Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Sumatera Utara. Muhammad Dhijey Lexie, atlet karate muda berbakat asal Sumatera Utara, menghembuskan napas terakhirnya dalam sebuah kecelakaan bus yang terjadi di Exit Tol Padang-Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Senin (8/9/2025) dini hari. Lexie, yang baru berusia 17 tahun, menjadi salah satu dari dua korban tewas dalam insiden tragis tersebut. Korban lainnya adalah Fakhri Fakhri Akbar Faris Asseweth, yang masih berusia 11 tahun. Kepergian Lexie meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh komunitas karate di Sumatera Utara.
Elfiza Fantana (42), ibunda Lexie, tak kuasa menahan kesedihannya saat mengenang sosok putranya. Di kediamannya di Deli Serdang, Elfiza mengungkapkan betapa Lexie adalah anak yang berbakti dan penuh prestasi. "Anak ini mengangkat derajat orang tua, anak yang tidak pernah meminta apa pun, dia pejuang keluarga, dia melakukan apa pun untuk bahagiakan keluarganya. Dia membuat orang tua bahagia, dia anak yang baik. Dari lahir sampai sekarang, baik, tidak pernah melawan, nurut orang tua," ujar Elfiza dengan suara bergetar.
Menurut Elfiza, Lexie tengah dalam perjalanan menuju sebuah kompetisi karate yang diharapkan dapat membuka jalannya meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. "Ada (diincarnya), dapat golden ticket Borneo Kalimantan, nanti kalau dari Kalimantan ke laga lagi ke Jawa dapat tiket beasiswa ke luar negeri," jelas Elfiza, menggambarkan betapa besar harapan Lexie untuk meraih impiannya.
Lexie telah menggeluti dunia karate sejak kelas 3 SD. Bakat dan kerja kerasnya telah membuahkan berbagai prestasi membanggakan. Elfiza menceritakan, "Tahun 2019, kelas 5 SD. Dia mewakili Indonesia ke Belgia, dia mendapatkan juara 1 komite dan juara 2 KATA. Waktu SMP Juara POPNAS, Kalau Kejuaraan Nasional FORKI juara 1." Deretan prestasi ini menjadi bukti dedikasi Lexie terhadap karate dan komitmennya untuk mengharumkan nama daerah dan bangsa.
Dalam kecelakaan tersebut, kakak Lexie juga berada di dalam bus yang sama. Beruntung, sang kakak selamat dari maut dan menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut nyawa adiknya. "Abangnya ikut tanding juga. Abangnya di musibah itu juga, tapi alhamdulillah katanya selamat. Dia yang bawa pulang adeknya ke Medan," tutur Elfiza dengan nada pilu.
Kepergian Lexie tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga oleh teman-teman dekatnya. Rayyan Arnad, Adelwies, Delia, Ridho, dan Fadhel, teman-teman SD Lexie, tampak hadir di kediaman korban untuk menyampaikan belasungkawa. Ridho, mewakili teman-temannya, menggambarkan Lexie sebagai sosok yang menyenangkan dan berprestasi. "Tidak pernah ikut yang enggak baik. Tapi kelas 5 SD sering turnamen, jadi jarang jumpa. Mengharumkan nama sekolah. Lexi itu, dia kadang traktir saya. Kami jarang main karena dia sibuk turnamen. Tapi mengharumkan sekolah. Dia nggak banyak gaya, pendiam. Asik orangnya," kenang Ridho.
Muhammad Khafadif Nasution (24), senior Lexie di dunia karate, juga mengungkapkan kesedihannya. Khadafif mengenang Lexie sebagai sosok yang murah senyum dan disukai banyak orang. "Orangnya mudah senyum, dalam waktu latihan dia tetap senyum, dia murah senyum soalnya. Makanya banyak orang yang senang sama dia," ujar Khadafif.
Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Sumbar, AKBP Andis Anshori, menjelaskan bahwa kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada Senin (8/9) dini hari. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Kasus ini ditangani oleh unit Lakalantas Polres Padang Pariaman.
Kecelakaan yang merenggut nyawa Lexie dan Fakhri ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dalam perjalanan. Terlebih lagi, rombongan atlet ini tengah berjuang untuk meraih impian mereka. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, khususnya para pengelola transportasi dan penyelenggara kegiatan olahraga.
Kepergian Lexie merupakan kehilangan besar bagi dunia karate Sumatera Utara. Sosoknya yang berprestasi dan penuh semangat akan selalu dikenang. Semangat juang Lexie diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda lainnya untuk terus berjuang dan mengharumkan nama daerah dan bangsa.
Mengenang Lexie, kita tidak hanya mengingat prestasinya di atas matras karate, tetapi juga kepribadiannya yang baik dan berbakti kepada orang tua. Lexie adalah contoh nyata seorang atlet yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga memiliki karakter yang mulia.
Semoga Lexie mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.
Profil Singkat Muhammad Dhijey Lexie:
- Nama Lengkap: Muhammad Dhijey Lexie
- Usia: 17 tahun
- Asal: Sumatera Utara
- Cabang Olahraga: Karate
- Prestasi:
- Juara 1 Kumite dan Juara 2 Kata di Belgia (2019)
- Juara POPNAS
- Juara 1 Kejuaraan Nasional FORKI
Pesan untuk Keluarga Lexie:
Kami turut berduka cita atas kepergian Muhammad Dhijey Lexie. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Lexie akan selalu dikenang sebagai atlet berprestasi dan sosok yang membanggakan.
Pesan untuk Atlet Muda Karate:
Jadikan semangat juang Lexie sebagai inspirasi untuk terus berjuang dan mengharumkan nama daerah dan bangsa. Jangan pernah menyerah dalam meraih impian, dan selalu junjung tinggi sportivitas dan nilai-nilai luhur olahraga.
Pesan untuk Pemerintah dan Pengelola Transportasi:
Tingkatkan keselamatan transportasi, khususnya bagi rombongan atlet yang tengah berjuang untuk meraih prestasi. Pastikan armada yang digunakan memenuhi standar keselamatan dan pengemudi dalam kondisi prima.
Pesan untuk Masyarakat:
Mari kita doakan agar Lexie mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Mari kita kenang Lexie sebagai pahlawan olahraga yang telah mengharumkan nama Sumatera Utara.
Kepergian Lexie adalah duka bagi kita semua. Mari kita jadikan momentum ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan dan terus mendukung perkembangan olahraga di Sumatera Utara.
Selamat jalan, Lexie. Namamu akan selalu dikenang.