Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan bahwa sistem pelabelan pangan serupa ‘NutriGrade’ yang telah diterapkan di Singapura akan segera hadir di Indonesia, dengan target implementasi pada tahun ini. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kasus obesitas dan diabetes, terutama di kalangan anak-anak, yang mengindikasikan perlunya intervensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih makanan dan minuman yang lebih sehat.
NutriGrade, yang mengkategorikan makanan dan minuman berdasarkan tingkat kesehatannya dengan label A, B, C, dan D, diharapkan dapat membantu konsumen dalam membuat pilihan yang lebih terinformasi. Kategori D menandakan produk dengan kandungan nutrisi yang paling tidak sehat, sementara kategori A menunjukkan produk yang paling sehat. Sistem ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menghindari produk dengan kadar gula, garam, dan lemak (GGL) yang tinggi.
"NutriGrade sama BPOM RI sebenarnya pembahasannya sudah final, kita akan tiru yang di Singapura itu, tinggal tunggu ‘timingnya’ saja," ujar Menkes Budi kepada wartawan setelah rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Senin, 15 September 2025. Pernyataan ini menegaskan bahwa persiapan implementasi NutriGrade di Indonesia telah mencapai tahap akhir dan hanya menunggu waktu yang tepat untuk diluncurkan.
Menkes Budi menekankan komitmen pemerintah untuk merealisasikan target implementasi pada tahun ini. "Targetnya bisa tahun ini," tegasnya, menunjukkan optimisme dan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa tahapan penetapan NutriGrade saat ini masih menunggu hasil sosialisasi dengan masyarakat dan pihak industri. Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak terkait memahami dan siap dengan perubahan yang akan terjadi.
"Tahapan-tahapan ini harus kita lakukan, ini juga merupakan salah satu masukan dari konsultasi publik," kata dr Nadia, menyoroti pentingnya melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Konsultasi publik memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan masukan dari masyarakat dan industri, sehingga regulasi yang dihasilkan dapat diterima dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Menurut dr Nadia, sosialisasi ini penting untuk memastikan bahwa industri dan masyarakat benar-benar siap saat label resmi ditetapkan. Selain sosialisasi, Kemenkes juga terus meningkatkan edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) untuk menekan insiden penyakit tidak menular.
"Kita juga saat ini masih melakukan penetapan kadar maksimum gula garam lemak juga bersama Kemenko PMK untuk penerapan kewajiban labelling ya," tandasnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mengambil pendekatan komprehensif dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat, dengan menggabungkan regulasi pelabelan dengan edukasi dan penetapan standar kandungan GGL dalam produk makanan dan minuman.
Latar Belakang dan Urgensi Penerapan NutriGrade
Penerapan NutriGrade di Indonesia merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah obesitas dan penyakit tidak menular (PTM) yang semakin meningkat. Obesitas, khususnya pada anak-anak, telah menjadi perhatian serius karena dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Data menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan ini. Konsumsi makanan dan minuman olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak juga memainkan peran penting dalam mendorong peningkatan obesitas.
Penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker, merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. PTM seringkali terkait dengan faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
Penerapan NutriGrade diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membuat pilihan makanan dan minuman yang lebih sehat, sehingga dapat mengurangi risiko obesitas dan PTM. Dengan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang kandungan nutrisi dalam produk makanan dan minuman, NutriGrade dapat memberdayakan konsumen untuk mengambil kendali atas kesehatan mereka.
Manfaat dan Tantangan Implementasi NutriGrade
Implementasi NutriGrade di Indonesia diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:
- Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: NutriGrade dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kandungan nutrisi dalam makanan dan minuman, sehingga mereka dapat membuat pilihan yang lebih terinformasi.
- Mendorong Perubahan Perilaku: Dengan adanya informasi yang jelas tentang tingkat kesehatan produk, konsumen akan lebih termotivasi untuk memilih produk yang lebih sehat dan mengurangi konsumsi produk yang tidak sehat.
- Mendorong Industri untuk Berinovasi: NutriGrade dapat mendorong industri makanan dan minuman untuk berinovasi dan menghasilkan produk yang lebih sehat, sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar akan kesehatan.
- Mengurangi Beban Penyakit: Dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, NutriGrade dapat membantu mengurangi risiko obesitas dan PTM, sehingga dapat mengurangi beban penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Namun, implementasi NutriGrade juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
- Resistensi dari Industri: Beberapa perusahaan makanan dan minuman mungkin menentang penerapan NutriGrade karena dapat mempengaruhi penjualan produk mereka yang tidak sehat.
- Kurangnya Pemahaman Masyarakat: Beberapa masyarakat mungkin tidak memahami atau tidak peduli dengan informasi yang diberikan oleh NutriGrade.
- Biaya Implementasi: Implementasi NutriGrade dapat memerlukan biaya yang signifikan, termasuk biaya sosialisasi, pelatihan, dan pengawasan.
- Penegakan Hukum: Penegakan hukum yang efektif diperlukan untuk memastikan bahwa semua perusahaan makanan dan minuman mematuhi peraturan NutriGrade.
Strategi Implementasi yang Efektif
Untuk memastikan keberhasilan implementasi NutriGrade di Indonesia, diperlukan strategi yang efektif, antara lain:
- Sosialisasi yang Intensif: Pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat dan industri tentang manfaat dan cara kerja NutriGrade.
- Pelatihan yang Komprehensif: Pemerintah perlu memberikan pelatihan yang komprehensif kepada petugas kesehatan, guru, dan tokoh masyarakat tentang cara menggunakan NutriGrade untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
- Kemitraan dengan Industri: Pemerintah perlu menjalin kemitraan dengan industri makanan dan minuman untuk mendukung implementasi NutriGrade dan mendorong inovasi produk yang lebih sehat.
- Pengawasan yang Ketat: Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap penerapan NutriGrade untuk memastikan bahwa semua perusahaan makanan dan minuman mematuhi peraturan.
- Evaluasi yang Berkelanjutan: Pemerintah perlu melakukan evaluasi yang berkelanjutan terhadap efektivitas NutriGrade dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Kesimpulan
Penerapan NutriGrade di Indonesia merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah obesitas dan penyakit tidak menular yang semakin meningkat. Dengan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang kandungan nutrisi dalam produk makanan dan minuman, NutriGrade dapat memberdayakan konsumen untuk membuat pilihan yang lebih terinformasi dan meningkatkan kesehatan mereka.
Meskipun implementasi NutriGrade menghadapi beberapa tantangan, dengan strategi yang efektif dan komitmen dari semua pihak terkait, NutriGrade dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Implementasi NutriGrade ini juga menandakan keseriusan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat dan mencegah penyakit tidak menular. Diharapkan, dengan adanya NutriGrade, masyarakat Indonesia dapat lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi beban penyakit.