Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melantik Farida Farichah sebagai Wakil Menteri Koperasi di Istana Negara, Jakarta, pada hari Rabu, 17 September 2025. Penunjukan ini menjadi bukti nyata kepercayaan negara terhadap sosok perempuan muda yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), yang telah menunjukkan dedikasi dan kemampuan luar biasa di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, organisasi, politik, hingga pemberdayaan masyarakat. Farida Farichah, dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman organisasi yang luas, diharapkan mampu membawa angin segar dan inovasi dalam pengembangan koperasi di Indonesia, menjadikannya sebagai pilar utama perekonomian rakyat yang tangguh dan berdaya saing.
Lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan pendidikan, Farida Farichah tumbuh menjadi sosok yang cerdas, kritis, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Pendidikan formalnya yang mumpuni, dengan gelar Sarjana Pendidikan Kimia dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Magister Sains Kimia dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menjadi landasan yang kokoh bagi karirnya di berbagai bidang. Namun, lebih dari sekadar gelar akademis, Farida dikenal sebagai kader NU yang mampu mengintegrasikan keilmuan dengan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan generasi muda.
Kiprah Farida di dunia organisasi dimulai sejak usia muda. Ia aktif dalam berbagai kegiatan kepemudaan dan kemasyarakatan, menunjukkan jiwa kepemimpinan dan kemampuannya dalam mengorganisir dan memobilisasi massa. Puncak karirnya di organisasi kepemudaan adalah ketika ia dipercaya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) periode 2012-2015. Di bawah kepemimpinannya, IPPNU mengalami perkembangan yang signifikan, dengan peningkatan jumlah anggota, penguatan sistem kaderisasi, dan perluasan program-program pemberdayaan.
Selama menjabat sebagai Ketua Umum IPPNU, Farida Farichah fokus pada penguatan sistem kaderisasi di berbagai daerah. Ia menyadari bahwa kaderisasi merupakan kunci utama untuk keberlangsungan organisasi dan keberhasilan program-programnya. Oleh karena itu, ia menginisiasi berbagai pelatihan dan pendidikan kader yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas anggota IPPNU. Selain itu, ia juga mendorong pengembangan kurikulum kaderisasi yang relevan dengan kebutuhan zaman, sehingga anggota IPPNU dapat menjadi agen perubahan yang efektif di masyarakat.
Selain penguatan kaderisasi, Farida juga menginisiasi berbagai program peningkatan kapasitas pelajar perempuan. Ia menyadari bahwa perempuan memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa, namun seringkali terhambat oleh berbagai faktor, seperti kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan, diskriminasi gender, dan beban sosial yang berat. Oleh karena itu, ia menginisiasi program-program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perempuan, sehingga mereka dapat lebih mandiri dan berdaya.
Salah satu program unggulan yang diinisiasi oleh Farida adalah program pendidikan karakter. Ia menyadari bahwa pendidikan karakter merupakan fondasi penting bagi pembentukan generasi muda yang berkualitas. Oleh karena itu, ia menginisiasi program-program yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan spiritualitas kepada anggota IPPNU. Program-program ini meliputi pelatihan kepemimpinan, diskusi kelompok, seminar, dan kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama.
Selain pendidikan karakter, Farida juga fokus pada pemberdayaan generasi muda. Ia menyadari bahwa generasi muda merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Oleh karena itu, ia menginisiasi program-program yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam pembangunan bangsa. Program-program ini meliputi pelatihan kewirausahaan, pelatihan keterampilan, dan program mentoring yang bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja dan dunia usaha.
Setelah menuntaskan amanah di IPPNU, Farida Farichah melanjutkan pengabdiannya di Fatayat NU, organisasi perempuan NU yang lebih luas. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Fatayat NU periode 2022-2027. Di organisasi ini, ia konsisten mengawal isu-isu strategis perempuan, mulai dari pendidikan, perlindungan sosial, hingga penguatan ekonomi keluarga berbasis komunitas. Farida menyadari bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, ia terus berupaya untuk meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai bidang.
Dalam bidang pendidikan, Farida mendorong peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi perempuan. Ia menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan memberdayakan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka. Oleh karena itu, ia mengadvokasi kebijakan-kebijakan yang mendukung pendidikan perempuan, seperti pemberian beasiswa, pembangunan sekolah, dan peningkatan kualitas guru.
Dalam bidang perlindungan sosial, Farida berupaya untuk melindungi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi. Ia menyadari bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Oleh karena itu, ia mengadvokasi kebijakan-kebijakan yang melindungi perempuan dari kekerasan, seperti undang-undang anti kekerasan dalam rumah tangga, undang-undang perlindungan anak, dan undang-undang anti perdagangan orang.
Dalam bidang penguatan ekonomi keluarga berbasis komunitas, Farida mendorong pengembangan usaha-usaha kecil dan menengah yang dimiliki oleh perempuan. Ia menyadari bahwa perempuan memiliki potensi yang besar untuk menjadi pengusaha sukses. Oleh karena itu, ia menginisiasi program-program yang membantu perempuan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka, seperti pelatihan kewirausahaan, bantuan modal, dan pendampingan usaha.
Selain aktif di organisasi NU, Farida Farichah juga aktif di ranah politik. Ia tercatat sebagai Sekretaris bidang Kerjasama Luar Negeri DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2024-2029), Sekretaris Bidang Organisasi DPP Perempuan Bangsa (2024-2029), serta pernah menjabat Wakil Ketua DPP KNPI (2015-2018). Keterlibatannya dalam dunia politik menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya perempuan dan generasi muda, melalui jalur politik.
Di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Farida berperan aktif dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Ia juga aktif dalam melakukan sosialisasi kebijakan-kebijakan tersebut kepada masyarakat. Sebagai Sekretaris bidang Kerjasama Luar Negeri, ia bertugas untuk menjalin kerjasama dengan partai-partai politik dan organisasi-organisasi internasional lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PKB dan memperjuangkan kepentingan Indonesia di dunia internasional.
Di Perempuan Bangsa, organisasi sayap perempuan PKB, Farida berperan aktif dalam memberdayakan perempuan di bidang politik. Ia menyadari bahwa perempuan masih kurang terwakili di dunia politik. Oleh karena itu, ia menginisiasi program-program yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik, seperti pelatihan kepemimpinan, pelatihan kampanye, dan program mentoring.
Sebagai Wakil Ketua DPP KNPI, Farida berperan aktif dalam membina dan mengembangkan potensi generasi muda. Ia menyadari bahwa generasi muda merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Oleh karena itu, ia menginisiasi program-program yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam pembangunan bangsa, seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan keterampilan, dan program mentoring.
Sebelum diangkat menjadi Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah mengabdi sebagai Tenaga Ahli Anggota DPR RI sejak tahun 2019. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi Asisten Ahli di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses pembuatan kebijakan dan implementasinya di tingkat bawah.
Sebagai Tenaga Ahli Anggota DPR RI, Farida bertugas untuk membantu anggota DPR dalam merumuskan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan publik. Ia juga bertugas untuk melakukan riset dan analisis tentang berbagai isu-isu strategis yang dihadapi oleh bangsa. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan cara-cara untuk mengatasinya.
Sebagai Asisten Ahli di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Farida bertugas untuk membantu menteri dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pembangunan desa. Ia juga bertugas untuk melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program pembangunan desa. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang tantangan dan peluang pembangunan desa.
Rekam jejak Farida Farichah juga menembus forum internasional. Ia pernah menjadi delegasi Indonesia pada General Assembly Islamic Conference Youth Forum (OKI) di Istanbul, Turki (2014), serta Doha Interfaith Conference di Qatar (2014). Keikutsertaannya dalam forum-forum internasional menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia di dunia internasional dan membangun kerjasama dengan negara-negara lain.
Dengan posisi barunya sebagai Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah optimis dapat membawa semangat baru dalam memperkuat peran koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat. Ia bertekad untuk meningkatkan daya saing koperasi, memperluas akses pembiayaan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang koperasi. Ia juga bertekad untuk mendorong pengembangan koperasi-koperasi modern yang berbasis teknologi dan inovasi.
Farida Farichah meyakini bahwa koperasi memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kecil dan menengah. Oleh karena itu, ia akan bekerja keras untuk mewujudkan koperasi yang kuat, mandiri, dan berdaya saing. Ia juga akan bekerja keras untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan koperasi, sehingga koperasi dapat menjadi pilar utama perekonomian rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.
Dari seorang santri pesantren, Ketua Umum IPPNU, pengurus pusat Fatayat NU, hingga DPP PKB, Farida Farichah telah menunjukkan komitmennya yang kuat untuk melahirkan generasi perempuan yang cerdas, berdaya, serta siap berkontribusi bagi bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Ia berharap dapat menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan muda Indonesia untuk terus berjuang dan berkarya demi kemajuan bangsa. Ia percaya bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat gotong royong, Indonesia dapat menjadi negara yang maju, adil, dan makmur.
Penunjukan Farida Farichah sebagai Wakil Menteri Koperasi merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperkuat sektor koperasi. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, pengalaman organisasi yang luas, dan komitmen yang tinggi, Farida diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi koperasi di Indonesia. Ia diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi pengembangan koperasi-koperasi modern yang berbasis teknologi dan inovasi, serta meningkatkan daya saing koperasi di pasar global.
Selain itu, penunjukan Farida Farichah juga merupakan bentuk pengakuan terhadap peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Perempuan memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan sosial. Dengan memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menduduki jabatan-jabatan strategis, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
Kehadiran Farida Farichah sebagai Wakil Menteri Koperasi diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perempuan-perempuan muda Indonesia untuk terus berjuang dan berkarya demi kemajuan bangsa. Ia adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah, perempuan dapat mencapai apa pun yang mereka impikan. Ia adalah contoh teladan bagi generasi muda Indonesia untuk terus belajar, berorganisasi, dan berkontribusi bagi masyarakat.
Dengan semangat baru dan komitmen yang tinggi, Farida Farichah siap mengemban amanah sebagai Wakil Menteri Koperasi. Ia bertekad untuk bekerja keras, berinovasi, dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan koperasi yang kuat, mandiri, dan berdaya saing. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.