Jakarta – iPhone Air resmi meluncur hari ini, 19 September 2025, di berbagai negara termasuk Singapura, Thailand, dan Malaysia. Sebagai penerus iPhone Plus yang kini digantikan oleh model ultra-tipis ini, iPhone Air langsung mencuri perhatian dengan desain setebal 5,6 mm – rekor tertipis sepanjang sejarah Apple.
Dengan layar 6,5 inch Super Retina XDR, chip A19 Pro, dan kamera single 48 MP inovatif, perangkat ini diklaim menawarkan performa pro dalam bodi yang ringan dan elegan.
Di Indonesia, meski belum resmi dijual, beberapa tech reviewer sudah mencoba unit display di toko Apple negara tetangga. Mereka menjajal langsung dan berbagi kesan pertama kepada detikINET, Jumat (19/9/2025). Dari rasa mewah yang nostalgia hingga kekhawatiran soal baterai, berikut rangkuman tanggapan mereka.
Satish dari K2 Gadget
Satish, reviewer gadget yang dikenal dengan ulasan mendalam di K2 Gadget, langsung jatuh hati saat pertama kali menggenggam iPhone Air.
"iPhone Air beneran harus megang langsung untuk bisa appreciate barangnya. Lihat di video terkesan biasa, begitu pegang iPhone setipis ini rasanya refreshing dan nostalgia inget iPhone-iPhone dulu yang tipis," ujarnya.
Menurut Satish, desain plateau kamera belakang justru jadi yang paling mewah di antara seluruh seri iPhone 17.
"Tahun ini saya benar-benar mempertimbangkan iPhone Air untuk jadi daily driver ketimbang varian Pro-nya," ungkapnya.
Namun, ia masih penasaran dengan daya tahan baterai dan ketangguhannya. "Penasaran baterai sama ketahanannya, itu jadi faktor penentu utama untuk dijadikan daily driver," ujarnya.
Soal warna, Satish sedikit kecewa dengan Sky Blue yang terlihat seperti putih biasa. "Satu lagi, warna sky blue-nya kaya putih, nggak kelihatan biru di banyak kondisi lighting. Kaya white saja," komentarnya.
Bagus Hernawan
Bagus Hernawan, Apple enthusiast, menekankan perbedaan pengalaman berdasarkan perangkat sebelumnya.
"Tipis sih. Cuman masih lebih tipis iPad Pro M4. Kalau udah pegang iPad Pro M4, nggak akan berasa kaget banget sama iPhone Air. Tetapi kalau biasa pakai iPhone aja, akan berasa banget tipisnya," katanya.
Ia juga puji layar yang sedikit lebih besar dari iPhone 16 Pro dan bezel full edge-to-edge.
"Layarnya sedikit lebih gede dari 16 Pro dan full banget sampe tepi. Enteng banget sih. Ini beratnya hampir sama loh iPhone Air vs case + ring MagSafe," ujarnya.
Albertus Siswo Yulianto
Albertus Siswo Yulianto, reviewer yang fokus pada aspek praktis, lebih banyak bertanya daripada memuji. Ia khawatir soal adaptasi eSIM di Indonesia, di mana Malaysia sudah punya program konversi dari SIM fisik.
"Penasaran sama eSIM-nya nanti sih, kalau di Malaysia ada program mereka buat convert dari sim fisik ke eSIM, nah di Indonesia bakal kayak gimana nanti Apple bawanya," kata dia.
Selain itu, desain tipis bikin ia ragu soal durability. "Penasaran tipis gini beneran kuat di-bending nggak sih? Kalo ditaruh di kantong aman nggak sih, dan soal suhu nya juga! Karena ini masih display kan di sini, penasaran banget nanti kalo dipakai di real life gimana temperature-nya," kata dia
Ia juga konfirmasi speaker mono di bagian atas, serta khawatir baterai dan panas berlebih. "Terus ternyata bener speakernya cuma satu di bagian atas. Penasaran baterai sama heat-nya sih," tutupnya.
Effendy dari YouTube Cupu
Effendy, kreator konten populer di channel YouTube Cupu, langsung rekam unboxing singkat dan kesan pertamanya.
"Tipis banget. Sama framenya tipis, cuman yang gue kurang suka agak glossy sih. Tapi karena ada lengkungan, jadi terlihat lebih tipis dibanding yang S25 Edge itu sih. Tapi enak digenggam," ungkapnya.
Ia terkesan dengan kehadiran tombol Action dan Camera Control di frame tipis. "Somehow dengan frame setipis itu masih bisa ada kamera kontrol sama action button-nya itu sesuatu banget sih," katanya.
Soal warna, Effendy bilang varian terang seperti Light Blue, Light Gold, dan White terlalu mirip. "Terang-terangnya agak tipis-tipis sih. Yang black baru beda sendiri," ungkapnya.
Ada satu hal yang membuatnya begitu penasaran. Baterai menjadi aspek yang segera ia ingin uji. "Penasaran baterainya kalau dijadikan daily driver," ungkap pria berkacamata ini.
Secara keseluruhan, kesan pertama para reviewer ini positif pada desain tipis dan ringan iPhone Air, yang memang jadi senjata utama Apple untuk saingi tren slim phone.
Analisis Lebih Mendalam: Melampaui Kesan Pertama
Peluncuran iPhone Air telah memicu gelombang antusiasme dan pertanyaan di kalangan penggemar teknologi dan reviewer. Meskipun desainnya yang tipis dan ringan menjadi daya tarik utama, ada lebih banyak hal yang perlu dipertimbangkan daripada sekadar estetika.
Desain dan Ergonomi:
Ketebalan 5,6 mm iPhone Air adalah pencapaian teknik yang luar biasa. Namun, ketipisan ekstrem ini menimbulkan pertanyaan tentang ergonomi dan kenyamanan penggunaan jangka panjang. Apakah pengguna akan merasa nyaman memegang perangkat yang begitu tipis untuk waktu yang lama? Bagaimana dengan potensi masalah grip dan kemungkinan tergelincir?
Selain itu, desain plateau kamera belakang yang dipuji oleh Satish dari K2 Gadget dapat menjadi titik kontroversi. Meskipun terlihat mewah, desain ini dapat membuat perangkat tidak stabil saat diletakkan di permukaan datar.
Performa dan Daya Tahan Baterai:
Chip A19 Pro menjanjikan performa yang cepat dan responsif. Namun, bagaimana chip ini akan bekerja dalam bodi yang begitu tipis? Apakah Apple telah berhasil mengatasi tantangan termal yang terkait dengan pendinginan komponen dalam ruang yang terbatas?
Daya tahan baterai adalah kekhawatiran utama lainnya. Baterai yang lebih kecil kemungkinan diperlukan untuk mencapai ketipisan 5,6 mm. Apakah Apple telah mengoptimalkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk memaksimalkan masa pakai baterai? Uji dunia nyata akan sangat penting untuk menentukan apakah iPhone Air dapat bertahan sepanjang hari dengan sekali pengisian daya.
Kamera dan Fitur:
Kamera single 48 MP inovatif adalah fitur yang menarik. Namun, beberapa pengguna mungkin merindukan fleksibilitas pengaturan multi-kamera yang ditemukan pada model iPhone Pro. Apakah Apple telah berhasil mengoptimalkan perangkat lunak dan algoritma pemrosesan gambar untuk menghasilkan foto dan video berkualitas tinggi dengan kamera tunggal?
Kehadiran tombol Action dan Camera Control di frame tipis adalah sentuhan yang bagus. Namun, pengguna perlu membiasakan diri dengan penempatan dan fungsionalitas tombol-tombol ini.
eSIM dan Konektivitas:
Kekhawatiran Albertus Siswo Yulianto tentang adaptasi eSIM di Indonesia adalah valid. Ketersediaan dan kemudahan penggunaan eSIM akan menjadi faktor penting bagi banyak pengguna. Apple perlu bekerja sama dengan operator seluler lokal untuk memastikan pengalaman eSIM yang mulus.
Harga dan Ketersediaan:
Harga iPhone Air akan menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilannya di pasar. Jika harganya terlalu tinggi, konsumen mungkin lebih memilih model iPhone Pro atau perangkat pesaing. Ketersediaan yang luas juga penting untuk memenuhi permintaan.
Kesimpulan: Potensi dan Tantangan iPhone Air
iPhone Air adalah perangkat yang menarik dengan potensi besar. Desainnya yang tipis dan ringan pasti akan menarik perhatian. Namun, Apple perlu mengatasi tantangan yang terkait dengan ergonomi, daya tahan baterai, dan kinerja termal untuk mewujudkan potensi penuh iPhone Air. Uji dunia nyata dan ulasan mendalam akan sangat penting untuk menentukan apakah iPhone Air memenuhi hype.
Tambahan: Persaingan di Pasar Smartphone Tipis
iPhone Air memasuki pasar yang semakin kompetitif untuk smartphone tipis. Beberapa pesaing utama termasuk:
- Samsung Galaxy Z Fold Series: Meskipun dapat dilipat, perangkat ini sangat tipis saat dibuka.
- Xiaomi Mix Fold Series: Mirip dengan Galaxy Z Fold, menawarkan desain tipis saat dibuka.
- OPPO Find N Series: Pesaing lain di pasar ponsel lipat yang tipis.
Apple perlu membedakan iPhone Air dari para pesaing ini dengan menawarkan kombinasi unik antara desain, performa, fitur, dan ekosistem. Keberhasilan iPhone Air akan bergantung pada kemampuannya untuk memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa dalam bodi yang tipis dan ringan.
Prediksi Masa Depan:
Beberapa analis memprediksi bahwa iPhone Air akan menjadi hit besar di kalangan konsumen yang menghargai desain dan portabilitas. Yang lain lebih berhati-hati, menunjukkan potensi masalah dengan daya tahan baterai dan kinerja termal. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah iPhone Air dapat memenuhi harapan dan menjadi pemain utama di pasar smartphone.