Lakukan Uji Kelayakan, ITS Sebut Sirkuit GBT Ideal Untuk Riset Kendaraan

  • Maskobus
  • Sep 23, 2025

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memfasilitasi penelitian yang dilakukan oleh tim otomotif Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT). Kolaborasi strategis ini menandai sinergi antara dunia akademis dan pemerintah daerah dalam mendukung riset dan pengembangan kendaraan hemat energi. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan dukungan penuh kepada para mahasiswa dan peneliti ITS dalam mempersiapkan diri untuk berbagai kompetisi otomotif bergengsi, baik di tingkat nasional maupun internasional, termasuk Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), Shell Eco Marathon Asia Pacific Middle East, dan Formula SAE Japan.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, menjelaskan bahwa kerja sama ini bermula dari permohonan pihak ITS yang melihat potensi besar dari Sirkuit GBT sebagai lokasi ideal untuk pengujian kendaraan. Sirkuit ini akan digunakan sebagai tempat test drive kendaraan yang akan diikutkan berbagai macam kontes. Pihak Pemkot Surabaya menyambut baik inisiatif ini, mengingat pentingnya dukungan terhadap inovasi dan pengembangan teknologi di bidang otomotif.

"Awal mula kolaborasinya adalah ketika pihak ITS menyampaikan bahwa UKM otomotif ITS bermaksud meminjam Sirkuit GBT untuk test drive kendaraan yang rencananya akan mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), Shell Eco Marathon Asia Pacific Middle East, dan Formula SAE Japan," ungkap Hidayat, pada Selasa (23/9). Pernyataan ini menegaskan komitmen Pemkot Surabaya dalam mendukung pengembangan potensi mahasiswa dan peneliti di bidang otomotif.

Disbudporapar menyambut baik permohonan ini karena melihat potensi besar dari penggunaan sirkuit sebagai tempat uji kelayakan kendaraan. Hidayat menambahkan bahwa fasilitas yang ada di Sirkuit GBT sangat ideal untuk pengujian berbagai jenis kendaraan, termasuk kendaraan hemat energi yang dikembangkan oleh tim otomotif ITS.

Lakukan Uji Kelayakan, ITS Sebut Sirkuit GBT Ideal Untuk Riset Kendaraan

"Kami menyambut baik keinginan untuk memakai Sirkuit GBT sebagai tempat penelitian uji kendaraan tersebut, karena pastinya spesifikasi sirkuit akan ideal untuk dipakai juga sebagai tempat uji kelayakan sebuah kendaraan," tambah Hidayat. Hal ini menunjukkan bahwa Pemkot Surabaya memahami pentingnya infrastruktur yang memadai dalam mendukung kegiatan riset dan pengembangan.

Hidayat juga menjelaskan bahwa mekanisme peminjaman Sirkuit GBT sangat sederhana dan fleksibel. Pihak ITS hanya perlu mengirimkan pemberitahuan kepada Disbudporapar agar jadwal pemakaian dapat disinkronkan dengan event lain yang mungkin diadakan di sirkuit tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Surabaya dalam memberikan kemudahan akses bagi para peneliti dan mahasiswa ITS.

"Bagi yang ingin memanfaatkan GBT untuk tempat penelitian prosesnya mudah cukup bersurat kepada kami agar jadwal bisa disesuaikan," tandasnya. Pernyataan ini membuka pintu bagi institusi lain yang ingin memanfaatkan fasilitas Sirkuit GBT untuk kegiatan riset dan pengembangan.

Sementara itu, Non Technical Manager Tim Nogogeni ITS, Safira Dewi Agustina memaparkan bahwa ada lima tim otomotif ITS dengan fokus kendaraan yang berbeda, mulai dari hidrogen, etanol, listrik, hingga bensin. Mereka semua membutuhkan fasilitas uji coba yang memadai sehingga memilih GBT. Keberagaman fokus penelitian ini menunjukkan komitmen ITS dalam mengembangkan berbagai jenis teknologi kendaraan ramah lingkungan.

"Kami memilih GBT karena masing-masing kendaraan punya spesifikasi berbeda, dan test drive harus dilakukan di lintasan beraspal yang tidak bergelombang," jelas Safira. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya fasilitas yang memadai dalam mendukung kegiatan riset dan pengembangan kendaraan.

Menurutnya, pemakaian sirkuit ini sangat membantu riset timnya, khususnya dalam mengukur efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan. Safira menambahkan bahwa data yang diperoleh dari pengujian di Sirkuit GBT sangat berharga dalam meningkatkan kualitas dan performa kendaraan yang dikembangkan oleh tim otomotif ITS.

"Kami tim otomotif ITS sangat terbantu dengan fasilitas yang ada. Pemkot Surabaya dalam hal ini Disbudporapar juga sangat kolaboratif," tambahnya. Ucapan terima kasih ini menunjukkan apresiasi yang tinggi dari pihak ITS terhadap dukungan yang diberikan oleh Pemkot Surabaya.

Tim-tim yang sedang melakukan riset di GBT sedang mempersiapkan diri untuk berbagai kompetisi, antara lain KMHE yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada bulan Oktober dan Shell Eco Marathon di Qatar pada Januari 2026. Persiapan yang matang ini diharapkan dapat membawa hasil yang gemilang bagi tim otomotif ITS.

"Kami berharap dukungan dari Pemkot Surabaya dapat menjadi motivasi lebih dalam meraih hasil terbaik dan mengharumkan nama kota dan bangsa," tukasnya. Harapan ini mencerminkan semangat juang dan komitmen tim otomotif ITS dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Sinergi antara ITS dan Pemkot Surabaya ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mendukung pengembangan teknologi dan inovasi di bidang otomotif. Dukungan pemerintah daerah terhadap riset dan pengembangan sangat penting dalam menciptakan ekosistem inovasi yang kondusif.

Selain itu, kolaborasi ini juga memberikan manfaat bagi pengembangan Sirkuit GBT sebagai pusat kegiatan otomotif di Surabaya. Dengan semakin banyaknya kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan di sirkuit ini, diharapkan dapat meningkatkan popularitas dan daya tarik Sirkuit GBT sebagai destinasi wisata otomotif.

Pemerintah Kota Surabaya terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan riset dan pengembangan di berbagai bidang, termasuk otomotif. Dukungan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Kolaborasi antara ITS dan Pemkot Surabaya merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang maju dan berdaya saing di bidang teknologi. Dengan dukungan yang memadai terhadap riset dan pengembangan, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat menjawab tantangan global.

Lebih lanjut, kerja sama ini bukan hanya tentang fasilitas, tetapi juga tentang membangun ekosistem riset yang kuat. Pemkot Surabaya memberikan dukungan moral dan motivasi kepada para mahasiswa dan peneliti ITS, sehingga mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berinovasi.

Dukungan Pemkot Surabaya juga mencakup penyediaan informasi dan jaringan yang luas. Hal ini memungkinkan tim otomotif ITS untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri otomotif dan lembaga penelitian lainnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga berupaya untuk mempromosikan hasil riset tim otomotif ITS kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pameran, seminar, dan publikasi media.

Dengan dukungan yang komprehensif ini, diharapkan tim otomotif ITS dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama Kota Surabaya dan Indonesia di kancah internasional. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk berkecimpung di bidang teknologi dan inovasi.

Pemerintah Kota Surabaya menyadari bahwa investasi dalam riset dan pengembangan adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan riset dan pengembangan di berbagai bidang.

Sinergi antara ITS dan Pemkot Surabaya adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Model kolaborasi ini diharapkan dapat ditiru oleh daerah lain di Indonesia.

Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah, diharapkan Indonesia dapat menjadi pusat inovasi teknologi di Asia Tenggara. Hal ini akan membawa manfaat yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kolaborasi antara ITS dan Pemkot Surabaya juga merupakan wujud dari komitmen untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pengembangan kendaraan hemat energi adalah salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.

Dengan semakin banyaknya inovasi di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi, diharapkan Indonesia dapat mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca yang telah ditetapkan. Hal ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.

Pemerintah Kota Surabaya juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di wilayahnya. Hal ini dilakukan melalui berbagai program, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga surya dan biogas.

Dengan semakin banyaknya energi terbarukan yang dihasilkan, diharapkan Kota Surabaya dapat menjadi kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.

Kolaborasi antara ITS dan Pemkot Surabaya adalah contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan dukungan yang memadai terhadap riset dan pengembangan, diharapkan Indonesia dapat menemukan solusi-solusi inovatif untuk berbagai tantangan global.

Pemerintah Kota Surabaya akan terus berupaya untuk menciptakan ekosistem inovasi yang kondusif, sehingga para peneliti dan inovator dapat terus berkarya dan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang maju dan berdaya saing di kancah internasional. Hal ini akan membawa manfaat yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :