Penggerebekan besar-besaran di pabrik manufaktur Hyundai di Georgia pekan lalu, yang melibatkan ratusan petugas federal, negara bagian, dan lokal, telah memicu respons diplomatik yang signifikan. Lebih dari 450 orang ditahan, diduga tinggal dan bekerja secara ilegal di Amerika Serikat. Mayoritas dari mereka, lebih dari 300 orang, adalah warga negara Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan telah menawarkan untuk memulangkan mereka dengan penerbangan carter, sebuah langkah yang menurut pengacara imigrasi belum pernah terjadi sebelumnya.
Berikut adalah rincian lebih lanjut tentang kesepakatan tersebut, latar belakang penggerebekan, dan dampaknya terhadap pekerja dan proyek Hyundai-LG di Georgia:
Latar Belakang Penggerebekan
Penggerebekan di pabrik Hyundai terjadi setelah penyelidikan selama berminggu-minggu. Ini menandai penindakan imigrasi terbesar di tempat kerja AS selama pemerintahan Trump. Tindakan ini memicu reaksi keras dari Korea Selatan, yang kemudian menawarkan bantuan untuk memulangkan warganya.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Hyun, dijadwalkan melakukan perjalanan ke Washington, DC, untuk membahas masalah ini dengan pejabat AS. Kantor juru bicara kementerian menyatakan bahwa Seoul berupaya membawa kembali warganya secepat mungkin melalui "kepulangan sukarela". Jadwal penerbangan carter belum ditetapkan.
Tanggapan Pemerintah Korea Selatan
Pemerintah Korea Selatan telah aktif bekerja untuk mengamankan pembebasan para pekerja, dengan perwakilan dari Kedutaan Besar Korea di Washington, DC, dan Konsulat Jenderal di Atlanta terlibat dalam upaya tersebut. Kepala Staf Kepresidenan Korea Selatan, Kang Hoon-sik, menyatakan bahwa pemerintah akan memastikan semua tindakan yang diperlukan dilaksanakan secara efektif untuk mencapai pembebasan cepat warga yang ditahan dan pelaksanaan proyek investasi yang stabil.
Tindakan pemerintah Korea Selatan dianggap "bukan tindakan bisnis yang normal" oleh Jorge Gavilanes, seorang pengacara imigrasi yang berbasis di Atlanta yang bekerja untuk sebuah firma hukum yang dihubungi oleh beberapa tahanan. Dia menambahkan bahwa tindakan ini sejalan dengan status imigrasi para pekerja.
Status Visa Para Pekerja
Jenis visa yang dimiliki oleh warga negara Korea yang bekerja di pabrik tersebut masih belum jelas. Steven Schrank, seorang agen khusus yang bertanggung jawab atas Investigasi Keamanan Dalam Negeri, mengatakan bahwa beberapa dari 475 orang yang ditahan masuk ke AS secara ilegal, sementara yang lain telah melampaui masa berlaku visa mereka. Beberapa lainnya berada di bawah Program Pengecualian Visa AS, yang memungkinkan warga negara tertentu untuk bepergian untuk tujuan wisata atau bisnis hingga 90 hari, tetapi dilarang bekerja.
Gavilanes menjelaskan bahwa individu yang masuk di bawah Program Pengecualian Visa tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan hakim untuk dideportasi dan secara otomatis dikeluarkan perintah oleh ICE untuk meninggalkan negara itu. Biasanya, individu-individu ini akan dikeluarkan dari AS dengan biaya pemerintah, tetapi dalam kasus ini, pemerintah Korea Selatan yang menanggung biayanya.
Pengacara imigrasi Georgia, Charles Kuck, mengatakan bahwa dua kliennya ditahan dalam penggerebekan setelah tiba dari Korea Selatan di bawah pembebasan visa.
Dampak pada Pekerja dan Proyek Hyundai-LG
Meskipun tidak ada warga negara Korea yang bekerja untuk Hyundai secara langsung, sekitar 50 dari mereka bekerja untuk LG Energy Solutions. Sekitar 250 karyawan, yang sebagian besar warga negara Korea, bekerja untuk HL-GA Battery Company LLC, yang beroperasi di bawah Hyundai dan LG.
Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, sebelumnya menyerukan "semua tindakan yang diperlukan" untuk mendukung para tahanan.
Seorang juru bicara LG Energy Solution mengatakan bahwa perusahaan bekerja sama dengan proses tersebut dan akan melakukan upaya terbaik untuk memastikan kepulangan karyawan dan mitra mereka dengan selamat dan cepat.
Ketika ditanya tentang status visa para pekerja yang ditahan, perusahaan mengatakan bahwa status visa mereka sedang diselidiki.
LG Energy Solution mengatakan bahwa kepala Sumber Daya Manusia mereka melakukan perjalanan ke Georgia untuk membantu pembebasan warga negara Korea Selatan yang ditahan. Perusahaan juga menangguhkan sebagian besar perjalanan bisnisnya ke AS.
Protes dan Reaksi Masyarakat
Di luar fasilitas pada hari Sabtu, para pengunjuk rasa berkumpul dengan spanduk tebal dan meneriakkan dalam bahasa Spanyol dan Korea, menuntut keadilan bagi ratusan pekerja yang ditahan. Para pengunjuk rasa menyerukan pembebasan para pekerja dan menyoroti dampak penggerebekan pada keluarga dan orang yang dicintai mereka.
Latar Belakang Pabrik Hyundai Metaplant
Para pekerja yang ditahan bekerja di Hyundai Metaplant di Ellabell, Georgia, sekitar 25 mil sebelah barat Savannah. Fasilitas seluas 2.900 hektar ini memiliki dua bagian: lokasi produksi kendaraan listrik Hyundai dan pabrik baterai EV yang merupakan usaha patungan antara Hyundai dan LG.
Pada tahun 2022, Hyundai mengumumkan perjanjian dengan negara bagian Georgia untuk membangun "fasilitas manufaktur kendaraan dan baterai listrik penuh khusus pertama Hyundai di Amerika Serikat" di Bryan County.
Penggerebekan itu menghentikan pembangunan pabrik baterai EV. Metaplant diharapkan menciptakan 8.500 pekerjaan. Surat perintah penggeledahan yang diajukan pada hari Selasa di Distrik Selatan Georgia mengidentifikasi empat orang secara khusus untuk digeledah, tetapi pihak berwenang tiba dengan personel dan peralatan yang substansial, menunjukkan niat untuk melakukan penyisiran yang lebih luas.
Pihak berwenang menyatakan bahwa ini bukan operasi imigrasi biasa, tetapi penyelidikan kriminal multi-bulan yang melibatkan pengumpulan bukti, wawancara, dan dokumen. ICE dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri didampingi oleh Patroli Negara Bagian Georgia, FBI, DEA, ATF, dan badan-badan lain dalam melaksanakan surat perintah penggeledahan.
Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan bahwa mereka mengirim pesan yang jelas dan tegas: mereka yang mengeksploitasi tenaga kerja, merusak ekonomi, dan melanggar hukum federal akan dimintai pertanggungjawaban.
Kesimpulan
Kesepakatan untuk memulangkan pekerja Korea Selatan yang ditahan merupakan perkembangan yang unik dan signifikan. Ini menyoroti dampak ekonomi dan diplomatik dari penindakan imigrasi di tempat kerja dan upaya pemerintah asing untuk melindungi warganya. Situasi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang praktik perekrutan dan status visa pekerja asing di proyek-proyek besar seperti Hyundai Metaplant.