Kepala BPOM Ajak 150 Pengusaha Korea Selatan Investasi Produk Kesehatan di RI

  • Maskobus
  • Sep 12, 2025

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Dr. Taruna Ikrar, telah melayangkan undangan strategis kepada para pengusaha Korea Selatan untuk meningkatkan investasi di sektor produk kesehatan Indonesia. Ajakan ini disampaikan di hadapan 150 pengusaha Korea Selatan dalam sebuah forum yang bertujuan untuk mempererat kerjasama bilateral antara kedua negara. Prof. Ikrar menekankan potensi besar Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan dan mitra produksi yang strategis, khususnya dalam bidang obat-obatan, makanan, skincare, minuman kesehatan, dan produk inovatif lainnya.

Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan pertumbuhan kelas menengah yang signifikan, menawarkan peluang investasi yang sangat menarik di sektor kesehatan. Kebutuhan akan produk kesehatan berkualitas terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gaya hidup yang lebih baik. Prof. Ikrar meyakinkan para pengusaha Korea Selatan bahwa Indonesia bukan hanya sekadar pasar konsumen, tetapi juga mitra strategis yang dapat diandalkan untuk pengembangan riset, produksi, dan distribusi produk kesehatan yang berkualitas dan inovatif.

Dalam upaya menarik investasi lebih lanjut, BPOM berkomitmen untuk menciptakan regulasi yang transparan, efisien, dan mendukung ekosistem investasi yang kondusif. Prof. Ikrar menjelaskan bahwa kerjasama dengan Korea Selatan dapat membuka jalan bagi transfer teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan percepatan hadirnya produk-produk inovatif yang aman dan bermutu di pasar Indonesia.

Investasi dari pengusaha Korea Selatan diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Prof. Ikrar menekankan bahwa setiap investasi yang masuk tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga membuka kesempatan kerja bagi rakyat Indonesia, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian negara.

Prof. Ikrar juga menyoroti pentingnya konsep ABG (Academic, Business, Government) sebagai fondasi utama dalam membangun kolaborasi yang berkelanjutan. Sinergi antara perguruan tinggi (academic), dunia usaha (business), dan pemerintah (government) akan menciptakan ekosistem yang sehat dan dinamis untuk melahirkan inovasi berkelanjutan di bidang kesehatan. Melalui kerjasama yang erat antara ketiga pilar ini, Indonesia dan Korea Selatan dapat membangun rantai nilai yang kuat, mulai dari riset, inovasi, produksi, hingga distribusi produk kesehatan.

Kepala BPOM Ajak 150 Pengusaha Korea Selatan Investasi Produk Kesehatan di RI

Sebagai contoh konkret, Prof. Ikrar mendorong adanya riset bersama antara universitas di Indonesia dan Korea Selatan untuk pengembangan obat-obatan berbasis bioteknologi. Dunia usaha dapat berperan sebagai motor penggerak komersialisasi produk hasil riset, sementara pemerintah melalui BPOM memastikan regulasi yang jelas dan ramah investasi. Dengan model ini, inovasi dapat lahir di kampus, diproduksi oleh industri, dan segera sampai ke masyarakat dengan standar keamanan yang tinggi.

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang digagas oleh Kepala BPOM RI. Beliau menegaskan bahwa hubungan Indonesia-Korea Selatan selama ini sangat erat dan memiliki ruang besar untuk terus berkembang, khususnya di bidang kesehatan dan inovasi industri. Indonesia dipandang sebagai mitra yang memiliki potensi luar biasa, dan dengan dukungan BPOM, kerjasama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan investasi, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara.

Selain memaparkan peluang investasi, Prof. Ikrar juga meresmikan Pameran Produk Kesehatan yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran tersebut menghadirkan 150 stand dari para pengusaha Korea Selatan, yang menampilkan beragam produk mulai dari obat-obatan modern, pangan fungsional, minuman kesehatan, hingga produk kecantikan berbasis inovasi terbaru. Pameran ini menjadi wadah bagi para pengusaha untuk menjalin kemitraan, bertukar informasi, dan memperkenalkan produk-produk unggulan mereka kepada pasar Indonesia.

Para pengusaha Korea Selatan menyambut baik ajakan tersebut dan melihat peluang besar untuk memperluas jejaring bisnis mereka sekaligus mendukung penguatan industri kesehatan di Indonesia, yang sejalan dengan agenda pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Mereka mengakui potensi pasar Indonesia yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil sebagai faktor yang menarik untuk berinvestasi.

Investasi di sektor kesehatan Indonesia tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi para investor, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan hadirnya produk-produk kesehatan berkualitas dan inovatif, masyarakat Indonesia dapat memperoleh akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

BPOM berperan penting dalam memastikan keamanan, mutu, dan khasiat produk kesehatan yang beredar di Indonesia. Melalui regulasi yang ketat dan pengawasan yang efektif, BPOM melindungi masyarakat dari produk-produk yang berbahaya atau tidak memenuhi standar. Dengan demikian, investasi di sektor kesehatan Indonesia harus sejalan dengan upaya BPOM untuk menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat.

Kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang kesehatan juga dapat mencakup pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam pengembangan teknologi kesehatan, peningkatan kapasitas SDM, dan pengembangan sistem regulasi yang efektif. Melalui kerjasama ini, kedua negara dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan melindungi masyarakat dari risiko kesehatan.

Pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap investasi di sektor kesehatan melalui berbagai insentif dan kemudahan perizinan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan dukungan pemerintah, investasi di sektor kesehatan Indonesia diharapkan dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Prof. Ikrar menekankan pentingnya investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab di sektor kesehatan. Investasi yang berkelanjutan tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Investasi yang bertanggung jawab juga melibatkan transfer teknologi, peningkatan kapasitas SDM lokal, dan pengembangan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Dengan kerjasama yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi, Indonesia dan Korea Selatan dapat membangun industri kesehatan yang kuat, inovatif, dan berkelanjutan. Industri kesehatan yang kuat akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Investasi di sektor kesehatan Indonesia juga dapat membuka peluang bagi pengembangan industri pendukung, seperti industri bahan baku obat, industri kemasan, dan industri logistik. Pengembangan industri pendukung akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan nilai tambah produk, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

BPOM berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses perizinan produk kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi hambatan investasi dan mempercepat masuknya produk-produk kesehatan yang berkualitas ke pasar Indonesia. BPOM juga terus berupaya untuk meningkatkan pengawasan terhadap produk kesehatan yang beredar di pasar untuk melindungi masyarakat dari produk-produk yang berbahaya atau tidak memenuhi standar.

Dengan potensi pasar yang besar, regulasi yang mendukung, dan kerjasama yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi, Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik di sektor kesehatan. Investasi di sektor kesehatan Indonesia tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi para investor, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Prof. Ikrar mengajak para pengusaha Korea Selatan untuk memanfaatkan peluang investasi yang ada di sektor kesehatan Indonesia dan menjadi bagian dari pertumbuhan industri kesehatan yang dinamis dan berkelanjutan. Dengan kerjasama yang erat, Indonesia dan Korea Selatan dapat membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat kedua negara.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :