kabel.

Redundansi: Solusi Sementara yang Tidak Sempurna

Untuk mengantisipasi potensi gangguan akibat kerusakan kabel, operator internet biasanya memiliki jalur cadangan atau redundansi. Ketika satu kabel terputus, lalu lintas data secara otomatis dialihkan melalui kabel lain yang tersedia. Namun, solusi ini tidak selalu ideal. Jalur alternatif mungkin lebih panjang atau lebih padat, yang dapat menyebabkan peningkatan latensi dan penurunan kecepatan akses internet. Dalam kasus kerusakan kabel yang signifikan, redundansi mungkin tidak cukup untuk sepenuhnya mengkompensasi hilangnya kapasitas, yang mengakibatkan perlambatan akses internet yang terasa oleh pengguna.

Dampak Kasus Laut Merah: Gangguan yang Terasa di Berbagai Negara

Kasus di Laut Merah yang melibatkan kabel SMW4 dan IMEWE adalah contoh nyata bagaimana kerusakan kabel bawah laut dapat berdampak luas. Kedua kabel ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Asia dengan Eropa, dan gangguan pada kedua kabel ini menyebabkan perlambatan akses internet yang signifikan di India, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain di kawasan tersebut. Peristiwa ini menyoroti betapa pentingnya kabel bawah laut bagi konektivitas global dan betapa rentannya kita terhadap gangguan pada infrastruktur ini.

Kabel Bawah Laut dalam Pusaran Keamanan Global

Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, kabel bawah laut kini menjadi perhatian utama dalam konteks keamanan global. Para pakar memperingatkan bahwa jika infrastruktur ini menjadi target serangan, dampaknya bisa sama seriusnya dengan gangguan pada pasokan listrik atau energi. Kerusakan atau pemutusan kabel bawah laut yang disengaja dapat melumpuhkan komunikasi, mengganggu transaksi keuangan, dan bahkan mengancam keamanan nasional. Oleh karena itu, perlindungan kabel bawah laut menjadi semakin penting bagi pemerintah dan operator telekomunikasi di seluruh dunia.

Investasi Masa Depan: Pembangunan Kabel Generasi Terbaru

Di sisi lain, kebutuhan akan kapasitas internet yang terus meningkat mendorong investasi besar-besaran dalam pembangunan kabel bawah laut baru. Perusahaan-perusahaan teknologi raksasa seperti Google dan Meta, serta konsorsium internasional, berlomba-lomba menanam kabel generasi terbaru dengan kapasitas yang jauh lebih besar daripada kabel-kabel yang ada saat ini. Kabel-kabel baru ini menggunakan teknologi serat optik yang lebih canggih dan memiliki kapasitas untuk mentransmisikan data dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Investasi ini bertujuan untuk memenuhi permintaan bandwidth yang terus meningkat dan memastikan bahwa internet global tetap cepat, andal, dan terjangkau.

Kesimpulan: Keseimbangan Antara Keamanan dan Inovasi

Kabel bawah laut adalah infrastruktur vital yang menopang konektivitas global. Kerusakan pada kabel-kabel ini dapat menyebabkan gangguan signifikan pada akses internet dan berdampak luas pada ekonomi dan masyarakat. Sementara redundansi dan pembangunan kabel baru dapat membantu mengurangi risiko gangguan, perlindungan kabel bawah laut dari kerusakan akibat alam, aktivitas manusia, dan potensi serangan tetap menjadi prioritas utama. Diperlukan keseimbangan antara inovasi teknologi, investasi infrastruktur, dan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk memastikan bahwa kabel bawah laut terus berfungsi sebagai tulang punggung internet global di masa depan. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada internet, penting untuk terus berinvestasi dalam perlindungan dan pengembangan infrastruktur kabel bawah laut agar tetap dapat memenuhi kebutuhan komunikasi digital yang terus berkembang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :