Menkes: PPDS Hospital Based Adopsi Standar Internasional, Digaji-Dibiayai Pemerintah

  • Maskobus
  • Sep 09, 2025

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, telah mengumumkan reformasi mendasar dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menekan praktik pungutan liar, dan mempercepat produksi dokter spesialis di Indonesia. Inisiatif ini, yang dikenal sebagai PPDS berbasis rumah sakit atau ‘hospital based’, mengadopsi standar internasional dan mengubah paradigma pendidikan spesialis dengan memperlakukan peserta didik sebagai tenaga profesional yang bekerja sambil menerima pelatihan intensif.

Dalam sebuah acara Orientasi Program Pendidikan Dokter Spesialis yang diadakan di Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (PPDS RSPPU) di Jakarta pada tanggal 8 September 2025, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa konsep PPDS yang baru ini sejalan dengan praktik terbaik di dunia internasional. Beliau menjelaskan bahwa di negara-negara maju, calon dokter spesialis tidak lagi membayar biaya kuliah, melainkan menerima gaji karena mereka dianggap sebagai tenaga kerja profesional yang berkontribusi pada pelayanan kesehatan.

"Spesialis di luar negeri itu tidak ada yang bayar uang kuliah, tapi mereka itu bekerja, bukan kuliah. Sebabnya mereka dibayar, digaji, bukan harus bayar," tegas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Perubahan mendasar ini tidak hanya mengubah status peserta didik PPDS, tetapi juga memberikan dampak positif pada sistem pendidikan kedokteran di Indonesia secara keseluruhan. Dengan menjadikan rumah sakit sebagai pusat pendidikan dan pelatihan, para calon spesialis akan mendapatkan pengalaman praktis yang lebih relevan dan terintegrasi dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di masyarakat.

Salah satu tujuan utama dari reformasi PPDS ini adalah untuk menekan praktik pungutan liar yang kerap membebani calon spesialis. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya tata kelola yang bersih dan transparan dalam pengelolaan program PPDS. Dengan adanya sistem penggajian dan pembiayaan yang jelas, diharapkan praktik-praktik yang merugikan calon spesialis dapat dihilangkan.

Menkes: PPDS Hospital Based Adopsi Standar Internasional, Digaji-Dibiayai Pemerintah

"Dengan konsepnya ini, PPDS itu bekerja bukan kuliah, dan saya pastikan tata kelolanya jangan ada biaya-biaya yang tidak resmi," tegas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Selain itu, reformasi PPDS juga bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja peserta didik. Dengan adanya indikator kinerja yang jelas dan pemantauan yang ketat, diharapkan para calon spesialis dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit pendidikan. Penugasan mereka akan dipantau secara ketat, termasuk dalam hal etika, profesionalisme, dan tanggung jawab klinis.

Langkah ini diharapkan mampu mempercepat produksi dokter spesialis di Indonesia. Selama ini, kebutuhan dokter spesialis mencapai 70 ribu orang, sementara produksi hanya 2.700 per tahun. Dengan adanya reformasi PPDS, diharapkan produksi dokter spesialis dapat ditingkatkan secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

PPDS RSPPU fase pertama telah menempatkan 58 peserta dari berbagai daerah yang selama ini mengalami kelangkaan tenaga spesialis. Seluruh peserta angkatan pertama ini dipastikan akan kembali bertugas di daerah asal setelah menyelesaikan pendidikan. Hal ini merupakan komitmen pemerintah untuk pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.

Para peserta didik berasal dari berbagai program studi, antara lain Ilmu Kesehatan Anak, Neurologi, Jantung dan Pembuluh Darah, Onkologi Radiasi, Orthopaedi dan Traumatologi, serta Ilmu Kesehatan Mata. Mereka akan ditempatkan di RS PON, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RS Mata Cicendo, RS Ortopaedi Soeharso Solo, dan RSAB Harapan Kita.

Inisiatif reformasi PPDS ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan menghasilkan dokter spesialis yang kompeten, berintegritas, dan siap melayani masyarakat di seluruh pelosok negeri, diharapkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dapat meningkat secara signifikan.

Lebih lanjut, program PPDS ‘hospital based’ ini juga diharapkan dapat menarik minat lebih banyak dokter muda untuk melanjutkan pendidikan spesialis. Dengan adanya jaminan gaji dan pembiayaan dari pemerintah, beban finansial yang selama ini menjadi kendala bagi banyak calon spesialis dapat diatasi. Hal ini akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi para dokter muda untuk mengembangkan karir mereka dan berkontribusi pada pembangunan kesehatan di Indonesia.

Selain itu, program PPDS ‘hospital based’ juga akan meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia. Dengan adanya standar internasional yang diadopsi, para calon spesialis akan mendapatkan pendidikan yang lebih komprehensif dan relevan dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini. Mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli dan praktisi terbaik di bidangnya.

Pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di rumah sakit pendidikan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi para calon spesialis. Dengan adanya fasilitas yang memadai, para calon spesialis dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka secara optimal.

Selain itu, pemerintah juga akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program PPDS ‘hospital based’. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa program ini berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan adanya evaluasi yang berkelanjutan, program PPDS ‘hospital based’ dapat terus ditingkatkan kualitasnya dan relevansinya dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Secara keseluruhan, reformasi PPDS yang digagas oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan mengadopsi standar internasional, menekan praktik pungutan liar, dan mempercepat produksi dokter spesialis, program PPDS ‘hospital based’ diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif. Dengan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para dokter muda untuk melanjutkan pendidikan spesialis, program ini dapat membantu mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Para dokter spesialis yang dihasilkan dari program ini diharapkan dapat kembali ke daerah asal mereka dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat di sana.

Selain itu, program PPDS ‘hospital based’ juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia di bidang kesehatan. Dengan menghasilkan dokter spesialis yang kompeten dan berstandar internasional, Indonesia dapat menjadi pusat pelayanan kesehatan yang menarik bagi pasien dari negara-negara lain. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor kesehatan.

Oleh karena itu, reformasi PPDS yang digagas oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak. Dengan kerjasama dan komitmen dari pemerintah, rumah sakit pendidikan, para dokter, dan masyarakat, program PPDS ‘hospital based’ dapat menjadi kunci untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.

Lebih jauh, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada pengawasan dan evaluasi yang ketat. Pemerintah perlu memastikan bahwa dana yang dialokasikan untuk program ini digunakan secara efektif dan efisien. Selain itu, perlu ada mekanisme untuk memastikan bahwa para dokter spesialis yang dihasilkan dari program ini benar-benar kembali ke daerah asal mereka dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat di sana.

Dengan demikian, reformasi PPDS ini bukan hanya sekadar perubahan administratif, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Diharapkan, generasi dokter spesialis yang dihasilkan dari program ini akan menjadi agen perubahan yang membawa inovasi dan kemajuan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :