Pertandingan mendebarkan tersaji di Stadion Merpati, Depok, pada Senin (22/9/2025) sore, ketika Sriwijaya FC berhasil menahan imbang tuan rumah Persikad Depok dengan skor 3-3 dalam lanjutan Liga Championship. Laga yang diwarnai dengan aksi saling balas gol ini menjadi tontonan menarik bagi para penonton yang hadir, sekaligus menunjukkan semangat juang tinggi dari kedua tim.
Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sengit sejak awal, mengingat kedua tim sama-sama berambisi untuk meraih poin penuh. Sriwijaya FC, yang datang sebagai tim tamu, bertekad untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen setelah hasil kurang memuaskan di pertandingan sebelumnya. Sementara itu, Persikad Depok, yang bermain di hadapan pendukung sendiri, berupaya untuk memanfaatkan keuntungan kandang demi meraih kemenangan.
Sejak peluit kick-off dibunyikan, kedua tim langsung menampilkan permainan menyerang. Sriwijaya FC, dengan seragam kuning kebesarannya, mencoba untuk mengendalikan jalannya pertandingan dengan menguasai bola dan membangun serangan dari lini tengah. Namun, Persikad Depok tidak tinggal diam dan merespons dengan serangan balik cepat yang beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Sriwijaya FC.
Pada menit ke-15, Sriwijaya FC berhasil membuka skor melalui gol spektakuler dari Nugroho. Gelandang serang tersebut melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak dapat diantisipasi oleh penjaga gawang Persikad Depok. Gol ini membangkitkan semangat para pemain Sriwijaya FC dan membuat mereka semakin percaya diri dalam menyerang.
Namun, keunggulan Sriwijaya FC tidak bertahan lama. Persikad Depok berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-25 melalui gol yang dicetak oleh Enzo Celestine. Penyerang sayap lincah ini berhasil memanfaatkan kelengahan di lini belakang Sriwijaya FC dan melepaskan tembakan keras yang tidak dapat dihentikan oleh penjaga gawang.
Setelah gol tersebut, Persikad Depok semakin termotivasi untuk menyerang. Pada menit ke-35, mereka berhasil membalikkan keadaan melalui gol yang dicetak oleh Marselinus Ama Ola. Penyerang tengah bertubuh jangkung ini berhasil memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan dan menanduk bola masuk ke gawang Sriwijaya FC.
Tertinggal satu gol, Sriwijaya FC tidak menyerah begitu saja. Mereka terus berusaha untuk menekan pertahanan Persikad Depok dan menciptakan peluang. Pada menit ke-40, pelatih Sriwijaya FC, Achmad Zulkifli, melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Al Muzani untuk menggantikan pemain yang kurang tampil maksimal.
Pergantian pemain ini terbukti jitu. Al Muzani berhasil memberikan energi baru bagi serangan Sriwijaya FC. Pada menit ke-45, ia berhasil mencetak gol penyeimbang setelah memanfaatkan umpan terobosan dari lini tengah. Gol ini membuat skor menjadi 2-2 dan menutup jalannya babak pertama.
Memasuki babak kedua, pertandingan semakin berjalan sengit. Kedua tim sama-sama bermain terbuka dan saling menyerang. Pada menit ke-55, Persikad Depok kembali unggul melalui gol yang dicetak oleh Bil Aqshan. Gelandang bertahan tersebut melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tidak dapat dijangkau oleh penjaga gawang Sriwijaya FC.
Namun, keunggulan Persikad Depok kembali tidak bertahan lama. Sriwijaya FC terus menekan pertahanan tuan rumah dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Pada menit ke-70, tekanan gencar dari kombinasi Eros Dermawan dan Rendy Juliansyah memaksa bek Persikad Depok, Alif Rizky, melakukan gol bunuh diri. Kedudukan pun kembali imbang 3-3.
Setelah gol tersebut, kedua tim terus berusaha untuk mencetak gol kemenangan. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap tidak berubah. Pertandingan berakhir dengan skor imbang 3-3.
Pelatih Sriwijaya FC, Achmad Zulkifli, mengaku puas dengan hasil imbang yang diraih oleh timnya. Ia mengapresiasi kerja keras para pemain yang telah berjuang tanpa kenal lelah di lapangan.
"Alhamdulillah kita bisa bawa pulang poin meski hasil belum maksimal. Ini buah kerja keras pemain yang tidak larut dalam kekalahan sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Persikad Depok, mengaku kecewa dengan hasil imbang tersebut. Ia menilai bahwa timnya seharusnya bisa meraih kemenangan di kandang sendiri.
"Kami sudah bermain bagus, tapi sayang kami gagal mempertahankan keunggulan. Kami akan melakukan evaluasi agar bisa tampil lebih baik di pertandingan selanjutnya," katanya.
Dengan tambahan satu poin ini, Sriwijaya FC tetap menjaga asa di kompetisi Liga Championship. Mereka kini berada di posisi ke-8 klasemen sementara dengan mengoleksi 15 poin dari 10 pertandingan. Sementara itu, Persikad Depok berada di posisi ke-12 klasemen sementara dengan mengoleksi 10 poin dari 10 pertandingan.
Pertandingan antara Sriwijaya FC dan Persikad Depok ini menjadi bukti bahwa Liga Championship merupakan kompetisi yang sangat kompetitif. Setiap tim memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga setiap pertandingan selalu berlangsung menarik dan tidak dapat diprediksi.
Selain aksi saling balas gol, pertandingan ini juga diwarnai dengan beberapa insiden menarik lainnya. Salah satunya adalah aksi protes dari para pemain Sriwijaya FC terhadap keputusan wasit yang dianggap kurang adil. Para pemain Sriwijaya FC merasa bahwa wasit terlalu sering memberikan pelanggaran kepada tim mereka dan kurang memberikan perlindungan kepada para pemain.
Namun, protes tersebut tidak mengubah keputusan wasit. Pertandingan tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Para pemain Sriwijaya FC akhirnya menyadari bahwa mereka harus menerima keputusan wasit dan fokus untuk bermain sebaik mungkin.
Pertandingan ini juga menjadi ajang bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka. Beberapa pemain muda dari kedua tim tampil cukup baik dan memberikan kontribusi positif bagi timnya masing-masing.
Salah satu pemain muda yang tampil menonjol adalah Al Muzani dari Sriwijaya FC. Pemain berusia 20 tahun ini berhasil mencetak gol penyeimbang dan memberikan energi baru bagi serangan timnya. Selain itu, ada juga Enzo Celestine dari Persikad Depok yang tampil lincah dan berhasil mencetak satu gol.
Kehadiran para pemain muda ini menunjukkan bahwa Liga Championship merupakan wadah yang tepat bagi para pemain muda untuk mengembangkan potensi mereka. Para pemain muda memiliki kesempatan untuk bermain secara reguler dan bersaing dengan para pemain yang lebih berpengalaman.
Pertandingan antara Sriwijaya FC dan Persikad Depok ini juga menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia semakin berkembang. Kualitas permainan semakin meningkat dan para pemain semakin profesional.
Namun, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar sepak bola Indonesia bisa semakin maju. Salah satunya adalah masalah infrastruktur. Banyak stadion di Indonesia yang masih belum memenuhi standar internasional. Selain itu, masalah kualitas wasit juga masih menjadi perhatian.
Diharapkan, dengan adanya perbaikan di berbagai bidang, sepak bola Indonesia bisa semakin maju dan bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
Pertandingan antara Sriwijaya FC dan Persikad Depok ini menjadi kenangan manis bagi para penonton yang hadir di Stadion Merpati. Mereka menyaksikan pertandingan yang seru dan mendebarkan dengan aksi saling balas gol dan semangat juang tinggi dari kedua tim.
Pertandingan ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para pemain dan pelatih. Mereka belajar bahwa dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin. Tim yang tertinggal pun masih memiliki kesempatan untuk bangkit dan meraih hasil positif.
Semoga, pertandingan ini bisa menjadi inspirasi bagi para pemain dan pelatih di seluruh Indonesia untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi timnya masing-masing. Sepak bola adalah olahraga yang penuh dengan kejutan dan drama. Oleh karena itu, kita harus selalu menikmati setiap momen dan memberikan dukungan kepada tim kesayangan kita.
Dengan semangat yang tinggi dan kerja keras yang tak kenal lelah, sepak bola Indonesia pasti akan semakin maju dan berjaya di masa depan. Mari kita dukung terus sepak bola Indonesia dan berharap yang terbaik bagi tim nasional kita.