Keluarga Arya Daru Pangayunan melalui kuasa hukumnya, Dwi Librianto, menyampaikan kronologi versi mereka terkait meninggalnya Arya Daru. Kronologi ini menyoroti upaya intensif yang dilakukan istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri, untuk menghubungi suaminya pada malam sebelum ditemukan meninggal, serta upaya menghubungi pihak kepolisian.
Malam yang Penuh Kecemasan: Upaya Meta Ayu Mencari Arya Daru
Menurut kronologi yang disampaikan keluarga, rangkaian peristiwa bermula pada Senin malam, 7 Juli 2025, ketika Meta Ayu mendapati kesulitan menghubungi Arya Daru. Biasanya, Arya Daru selalu memberi kabar setelah pulang kerja, selambat-lambatnya sekitar pukul 19.30 WIB. Namun, malam itu, Meta Ayu tidak menerima kabar apapun dari suaminya.
"Pada malam 7 Juli jam 20.00 WIB, Daru tidak memberi kabar ke Pita (Meta Ayu). Tanggal 7 Juli 20.40 WIB, Daru sempat mengirim foto keberadaan antrean taksi di mal Grand Indonesia. Setelah itu, HP Daru tidak aktif," jelas Dwi Librianto dalam konferensi pers di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8).
Kecemasan Meta Ayu semakin meningkat ketika pesan WhatsApp yang dikirimkan hanya menunjukkan tanda centang satu, mengindikasikan bahwa pesan tersebut tidak terkirim ke ponsel Arya Daru.
Pukul 21.20 WIB: Upaya Awal Mencari Kabar
Pada pukul 21.20 WIB, Meta Ayu mencoba menghubungi Arya Daru melalui WhatsApp, namun usahanya sia-sia. Pesan yang dikirimkan hanya centang satu, menandakan bahwa ponsel Arya Daru tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Merasa khawatir, Meta Ayu kemudian mencoba menghubungi penjaga kos Arya Daru, Siswanto, melalui WhatsApp, namun nomor Siswanto juga tidak dapat menerima pesan.
8 Juli, Dini Hari: Telepon Berulang ke Polsek Menteng
Karena tidak berhasil menghubungi Arya Daru maupun penjaga kos, Meta Ayu memutuskan untuk menghubungi Polsek Menteng, tempat Arya Daru tinggal. Menurut Dwi Librianto, Meta Ayu berinisiatif menelepon Polsek Menteng di nomor 021-31926390.
"7 kali istrinya menghubungi Polsek Menteng," ungkap Dwi Librianto.
Namun, sayangnya, upaya Meta Ayu menghubungi pihak kepolisian tidak membuahkan hasil. Dwi Librianto menambahkan bahwa nomor telepon tersebut masih aktif dan terdaftar sebagai nomor Polsek Menteng, namun tidak ada respons dari pihak kepolisian saat dihubungi.
"Pagi tadi Dwi cek nomor tersebut masih ada, dan memang nomor Polsek Menteng, tapi tak ada respons," imbuhnya.
Pukul 00.30 WIB: Meminta Bantuan Penjaga Kos
Setelah berulang kali mencoba menghubungi Polsek Menteng tanpa hasil, Meta Ayu kembali menghubungi Siswanto, penjaga kos Arya Daru, sekitar pukul 00.30 WIB. Kali ini, Meta Ayu menghubungi Siswanto melalui panggilan telepon biasa, bukan melalui WhatsApp. Dalam percakapan tersebut, Meta Ayu meminta Siswanto untuk memeriksa kamar Arya Daru.
Pukul 05.00 WIB: Kekhawatiran yang Terus Meningkat
Kecemasan Meta Ayu tidak mereda. Pada pukul 05.00 WIB, Meta Ayu kembali menghubungi Siswanto dan memintanya untuk memeriksa kamar Arya Daru sekali lagi. Namun, Siswanto melaporkan bahwa kondisi kamar Arya Daru masih gelap dan menyarankan untuk menunda pemeriksaan hingga Arya Daru bersiap berangkat kerja antara pukul 07.00-07.30 WIB.
"Kata Siswanto, kondisi kamar Daru masih gelap dan Siswanto menyarankan nanti saja dicek kembali pada saat Daru akan berangkat kerja antara 07.00-07.30," kata Dwi Librianto.
Pukul 06.00 WIB: Permintaan Terakhir dan Penemuan Tragis
Atas desakan Meta Ayu, Siswanto akhirnya bersedia kembali mengecek kamar Arya Daru sekitar pukul 06.00 WIB. Siswanto kemudian mengirim pesan kepada saksi lain, memberitahukan bahwa kamar Arya Daru akan diperiksa pada pukul 07.30 WIB karena nomor ponsel Arya Daru tidak aktif saat dihubungi.
"07.30 WIB Siswanto mengecek kamar Daru, dan diketahui Daru sudah meninggal," ungkap Dwi Librianto dengan nada sedih.
Penemuan jenazah Arya Daru di kamarnya mengakhiri malam yang penuh kecemasan dan upaya pencarian yang dilakukan oleh Meta Ayu.
Kondisi Kesehatan Arya Daru Sebelum Meninggal
Selain menyampaikan kronologi kejadian, pihak keluarga juga mengungkapkan kondisi kesehatan Arya Daru sebelum meninggal. Dwi Librianto menjelaskan bahwa Meta Ayu mengetahui bahwa Arya Daru menderita kolesterol sejak 4-5 tahun terakhir. Selain itu, Arya Daru juga didiagnosis menderita kista ginjal pada 3 Juli, setelah menjalani medical checkup. Arya Daru juga memiliki riwayat penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yang dideritanya sejak 2 tahun lalu.
"Dari semua sakit tersebut, Daru mengeluh kepada Pita tentang kesehatannya tersebut karena dampak sakit itu Daru sering kelelahan pada saat kerja dan juga pada hubungan intim suami istri," jelas Dwi Librianto.
Tidak Ada Masalah Rumah Tangga atau Konflik dengan Orang Lain
Pihak keluarga juga menegaskan bahwa tidak ada masalah rumah tangga antara Arya Daru dan Meta Ayu, maupun konflik dengan orang lain yang mungkin menjadi penyebab kematian Arya Daru.
"Pita tidak sedang mengalami masalah rumah tangga dengan suaminya. Dan tidak ada juga permasalahan dengan orang lain," tegas Dwi Librianto.
Pertanyaan yang Belum Terjawab
Kronologi yang disampaikan oleh pihak keluarga menimbulkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab, terutama terkait dengan respons Polsek Menteng terhadap panggilan telepon dari Meta Ayu. Mengapa tidak ada respons dari pihak kepolisian meskipun Meta Ayu telah menghubungi mereka sebanyak tujuh kali? Apakah ada kendala teknis atau faktor lain yang menyebabkan tidak adanya respons tersebut?
Pihak keluarga berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan penjelasan terkait hal ini dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus meninggalnya Arya Daru. Mereka juga berharap agar kebenaran dapat segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan.
Analisis Lebih Lanjut
Kronologi meninggalnya Arya Daru versi keluarga menyoroti beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Upaya Intensif Meta Ayu: Upaya Meta Ayu untuk menghubungi suaminya dan meminta bantuan pihak kepolisian menunjukkan betapa besar kekhawatiran dan cintanya terhadap Arya Daru.
- Respons Polsek Menteng: Tidak adanya respons dari Polsek Menteng terhadap panggilan telepon Meta Ayu menimbulkan pertanyaan serius tentang prosedur dan responsibilitas pihak kepolisian dalam menerima dan menindaklanjuti laporan masyarakat.
- Kondisi Kesehatan Arya Daru: Riwayat penyakit yang diderita Arya Daru dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kematiannya, namun perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
- Tidak Ada Indikasi Konflik: Pernyataan keluarga bahwa tidak ada masalah rumah tangga atau konflik dengan orang lain mengindikasikan bahwa kematian Arya Daru kemungkinan besar bukan disebabkan oleh faktor eksternal.
Kasus meninggalnya Arya Daru ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga, serta pentingnya respons cepat dan efektif dari pihak kepolisian dalam menanggapi laporan masyarakat. Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan dengan tuntas dan kebenaran dapat terungkap.