Benjolan di ketiak kiri seringkali menjadi sumber kekhawatiran. Reaksi spontan yang muncul adalah menghubungkannya dengan penyakit serius, padahal penyebabnya sangat beragam. Benjolan tersebut bisa saja merupakan manifestasi dari kondisi ringan yang akan sembuh dengan sendirinya, namun di sisi lain, bisa juga menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih kompleks. Penting bagi setiap individu untuk memahami berbagai kemungkinan penyebab benjolan di ketiak kiri dan mengetahui kapan saat yang tepat untuk mencari pertolongan medis. Pengetahuan ini akan membantu mengurangi kecemasan yang tidak perlu dan memastikan diagnosis serta penanganan yang cepat dan tepat jika memang diperlukan.
Penyebab Benjolan di Ketiak Kiri: Spektrum Kemungkinan
Ukuran benjolan di ketiak, baik kiri maupun kanan, dapat bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong hingga lebih besar. Sebagaimana dilansir dari Cleveland Clinic dan Medical of Today, seringkali benjolan ini akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan intervensi medis. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, benjolan di ketiak bisa menjadi pertanda adanya kanker. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan benjolan yang muncul dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab benjolan di ketiak kiri:
- Infeksi: Infeksi bakteri, virus, atau jamur dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menyaring zat berbahaya dari tubuh. Ketika terjadi infeksi, kelenjar getah bening dapat membesar sebagai respons terhadap perlawanan terhadap infeksi tersebut. Infeksi yang dapat menyebabkan benjolan di ketiak meliputi infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi mononukleosis.
- Reaksi Alergi: Reaksi alergi terhadap obat-obatan, makanan, gigitan serangga, atau zat iritan lainnya dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Reaksi ini dapat memicu pelepasan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
- Limfadenopati: Limfadenopati adalah istilah medis untuk pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, reaksi alergi, penyakit autoimun, dan kanker. Limfadenopati dapat terjadi di satu atau beberapa kelenjar getah bening di seluruh tubuh, termasuk di ketiak.
- Lipoma: Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari sel-sel lemak. Lipoma biasanya lunak, mudah digerakkan, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Lipoma dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk di ketiak. Meskipun lipoma umumnya tidak berbahaya, namun terkadang dapat menyebabkan ketidaknyamanan jika ukurannya besar atau menekan saraf atau pembuluh darah di sekitarnya.
- Kista: Kista adalah kantung berisi cairan yang dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk di ketiak. Kista dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyumbatan kelenjar minyak, infeksi, atau cedera. Kista biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan jika ukurannya besar atau meradang.
- Fibroadenoma: Fibroadenoma adalah tumor jinak yang paling umum terjadi pada wanita muda. Fibroadenoma biasanya terasa padat, kenyal, dan mudah digerakkan. Fibroadenoma dapat tumbuh di payudara atau di ketiak. Meskipun fibroadenoma umumnya tidak berbahaya, namun terkadang dapat menyebabkan kekhawatiran karena menyerupai kanker payudara.
- Kanker: Dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan di ketiak dapat menjadi tanda kanker, seperti kanker payudara, limfoma, atau leukemia. Kanker payudara dapat menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak, menyebabkan pembengkakan. Limfoma adalah kanker yang menyerang sistem limfatik, termasuk kelenjar getah bening. Leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah, termasuk sel-sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang dan kelenjar getah bening.
- Penyakit Autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh sendiri.
- Vaksinasi: Beberapa vaksin, seperti vaksin COVID-19, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak sebagai efek samping. Pembengkakan ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Cara Mengobati Benjolan di Ketiak Kiri: Pendekatan yang Terpersonalisasi
Pengobatan benjolan di ketiak sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa benjolan di ketiak tidak memerlukan perawatan khusus. Dalam kasus ini, dokter mungkin hanya akan memantau benjolan tersebut secara berkala dan meminta pasien untuk melaporkan setiap perubahan yang dialami. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa benjolan tidak tumbuh lebih besar, berubah bentuk, atau menimbulkan gejala lain yang mengkhawatirkan.
Bagi individu dengan benjolan ketiak yang tidak memerlukan perawatan formal, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tindakan berikut:
- Kompres Hangat: Mengompres area ketiak dengan kain hangat dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Kompres hangat dapat meningkatkan aliran darah ke area tersebut, yang dapat membantu mempercepat penyembuhan.
- Obat Pereda Nyeri: Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau parasetamol, dapat membantu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh benjolan di ketiak.
- Istirahat yang Cukup: Istirahat yang cukup dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi atau peradangan yang menyebabkan benjolan di ketiak.
Jika benjolan disebabkan oleh reaksi alergi, benjolan tersebut umumnya akan hilang setelah alergen diidentifikasi dan dihindari. Penting untuk mengidentifikasi alergen yang memicu reaksi alergi dan menghindari paparan terhadap alergen tersebut di masa mendatang.
Jika benjolan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut. Antibiotik akan membantu membunuh bakteri penyebab infeksi dan mengurangi peradangan di kelenjar getah bening.
Untuk lipoma dan kista, dokter mungkin merekomendasikan prosedur medis seperti operasi pengangkatan atau sedot lemak (liposuction). Operasi pengangkatan melibatkan pembedahan untuk mengangkat lipoma atau kista dari ketiak. Sedot lemak melibatkan penggunaan alat khusus untuk menghisap lemak dari lipoma.
Sementara itu, jika benjolan bersifat kanker, beberapa pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi:
- Operasi: Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat tumor kanker dan kelenjar getah bening yang terkena.
- Kemoterapi: Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
- Radioterapi: Radioterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan radiasi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
- Terapi Target: Terapi target adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk menargetkan molekul spesifik yang terlibat dalam pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker.
- Imunoterapi: Imunoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan sel-sel kanker.
Kapan Harus Menghubungi Dokter: Alarm yang Tidak Boleh Diabaikan
Sangat penting untuk segera menghubungi dokter jika Anda mengalami benjolan di ketiak dengan karakteristik sebagai berikut:
- Benjolan Terasa Keras dan Tidak Bergerak: Benjolan yang terasa keras dan tidak mudah digerakkan mungkin merupakan tanda adanya kanker.
- Benjolan Tumbuh dengan Cepat: Benjolan yang tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat juga perlu diwaspadai karena bisa jadi indikasi adanya pertumbuhan sel yang tidak normal.
- Benjolan Disertai Nyeri yang Tidak Tertahankan: Nyeri yang hebat dan terus-menerus pada benjolan di ketiak dapat menjadi tanda adanya infeksi atau peradangan yang serius.
- Benjolan Disertai Kemerahan, Pembengkakan, atau Keluarnya Cairan: Tanda-tanda peradangan seperti kemerahan, pembengkakan, atau keluarnya cairan dari benjolan di ketiak perlu segera diperiksakan ke dokter.
- Benjolan Disertai Gejala Lain seperti Demam, Penurunan Berat Badan yang Tidak Jelas, atau Keringat Malam: Gejala-gejala sistemik seperti demam, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, dan keringat malam dapat mengindikasikan adanya infeksi atau kanker.
- Anda Memiliki Riwayat Keluarga dengan Kanker Payudara atau Kanker Lainnya: Riwayat keluarga dengan kanker payudara atau jenis kanker lainnya dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker, sehingga benjolan di ketiak perlu diperiksakan lebih lanjut.
- Anda Memiliki Faktor Risiko Kanker Payudara: Faktor risiko kanker payudara meliputi usia lanjut, riwayat keluarga dengan kanker payudara, obesitas, merokok, dan penggunaan terapi hormon pengganti.
Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab benjolan di ketiak kiri dan mengetahui kapan harus waspada, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang benjolan di ketiak Anda. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam hasil pengobatan.