Lewatkan Sarapan Bisa Turunkan BB? Cek Faktanya!

  • Maskobus
  • Sep 22, 2025

Sarapan, hidangan pertama yang disantap setelah berjam-jam tubuh berpuasa selama tidur, seringkali menjadi perdebatan dalam dunia kesehatan dan kebugaran. Bagi sebagian orang, sarapan dianggap sebagai kunci untuk memulai hari dengan energi dan fokus yang optimal. Namun, bagi yang lain, melewatkan sarapan dianggap sebagai strategi praktis untuk mengurangi asupan kalori dan menurunkan berat badan. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah, benarkah melewatkan sarapan efektif untuk menurunkan berat badan? Atau justru sebaliknya, dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan upaya penurunan berat badan?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas fakta di balik mitos melewatkan sarapan untuk menurunkan berat badan. Kita akan menelusuri berbagai penelitian dan pandangan ahli gizi mengenai dampak melewatkan sarapan terhadap metabolisme tubuh, regulasi hormon, dan kebiasaan makan secara keseluruhan. Selain itu, kita juga akan membahas potensi risiko kesehatan yang terkait dengan kebiasaan melewatkan sarapan, serta memberikan tips dan strategi sarapan sehat yang dapat mendukung upaya penurunan berat badan yang berkelanjutan.

Sarapan: Lebih dari Sekadar Pengisi Perut di Pagi Hari

Sarapan seringkali dianggap sebagai waktu makan yang paling penting dalam sehari. Lebih dari sekadar mengisi perut yang kosong setelah tidur semalaman, sarapan memberikan sejumlah manfaat penting bagi kesehatan dan kinerja tubuh secara keseluruhan.

    Lewatkan Sarapan Bisa Turunkan BB? Cek Faktanya!

  • Menstabilkan Gula Darah: Setelah berpuasa semalaman, kadar gula darah cenderung rendah. Sarapan membantu menstabilkan kadar gula darah, mencegah terjadinya lonjakan dan penurunan drastis yang dapat menyebabkan rasa lelah, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi.
  • Meningkatkan Energi dan Fokus: Sarapan menyediakan energi yang dibutuhkan oleh otak dan tubuh untuk berfungsi optimal sepanjang hari. Asupan nutrisi yang tepat saat sarapan dapat meningkatkan fokus, konsentrasi, dan memori.
  • Mengendalikan Nafsu Makan: Sarapan yang sehat dan mengenyangkan dapat membantu mengendalikan nafsu makan sepanjang hari. Dengan memulai hari dengan makanan yang kaya serat dan protein, kita cenderung merasa lebih kenyang dan tidak mudah tergoda untuk ngemil makanan yang tidak sehat.
  • Mendukung Metabolisme yang Sehat: Sarapan dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, yaitu proses pembakaran kalori untuk menghasilkan energi. Dengan metabolisme yang sehat, tubuh lebih efisien dalam membakar lemak dan menjaga berat badan yang ideal.

Melewatkan Sarapan: Strategi Efektif atau Bumerang bagi Penurunan Berat Badan?

Melewatkan sarapan seringkali dianggap sebagai cara mudah untuk mengurangi asupan kalori dan menurunkan berat badan. Namun, apakah strategi ini benar-benar efektif dalam jangka panjang?

  • Potensi Pengurangan Kalori: Melewatkan sarapan memang dapat mengurangi asupan kalori secara langsung. Namun, perlu diingat bahwa tubuh kita adalah sistem yang kompleks. Ketika kita melewatkan sarapan, tubuh akan merespons dengan meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk makan di kemudian hari.
  • Efek pada Regulasi Hormon: Melewatkan sarapan dapat mengganggu regulasi hormon lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin. Ghrelin adalah hormon yang memicu rasa lapar, sedangkan leptin adalah hormon yang memberikan sinyal kenyang ke otak. Ketika kita melewatkan sarapan, kadar ghrelin cenderung meningkat, sementara kadar leptin menurun. Hal ini dapat menyebabkan kita merasa lebih lapar dan sulit mengendalikan nafsu makan.
  • Risiko Makan Berlebihan: Melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko makan berlebihan di kemudian hari. Ketika kita merasa sangat lapar, kita cenderung memilih makanan yang tinggi kalori, tinggi lemak, dan rendah nutrisi. Hal ini dapat menggagalkan upaya penurunan berat badan dan bahkan menyebabkan penambahan berat badan.
  • Dampak pada Metabolisme: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat memperlambat metabolisme tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan energi yang cukup di pagi hari, ia akan cenderung menyimpan energi dan membakar kalori lebih lambat. Hal ini dapat mempersulit upaya penurunan berat badan.

Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Melewatkan Sarapan

Selain berdampak pada berat badan, kebiasaan melewatkan sarapan juga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, di antaranya:

  • Resistensi Insulin: Melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin. Resistensi insulin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
  • Penyakit Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek melewatkan sarapan pada kadar kolesterol dan tekanan darah.
  • Obesitas: Meskipun beberapa orang melewatkan sarapan dengan tujuan menurunkan berat badan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan justru lebih berisiko mengalami obesitas. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek melewatkan sarapan pada regulasi hormon dan kebiasaan makan.
  • Gangguan Mood dan Kognitif: Melewatkan sarapan dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah, yang dapat memengaruhi mood dan fungsi kognitif. Orang yang melewatkan sarapan mungkin merasa lebih mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan mengalami penurunan memori.

Sarapan Sehat untuk Menurunkan Berat Badan: Kunci Keberhasilan Jangka Panjang

Alih-alih melewatkan sarapan, pilihlah sarapan sehat yang dapat mendukung upaya penurunan berat badan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tips dan strategi sarapan sehat yang dapat Anda terapkan:

  • Pilih Makanan yang Kaya Serat: Serat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengendalikan nafsu makan. Contoh makanan yang kaya serat antara lain oatmeal, roti gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran.
  • Konsumsi Protein yang Cukup: Protein juga membantu Anda merasa kenyang dan mendukung pertumbuhan otot. Contoh makanan yang kaya protein antara lain telur, yogurt Yunani, keju cottage, dan kacang-kacangan.
  • Batasi Gula Tambahan: Hindari sarapan yang tinggi gula tambahan, seperti sereal manis, kue kering, dan minuman manis. Gula tambahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan meningkatkan risiko penambahan berat badan.
  • Perhatikan Porsi Makan: Jangan makan terlalu banyak saat sarapan. Perhatikan porsi makan Anda dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori harian Anda.
  • Variasikan Menu Sarapan: Jangan terpaku pada satu jenis sarapan saja. Variasikan menu sarapan Anda agar Anda mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kesimpulan: Sarapan atau Tidak Sarapan, Pilihan yang Personal

Pada akhirnya, keputusan untuk sarapan atau tidak sarapan adalah pilihan yang personal. Tidak ada jawaban tunggal yang berlaku untuk semua orang. Namun, berdasarkan bukti ilmiah yang ada, melewatkan sarapan bukanlah strategi yang efektif dan berkelanjutan untuk menurunkan berat badan. Melewatkan sarapan justru dapat mengganggu regulasi hormon, meningkatkan risiko makan berlebihan, dan berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Jika Anda ingin menurunkan berat badan, fokuslah pada perubahan gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan, seperti mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Jika Anda memutuskan untuk sarapan, pilihlah sarapan sehat yang kaya serat, protein, dan nutrisi penting lainnya. Jika Anda memutuskan untuk melewatkan sarapan, pastikan Anda tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari makanan lain sepanjang hari dan perhatikan bagaimana tubuh Anda merespons.

Penting untuk diingat: Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang personal dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Mereka dapat membantu Anda menyusun rencana makan yang sehat dan efektif untuk mencapai tujuan kesehatan Anda.

Ditinjau oleh: Mhd. Alrdian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

(elk/suc)

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :