Jakarta, 17 September 2025 – kumparan Green Initiative Conference (GIC) 2025 resmi dibuka hari ini di Hotel Borobudur Jakarta, menandai komitmen berkelanjutan untuk mendorong transisi energi hijau dan mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia. Konferensi yang berlangsung selama dua hari, 17-18 September 2025, mengusung tema besar "Green Transition for Energy Sovereignty and National Industrial Revival," yang menekankan pentingnya sinergi antara keberlanjutan lingkungan dan kebangkitan industri nasional. GIC 2025 tidak hanya menjadi wadah diskusi inspiratif, tetapi juga platform untuk aksi nyata, dengan serangkaian inisiatif yang dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan dan mempromosikan praktik berkelanjutan.
Pembukaan GIC 2025 dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk para menteri kabinet yang memberikan wawasan strategis tentang arah kebijakan pemerintah terkait transisi energi. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato kunci tentang peran energi bersih dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Sementara itu, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menggarisbawahi pentingnya investasi infrastruktur hijau untuk mendukung transisi energi.
Pemred kumparan, Arifin Asydhad, dalam sambutannya saat membuka acara, menjelaskan bahwa GIC 2025 menjadi forum penting untuk pertukaran informasi, penyampaian kebijakan pemerintah, serta pengumpulan ide dan gagasan dari berbagai pemangku kepentingan dalam isu percepatan energi bersih. "GIC 2025 ini memfokuskan pembahasan pada upaya percepatan penyediaan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, termasuk dalam penerapan di bidang industri," ujar Arifin. Ia juga mengingatkan kesuksesan GIC 2024 yang mendorong isu keberlanjutan melalui kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, GIC tahun ini lebih menitikberatkan pada pembahasan percepatan energi bersih yang membutuhkan kolaborasi dari semua pihak.
Arifin menekankan urgensi transisi ke energi bersih, mengingat sumber daya energi fosil yang semakin menipis. "Kali ini, kita mulai masuk dalam pembahasan energi bersih yang sudah menjadi kebutuhan dasar saat ini dan tentu masa mendatang. Maka, lebih baik kita semua mempersiapkan diri jauh-jauh hari daripada nanti-nanti karena seperti kita tahu energi fosil akan habis," terangnya. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya ini. "Semua pihak harus dilibatkan, termasuk industri swasta, kampus-kampus, badan-badan penelitian, LSM, komunitas, masyarakat, dan sebagainya. Karena itu, sangat penting untuk menyatukan frekuensi bagaimana Indonesia bisa sukses dan menjadi benchmark dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat," imbuhnya.
Inisiatif Hijau dan Praktik Berkelanjutan di GIC 2025
GIC 2025 bukan hanya sekadar konferensi, tetapi juga perwujudan nyata dari komitmen terhadap keberlanjutan. Berbagai inisiatif hijau diterapkan secara konkret untuk meminimalkan dampak lingkungan dari acara ini. Salah satu yang paling mencolok adalah penggunaan stage yang terbuat dari inovasi material daur ulang, PolyAl dari Tetra Pak. PolyAl merupakan material komposit yang terdiri dariPolyethylene (PE) dan Aluminium Foil (Al) yang diperoleh dari hasil daur ulang kemasan karton minuman. Pemanfaatan PolyAl sebagai material stage tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi material daur ulang.
Selain itu, GIC 2025 juga menerapkan sistem pengolahan sampah organik dan sisa makanan oleh maggot. Maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), memiliki kemampuan untuk mengurai sampah organik dengan cepat dan efisien. Proses penguraian oleh maggot menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi dan biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Penerapan sistem ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomis.
Sebagai bagian dari upaya pengurangan sampah plastik, GIC 2025 tidak menyediakan botol plastik sekali pakai. Seluruh peserta didorong untuk membawa botol minum pribadi dan mengisinya di water station yang telah disediakan. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dan meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Sesi Diskusi dan Workshop Inspiratif
Selain inisiatif hijau, GIC 2025 juga menyajikan serangkaian sesi diskusi dan workshop yang menghadirkan para ahli dan praktisi di bidang energi bersih dan keberlanjutan. Sesi diskusi meliputi berbagai topik, seperti pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, teknologi hijau, dan kebijakan energi. Para peserta dapat berinteraksi langsung dengan para pembicara dan berbagi pengalaman serta ide-ide inovatif.
Workshop yang diselenggarakan juga menawarkan kesempatan bagi peserta untuk mempelajari keterampilan praktis dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Beberapa workshop yang diadakan antara lain pembuatan kompos dari sampah organik, daur ulang sampah plastik menjadi produk bernilai jual, dan instalasi panel surya skala kecil.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kedaulatan Energi
Kesuksesan GIC 2025 tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, lembaga pemerintah, universitas, organisasi masyarakat sipil, dan media. Sinergi antar sektor ini merupakan kunci untuk mencapai tujuan kedaulatan energi bersih.
Sejumlah brand terkemuka yang peduli terhadap keberlanjutan turut berpartisipasi dalam GIC 2025, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Astra, Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Blibli, PLN, Harita Nickel, Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, Bank Mandiri, Telkom Indonesia, Telkomsel, Pagatan Usaha Makmur, PT Alamtri Resources Indonesia, Pupuk Indonesia, dan Makmur Bersama Indonesia. Dukungan dari sektor swasta ini menunjukkan komitmen mereka terhadap transisi energi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, GIC 2025 juga menggandeng sejumlah universitas ternama, seperti Telkom University, Binus University, dan Universitas Multimedia Nusantara. Keterlibatan akademisi dalam konferensi ini memberikan perspektif ilmiah dan inovatif dalam pengembangan energi bersih.
Tidak ketinggalan, GIC 2025 juga didukung oleh berbagai media partner, seperti Metro TV, Bisnis Indonesia, Bisnis.com, Bisnis Muda, Katadata, Katadata Green, Suara.com, Kaskus, Opini ID, Delta FM, Prambors, Jak FM, Kis FM, Most Radio, dan Greeners.Co. Peran media sangat penting dalam menyebarluaskan informasi tentang GIC 2025 dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya energi bersih dan keberlanjutan.
GIC 2025 juga menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang lingkungan, seperti Trash Ranger Indonesia, Ayo Less Waste, Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah, ewasterj, Economy for Ecology, Warriors Cleanup Indonesia, Mangrove Jakarta, dan Berplonggingria. Keterlibatan komunitas ini memastikan bahwa GIC 2025 memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Hotel Borobudur Jakarta, sebagai venue GIC 2025, juga turut berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan acara ini. Hotel ini menerapkan berbagai praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan air yang efisien, dan pengurangan limbah.
Menuju Indonesia yang Berkelanjutan
kumparan Green Initiative Conference 2025 merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan diskusi inspiratif, aksi nyata, dan kolaborasi lintas sektor, GIC 2025 mendorong percepatan transisi energi hijau dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Konferensi ini menjadi bukti bahwa kedaulatan energi bersih bukan hanya sekadar tujuan, tetapi juga sebuah perjalanan yang bisa dimulai dari setiap tindakan kecil. Dengan terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkomitmen terhadap keberlanjutan, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan energi bersih dan pembangunan berkelanjutan.
GIC 2025 diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan dan transisi energi. Setiap individu, perusahaan, dan lembaga memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia.
Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan energi bersih. Kebijakan yang tepat, insentif yang menarik, dan regulasi yang jelas sangat dibutuhkan untuk mendorong investasi di sektor energi terbarukan dan mempercepat transisi ke energi bersih.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia dapat mencapai kedaulatan energi bersih dan menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. kumparan Green Initiative Conference 2025 adalah salah satu langkah nyata dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan sejahtera bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kesuksesan acara ini juga didukung oleh Tetra Pak, Wastgood, Control New, Magalarva, dan Richeese Factory.